Derby della Madonnina rasa Eropa bagian kedua akan tergelar pada Selasa (16/5). San Siro pada akhir laga tampaknya mengesahkan Inter sebagai tim yang lebh pantas melangkah ke final Liga Champion. Biru atau Merah? Yang jelas, Milan mesti menaikkan pertaruhan untuk bisa melampaui hasil laga pertama.
Sepekan lalu, Inter menggenggam keunggulan penting. Dua gol jebolan Premier League, Edin Dzeko dan Henrikh Mkhitaryan, pada bagian awal pertandingan tidak dapat dibalas Rossoneri.
Tidak ada yang mustahi di ajang ini. Pada sejarahnya, beberapa tim bisa membalikkan ketertinggalan dari leg 1 hingga bisa melangkah ke fase berikutnya. Liverpool menjadi contoh terdekat, yakni pada semifinal 2018/19 menang 4-0 setelah kalah 0-3 di laga pertama. Divock Origi, salah satu protagonis di laga kedua itu, kini berada di Milan.
“Kami tahu akan mulai dengan posisi tidak menguntungkan. Namun, kami juga memiliki kualitas untuk membalikkan keadaan. Saat ini, tidak ada yang berpikir Milan akan mencapai final. Kami dapat menampilkan permainan hebat. Saya tahu sekuat apa para pemain. Kami membuat kesalahan, tapi masa lalu tidak lagi relevan,” ucap Stefano Pioli, pelatih Milan, seperti dikutip BBC.
Gol pertama akan krusial pada leg 2 nanti. Hal itu akan menjadi perhatian Milan seturut kegagalan memperkecil ketertinggalan di laga pertama. Rafael Leao absen di leg 1 karena cedera paha. Penyerang asal Portugal itu menjanjikan perubahan pada daya gedor Milan bila bisa bermain.
“Kondisinya sudah lebih baik, begitu pula Rade Krunic dan Junior Messias. Jika tidak ada halangan, mereka bisa bermain,” kata Pioli.
Milan hampir pasti akan menekan sejak awal laga. Inter akan mengandalkan pertahanan tangguh mereka. Dari tujuh laga terakhir, Nerazzurri baru kebobolan tiga gol. Hal ini akan menjadi pekerjaan rumah buat Mlan. Namun, kubu Inter menyatakan tidak berniat bertahan.
“Kami tahu bahwa nanti adalah salah satu laga terpenting dalam sejarah Inter. Kami memiliki keuntungan yang layak, tapi tak bisa hanya menjaganya. Kami mesti bermain sebagai Inter menghadapi tim kuat. Untuk laga seperti ini, ketenangan dan hasrat akan menentukan,” ujar Simone Inzaghi.
Setelah sempat merosot bulan lalu, Nerazzurri meneruskan performa meningkat setelah perempat final kontra Benfica. Pada akhir pekan, Inter menang 4-2 atas Sassuolo untuk meneruskan laju tujuh kemenangan beruntun di semua kompetisi.
Tiga poin dari laga kontra Sassuolo itu memantapkan Inter di peringkat ketiga Serie A. Lazio di peringkat keempat dengan margin hanya sepoin dari Inter. Si Hitam-Biru juga akan melakoni final Coppa Italia melawan Fiorentina pada 24 Mei.
Pada Sabtu (13/5), Milan terjungkal di Stadio Alberto Picco, kandang Spezia. Rossoneri tertinggal empat poin dari Lazio. Dengan tiga pertandingan tersisa di liga, menjuarai Liga Champion tampak menjadi opsi tersisa buat Milan agar bisa tampil lagi musim depan di ajang mewah Eropa ini.
Grafik penampilan aktual tersebut menjadi perbedaan kedua klub sebelum dan saat derbi Milano tergelar. Inter akan mempertahankan kemapanan mereka. San Siro masih bakal biru seperti leg 1.