Timnas Indonesia akhirnya kembali mendapatkan medali emas di ajang SEA Games. Keberhasilan tersebut menjadi yang pertama, setelah terakhir kali mendapatkannya pada SEA Games edisi 1991.
Timnas Indonesia sendiri berhasi mendapatkan medali emas di SEA Games 2023 usai mengalahkan Thailand di Stadion National Olympic, Phnom Penh, Kamboja, Selasa (16/5) dengan skor telak 5-2.
Kelima gol Indonesia dicetak oleh Ramadhan Sananta pada menit ke-21 dan 45+5, Irfan Jauhari (91′), Fajar Fathur Rahman (107′), dan Beckham Putra (120′). Sedangkan, gol Thailand dicetak oleh Anan Yodsangwal (65′) dan Yotsangkorn Burapha (90+7′).
Raihan timnas Indonesia saat ini termasuk spesial karena menjadi yang pertama setelah 32 tahun lamanya. Uniknya, terdapat beberapa perbedaan peraturan di SEA Games 1991 dan SEA Games 2023.
Tentu saja pemain yang diturunkan pun berbeda pada edisi 1991 dan 2023. Lalu apa saja peraturan yang berbeda dan siapa saja pemain yang diturunkan?
SEA Games 1991
PERGANTIAN PERATURAN
Meski pemain yang diturunkan timnas senior, pada SEA Games 1991, pelatih timnas Indonesia, Anatoli Polosin turut menyertakan pemain di bawah 22 tahun. Sebut saja Aji Santoso, Widodo Cahyono Putro, dan Rochi Putiray yang pada saat itu masih berusia di bawah 22 tahun.
Peraturan sendiri berubah saat memasuki SEA Games 2001 Malaysia. Saat itu tim yang bertanding bukan lagi senior, melainkan timnas U-23. Pada saat itu setiap tim boleh mengikutsertakan pemain melebihi 23 tahun, tetapi hanya tiga pemain.
Peraturan tersebut bertahan sampai SEA Games 2015 Singapura. Barulah di SEA Games berikutnya para tim wajib menyertakan para pemain berusia 22 tahun ke bawah seperti saat ini.
Lalu memasuki SEA Games 2019 Singapura, peraturan kembali berubah, setiap tim boleh menyertakan dua pemain yang melebihi 22 tahun. Peraturan tersebut pun berubah lagi di SEA Games 2023 di mana semua pemain harus berusia di bawah 22 tahun.
PERJALANAN TIMNAS INDONESIA DI SEA GAMES 1991
Tergabung di Grup B, Indonesia harus menghadapi Vietnam, Malaysia dan tuan rumah Filipina. Lalu di Grup A hanya diisi oleh tiga tim saja, Thailand, Myanmar dan Singapura.
Saat itu Indonesia sukses melibas habis lawan yang ada di Grup B dan hanya kebobolan satu gol saja.
Pada laga pembuka, Indonesia berhadapan dengan Malaysia, tim yang saat itu dilatih oleh Rahim Abdullah. Indonesia yang saat itu dikepalai oleh Anatoli Polosin sukses melibas Malaysia dengan skor 2-0.
Gol Indonesia sendiri dicetak oleh Widodo C Putro pada menit ke-11 serta Rochy Putiray di menit ke-22. Memasuki pertandingan kedua, gol Robby Darwis di menit ke-35 menjadi satu-satunya gol yang terjadi saat menghadapi Vietnam.
Serta pertandingan terakhir kala berjumpa tuan rumah, timnas Indonesia hampir saja kalah oleh tuan rumah Filipina setelah tertinggal 1-0 di babak pertama.
Filipina yang saat itu dilatih oleh pelatih kawakan, Eckhard Krautzun, akhirnya harus kalah berkat dua gol Indonesia yang dilesakkan oleh Ferryl Raymond Hattu lewat titik putih di menit ke-67 dan gol Rochy Putiray di menit ke-87.
Atas kemenangan itu, Indonesia pun mengumpulkan sembilan poin dan berhak lolos ke babak selanjutnya bersama Filipina yang mengumpulkan tiga poin pada saat itu.
PERTANDINGAN SEMI-FINAL
Memasuki babak knock-out, Indonesia harus bertemu dengan runner-up grup A saat itu, Singapura. Pertandingan yang cukup dramatis itu harus berakhir lewat adu penalti, pasalnya Indonesia dan Singapura bermain imbang tanpa gol di babak normal dan extra time.
Beruntung eksekutor dari Indonesia tidak ada yang meleset sehingga membuat Indonesia memenangkan pertandingan dengan skor 4-2. Berkat kemenangan itu Indonesia pun lolos ke babak final.
Di laga terakhir, Indonesia bertemu dengan musuh bebuyutannya, Thailand yang berhasil mengalahkan Filipina dengan skor fantastis 6-2.
DRAMA ADU PENALTI DI PARTAI FINAL
Pada laga puncak lagi-lagi Indonesia harus bertanding hingga babak penalti. Kedua tim nyatanya bermain sama kuat tanpa gol hingga babak extra time. Di sinilah drama terjadi.
Indonesia sempat tertinggal 2-3 setelah tendangan dari Maman Suryaman gagal menjadi gol. Keajaiban terjadi saat penendang keempat Thailand, Kunsut gagal mencetak gol sehingga skor pun sama kuat 3-3.
Indonesia sempat melemas setelah sepakan Widodo C Putro tak menjadi gol. Namun, keberuntungan berpihak ke Indonesia karena penendang Thailand setelahnya, Sayomchai juga gagal mencetak gol.
Memasuki penendang keenam, Sudirman yang menjadi algojo berhasil mencetak gol untuk Indonesia. Nah, di sinilah momen Indonesia berhasil meraih medali emas SEA Games 1991.
Penendang keenam Thailand, Pairote Puangchan gagal mencetak gol yang membuat Indonesia menang dengan skor 4-3. Momen tersebutlah yang akhirnya menjadi kenangan indah untuk Indonesia.
STARTING XI TIMNAS INDONESIA DI FINAL SEA GAMES 1991:
Kiper: Edy Harto, Erick Ibrahim
Bek: Ferryl Raymond Hattu, Robby Darwis, Herrie Setyawan, Heriansyah, Sudirman, Toyo Haryono, Aji Santoso, Salahudin
Gelandang: Maman Suryaman, Widodo C Putro, Hanafing, Kashartadi, Yusuf Ekodono
Penyerang: Peri Sandria, Rochy Putiray, Bambang Nurdiansyah
Pelatih: Anatoli Polosin
SEA Games 2023
Pada edisi kali ini Indonesia terbilang menjadi tim paling kuat. Selain banyak mencetak gol, mereka menjadi tim yang sedikit kebobolan juga di SEA Games 2023.
Bahkan tak jarang Indonesia berhasil memenangkan pertandingan dengan mencetak dua gol lebih. Pada pertandingan pertama saja Indonesia sudah menang dengan skor 3-0 saat menghadapi Filipina.
Pada pertandingan kedua Indonesia semakin menggila dengan melibas Myanmar dengan skor sangat telak 5-0. Untuk skor paling kecil adalah saat bertemu dengan kamboja. Indonesia saat itu hanya menang dengan skor 1-2.
Begitu juga di partai semifinal dan final, Indonesia selalu mencetak lebih dari dua gol. Saat bertemu dengan Vietnam di semifinal, Indonesia menang dengan skor 3-2. Di final lebih besar lagi, mereka menang dengan skor cukup telak 5-2.
DUA PEMAIN TIMNAS INDONESIA MENJADI TOP SKORER
Pada edisi saat ini, dua pemain timnas Indonesia berhasil keluar sebagai top skorer. Namun ada juga satu pemain dari Vietnam yang mencetak jumlah gol yang sama.
Mereka adalah Nguyen Van Tung dari Vietnam serta duo Indonesia M Fajar Fathur Rahman dan Ramadhan Sananta yang sama-sama mencetak lima gol di SEA Games 2023.
BANYAK ROTASI PEMAIN
Melihat banyaknya kesalahan yang dilakukan oleh para pemain timnas Indonesia di SEA Games 2023, membuat Indra Sjafri terus melakukan rotasi. Hal tersebut diterapkan guna mendapatkan tim yang ideal.
Bahkan pertandingan demi pertandingan pun dilewati dengan pemain yang berbeda di starting line-up mereka. Selain itu, Indra Sjafri juga bermaksud agar para pemain mendapatkan banyak menit bermain.
“Rotasi untuk mencari dream team. Makanya akan terus kami lakukan. Periodisasi puncaknya pada semifinal dan final,” jelas Indra Sjafri.
PERGANTIAN PEMAIN DI FINAL
Pada partai final, Indra Sjafri tidak banyak melakukan pergantian pemain. Jika dibandingkan dengan partai semifinal saat menghadapi Vietnam, setidaknya ada dua pergantian.
Pergantian pertama adalah posisi bek kiri yang sebelumnya diisi oleh Pratama Arhan, digantikan oleh Muhammad Haykal Alhafiz. Digantikannya Pratama Arhan disebabkan karena sang pemain mendapatkan kartu merah saat bertemu dengan Vietnam.
Lalu pergantian satunya lagi berada di sektor tengah. Ananda Rahena digantikan oleh Taufany Muslihuddin.
STARTING XI TIMNAS INDONESIA DI FINAL SEA GAMES 2023:
Kiper: Ernando Ari
Bek: Bagas Kaffa, Rizky Ridho, Komang Teguh, Alfeandra Dewangga, Haykal Hafiz
Gelandang: Fajar Fathur Rachman, Marselino Ferdinan, Taufany Muslihuddin, Witan Sulaeman
Penyerang: Ramadhan Sananta
Pelatih: Indra Sjafri