Manchester City sukses taklukkan Paris Saint-Germain (PSG) di Paris dalam laga leg ke-1 semifinal Liga Champions Eropa musim 2020/2021.
Binder Singh atau lebih akrab Bung Binder, berpendapat bahwa salah satu faktor kekalahan PSG di kandangnya sendiri adalah perihal taktik yang digunakan. Menurutnya, PSG tidak terus melakukan tekanan terhadap Manchester City setelah mencetak gol cepat di menit awal hingga akhirnya PSG lengah dan merasakan akibatnya.
“Setelah mencetak gol gua lihat PSG nggak mau keluar menyerang total, ini taktik sama yang mereka pakai waktu lawan Bayern. Cetak gol cepat seperti lawan Barca, tapi mereka lupa bahwa City itu nggak main pakai target man,” kata Bung Binder.
“Paris ini menganggap remeh menurut gua City, setelah unggul mungkin ini akan seperti Barcelona, seperti Bayern, nanti kita coba serangan balik, kita cetak gol lagi. Tapi kan City had the best defense, lanjut Bung Binder.
Selaras dengan pendapat Bung Binder, Hanif Thamrin atau biasa disapa Bung Hanif, menilai Manchester City sudah terbiasa bermain tanpa striker di musim ini. Hal tersebut memiliki dampak positif dan negatif bagi gaya bermain Manchester City sendiri.
“Udah beberapa pertandingan berjalan mungkin setengah musim lah City bermain tanpa striker. Dan lagi-lagi pengen gua garis bawahi ini ada positifnya ada negatifnya,” sebut Bung Hanif.
“Positifnya bisa lebih meng-contain pertandingan dalam artian, lawan lebih susah untuk mengambil possession dari City,” lanjut Bung Hanif.
“Tapi in the other hand lo liat deh (negatifnya), ini Foden peluang emas yang tadi malem itu bukan yang pertama yang kedua, tiga, empat, lima, di Premier League pun udah sering tidak gol,” pungkasnya.
