Wakil-wakil Indonesia yang tampil di final PUBG Mobile Global Championship (PMGC) Season 0, Bigetron RA dan Aerowolf Limax, belum mampu menunjukkan kemampuan terbaiknya di hari pertama yang digelar pada Kamis (21/1/2021).
Bagaimana tidak? Bigetron RA dan Aerowolf Limax berada di papan bawah. Bahkan Bigetron RA sebagai tim favorit juara malah berada posisi ke-16 alias dasar klasemen dengan raihan 15 poin. Raihan poin tersebut sebagian besar mereka dapatkan berkat raihan 11 point kill.
Selain itu, Bigetron RA juga kesulitan untuk bisa bertahan lebih lama di dalam permainan. Posisi terbaik yang berhasil didapat Ryzen cs adalah peringkat kedelapan pada game kedua. Mereka juga pernah menjadi tim pertama yang tersingkir pada game kelima.
Sementara bagi Aerowolf Limax, sejauh ini mereka masih menghuni posisi #13. Dalam enam pertandingan yang mereka mainkan, Hzlnuts dkk baru mengoleksi total 32 poin. Aerowolf Limax sebenarnya mengawali turnamen ini dengan cukup gemilang setelah mampu meraih banyak kill di awal game pertama. Namun mereka berada di posisi yang kurang menguntungkan, hingga harus puas finis di peringkat ke-10 pada game tersebut.
Posisi terbaik yang pernah diraih Aerowolf Limax dalam enam game pertama ini adalah #3 pada game kelima. Sementara dalam hal point kill, mereka baru mengoleksi 14 poin.
Pada hari pertama ini, sudah ada lima tim yang berhasil meraih Winner-Winner Chicken Dinner, di mana 4AM menjadi satu-satunya yang mampu meraihnya sebanyak dua kali. Sementara tim-tim lainnya yang juga berhasil mendapatkan WWCD adalah Abrupt Slayer, Klas Digital Athletics, Natus Vincere, dan Team Secret Jin.
Meski demikian, sejauh ini puncak klasemen berhasil dikuasai oleh Klas Digital Athletic. Meski wakil dari Turki itu tak memiliki kill point lebih banyak dari 4AM, tetapi performa stabil Klas Digital Athletic dalam mendapatkan placement point di setiap pertandingannya membuat mereka sejauh ini menjadi yang terbaik.
Tentu kita berharap performa Bigetron RA dan Aerowolf Limax pada hari pertama ini disebabkan karena mereka belum panas dan terbiasa dengan situasi tempat mereka bermain. Dengan kualitas dan skill yang mereka miliki, keduanya tentu layak untuk bersaing memperebutkan posisi puncak dengan para kompetitor lainnya.