Ganda Putri Indonesia yang baru dipasangkan, yakni Apri/Fadia patutnya diberikan apresiasi yang sebesar-besarnya. Meski baru dipasangkan namun permainan keduanya sangatlah membuat lawan kewalahan.
Bahkan perjalanan di Malaysia Masters 2022 pun sangatlah luar biasa. Di babak pertama mereka sudah mengalahkan pasangan ganda putri dari Thailand, yaitu Supissara Paewsampran/Puttita Supajirakul.
Apri/Fadia menang dua gim langsung 21-13, 21-10 hanya dalam 26 menit di Kuala Lumpur, Rabu. Di babak kedua tak kalah hebat, mereka berhasil menang dari unggulan nomor delapan dunia, ialah pasangan bersaudari asal Bulgaria, Gabriela Stoeva/Stefani Stoeva.
Dalam pertandingan babak kedua Malaysia Masters 2022 di Axiata Arena, Kamis (7/7/2022) siang WIB, Apri/Fadia menang dua gim langsung 21-18, 21-17 atas ganda putri asal Bulgaria itu.
Barulah di babak ketiga, tim ganda putri luar biasa dari Indonesia itu harus terhenti dari tim tuan rumah, Tan/Thinaah.
Terlepas dari faktor keberuntungan atau tidak, keduanya harus mengakui keunggulan ganda putri Malaysia dengan hasil 18-21, 17-21.
Rekor tak terkalahkan Apri/Fadia pun harus terhenti di tangan tim ganda putri Malaysia. Catatan tersebut tentu cukup disayangkan, apalagi keduanya juga berpredikat sebagai juara Malaysia Open 2022 beberapa waktu lalu.
Meski begitu, menurut pundit Badminton yang juga sebagai pelatih dan mantan atlet pelatnas, Andrei Adistia keduanya sudah membuktikan kualitas yang luar biasa.
Pasalnya keduanya merupakan pasangan baru, namun sudah menggebrak dunia badminton.
“Apri sama Fadia sebetulnya pasangan baru dan negara lain belum tahu cara mainnya. Mereka juga tanpa beban,” jelasnya.
Selain itu bukti keluarbiasaan mereka adalah telah mengalahkan tim kuat yang masuk ke unggulan 10 besar dunia.
“Mereka pasangan baru dan mereka ngalahin pasangan-pasangan bagus kaya Chen/Jia dia ngalahin Nami/Shida yg juara All England. Mereka juga ngalahin China dan Korea,” terangnya.
Tidak sampai situ saja, keduanya selalu bermain rubber game yang pastinya membuat lawan kelelahan karena permainanna
“Mereka main rubber game terus lagi, pasti bikin lawan kelelahan,” tutupnya