AC Milan Mandek dan Terancam Keluar dari Empat Besar

0

AC Milan sudah memastikan tempat di Liga Champion. Akan tetapi, Rossoneri terancam tidak bisa tampil di sana musim depan bila gagal juara dan terus merosot di liga.

Sang juara bertahan Serie A terjerembab di kandang Udinese di giornata 27 pada Sabtu (18/3). Tak ayal duel ini menunjukkan perbedaan grafik permainan kedua tim.

Udinese meraih hasil dari gebrakan sejak sepak mula. Saat duel baru berjalan sembilan menit, Roberro Pereyra membuka skor buat tuan rumah melalui assist dari sesama gelandang, Lazar Samardzic.

Tifosi Milan patut bersorak saat insiden di pengujung paruh pertama. Wasit Daniele Doveri memutuskan penalti untuk Milan. VAR memperlihatkan bek Jaka Bijol handball menyusul umpan Rafael Leao.

Eksekusi striker gaek yang ditempatkan sebagai ujung tombak petang itu, Zlatan Ibrahimovic, gagal. Namun, drama tak berhenti sampai di situ. Doveri memutuskan penalti harus diulang

Sang wasit mengusir pelatih Udinese, Andrea Sottil, untuk protes kerasnya. Ibra berhasil memasukkan penalti ulangnya.

Kegeraman tuan rumah berbuah manis berselang dua menit setelah penalti Ibra pada menit keempat injury time babak pertama itu. Beto sukses memanfaatkan assist tandemnya di depan, Isaac Success, untuk membawa I Friulani memimpin lagi sebelum turun minum.

Rossoneri bukan hanya gagal menyamakan kedudukan, tapi malah semakin tertinggal. Pada menit ke-70, Kingsley Ehizibue mencetak gol ketiga Udinese meneruskan operan Iyenoma Udogie.

I Diavolo Rosso mesti pulang dengan tangan hampa. Pasukan Stefano Pioli hanya bisa mendulang satu poin dari tiga laga terakhir.

Milan masih bertengger di peringkat keempat klasemen Serie A. Namun, nirpoin dari Dacia Arena akan memudahkan para pesaing untuk melewati Milan. Roma di peringkat kelima hanya berjarak satu angka. Il Lupi akan melakoni derbi ibu kota pada Minggu (19/3) petang ini.

“Kami tampil sesuai persiapan, tapi hanya sampai setengah jalan. Saya kecewa dengan performa yang tidak cukup baik. Terlalu banyak kesalahan di semua sisi. Jeda internasional akan jadi kesempatan untuk memperbaiki tim dan menyajikan diri sebaik mungkin setelah jeda,” ucap Stefano Pioli seperti dikutip Corriere dello Sport.

Tripoin ini menjadi kedua beruntun Udinese. Dari empat pekan terakhir, Le Zebrette mengemas delapan angka.

Setelah periode tidak pernah menang sejak 9 Oktober tahun lalu sampai medio Januari, Udinese mendekat ke kepastian bertahan di Serie A. I Friulani melesat ke peringkat kedelapan dengan koleksi 38 poin.

“Kami melewati masa sulit, tapi tim selalu yakin. Kami bekerja keras, ingin menang, dan meraihnya. Kami telah menunjukkan diri sebagai tim yang bagus,” tutur pencetak salah satu gol Udinese, Pereyra.

Share.

About Author

Leave A Reply