Agak susah mengesampingkan perhatian ke arah Lionel Messi walau sudah tidak lagi bermain di klub Eropa. Daya magisnya mengangkat tim muda di liga sekelas MLS, dan berlanjut di level timnas sebagai juara dunia.
Sekitar delapan bulan setelah membawa Argentina memastikan gelar juara dunia di Qatar, Messi tetap memperlihatkan kemahiran yang membuatnya menjadi legenda hidup sepak bola. Penyerang berusia 35 tahun itu membuka upaya lolos ke Piala Dunia 2026 yang akan dihelat di tiga negara Amerika Utara dengan gol tunggal.
Dalam laga pertama kampanye mempertahankan gelar, Argentina menjamu Ekuador di Estadio Monumental, Buenos Aires pada Kamis (7/9). Di rumahnya, sang juara bertahan mendapat perlawanan keras dari tamu besutan Felix Sanchez.
Ekuador mampu memaksa skor kacamata sampai satu babak. Namun, Albiceleste akhirnya bisa mematahkan pertahanan La Tri yang diperkuat Moises Caicedo pada menit ke-78.
Sang kapten juara bertahan mengeksekusi sepak bebas di dekat busur kotak penalti. Kiper Ekuador, Hernan Ismael Galindez, nyaris tak berdaya, hanya bereaksi kecil, untuk akhirnya melihat bola bersarang di pojok kanan gawangnya.
Tiga angka ini menjadi penting buat pasukan racikan Lionel Scaloni. Juga buat Messi yang disebut tengah menikmati sepak bola di usia yang tidak lagi muda dengan kiprah di klub AS, Inter Miami. La Pulga juga menjadi kandidat kuat peraih Ballon d’Or berkat trofi Piala Dunia.
“Kami melawan tim hebat dengan pemain-pemain bagus berfisik kuat. Setiap lawan ingin mengalahkan Argentina, dan tambah bernafsu setelah kami menjadi juara dunia. Kami tidak bisa bersantai, mesti meningkatkan permainan. Niatnya lolos ke Piala Dunia lagi. Kami menikmati apa yang telah kami hasilkan, tapi harus melihat ke depan,” tutur Messi seperti dikutip ESPN.
Dengan gol semata wayang di laga tersebut, Messi selalu mengukir gol di delapan laga terakhirnya berseragam Albiceleste. Total golnya buat Tim Tango dalam 167 kap adalah 104 gol. Khusus di kualifikasi Piala Dunia zona Conmebol, koleksinya menjadi 29 gol yang menyamai striker Uruguay eks rekannya di Barca, Luis Suarez. Jumlah tersebut terbanyak di kualifikasi Conmebol.
“Mengingat arti besar kualifikasi bagi kami di Amerika Selatan, menyenangkan melihat kami berdua berada di puncak daftar,” ucap Messi.
Gol tendangan bebas ini memberikan catatan unik yang mengejutkan juga. Menurut ESPN, Messi menjadi pemain terakhir yang mencetak gol tendangan bebas bagi empat tim yang sedang atau pernah ia perkuat. Tiga tim lain di samping Argentina adalah Inter Miami, PSG, dan Barcelona. Munculnya nama Barca menjadi mengherankan karena klub Catalan itu sudah dua tahun ditinggalkan sang megabintang.
View this post on Instagram
Argentina sendiri menggoreskan catatan apik dengan kemenangan ini. Deret tak terkalahkan yang mereka hasilkan di kualifikasi Piala Dunia menjadi 22 laga. Kekalahan terakhir Albiceleste terjadi pada 2017 di tangan Bolivia. Negara yang disebutkan terakhir akan menjadi lawan Messi dkk. selanjutnya. Bolivia akan menjamu Argentina pada 12 September mendatang di La Paz.
Ronde pertama kualifikasi PD 2026 zona Conmebol ini akan berlanjut pada Jumat (8/9) waktu setempat atau Sabtu pagi WIB. Uruguay akan menjamu Cile sebelum Brasil meladeni Bolivia.
Zona Amerika Selatan akan memainkan 18 hari laga. Dari 10 peserta zona ini, enam tim akan lolos ke AS-Meksiko-Kanada seturut bertambahnya tempat di putaran final menjadi 48 tim.