Dua negara terkuat di Amerika Selatan, Argentina dan Brasil, mencatat angka sempurna dari dua pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026. Negara yang pernah juara dunia lainnya, Uruguay, terkapar di tangan Ekuador.
Pada Selasa (12/9), laga Peru menjamu Brasil menutup rangkaian hari laga kedua di zona Conmebol. Saat publik tuan rumah sudah menyangka akan mendapat satu poin berharga, Brasil memupus harapan mereka di pengujung duel di Estadio Nacional de Lima.
Seleccao tampil mendominasi laga setelah membekuk Bolivia dengan skor 5-1 di laga sebelumnya di kandang pekan silam. Di Lima, tamu racikan pelatih interim, Fernando Diniz Silva, itu menorehkan 61 persen penguasaan bola. Brasil juga unggul dalam menghasilkan peluang dengan tiga tembakan ke target sementara Peru gagal membuat sebuah shot on target. Walau demikian, skor 0-0 tampak akan mengakhiri laga.
Memasuki menit ke-90, Brasil mendapatkan sepak pojok di sisi kanan pertahanan Peru. Neymar melepaskan umpan yang disambar rekannya semasa di PSG, Marquinhos, dengan sundulan di tiang dekat melewati tiga pemain dan kiper Peru, Pedro Gallese. Gol itu menjadi satu-satunya pada partai tersebut.
“Saya senang dengan apa yang kami tampilkan di dua laga. Hari ini, permainan tergelar dalam atmosfer berbeda. Tim harus membuat tiga peluang untuk bisa menjadi satu gol. Kemenangan selalu penting, terutama dengan penampilan bagus. Saya sangat menikmati laga ini,” ucap Diniz seperti dilansir Reuters.
Beberapa jam sebelumnya, Argentina juga membukukan kemenangan kedua mereka dalam usaha lolos ke Amerika Utara tiga tahun lagi untuk dapat mempertahankan gelar. Albiceleste datang ke Estadio Hernando Siles, La Paz, berbekal kemenangan di kandang atas Ekuador berkat gol semata wayang kapten Lionel Messi.
Di La Paz, Messi tidak masuk skuad Lionel Scaloni karena kondisi yang tidak bugar. Sang legenda hidup sudah tidak ikut berlatih bersama tim di kota yang berada di ketinggian 3.637m di atas permukaan laut itu. Meski tanpa jenderal gaek itu, Argentina tampil beringas di tempat yang kerap merepotkan tamu.
Pemain mahal milik Chelsea, Enzo Fernandez, membuka skor pada menit ke-31 meneruskan operan Angel Di Maria. Kartu kuning kedua yang didapat pemain Bolivia, Roberto Fernandez, delapan menit setelah tertinggal, semakin membuat Tim Tango nyaman.
Di Maria kembali menjadi pemberi assist yang membantu Nicolas Tagliafico menggandakan keunggulan timnya tiga menit sebelum turun minum. Sayap kiri, Nicolas Gonzalez, menorehkan gol ketiga pada menit ke-38 dari assist Exequiel Palacios.
“Kami merasa gembira. Formulanya, para pemain tampil bagus. Kelompok ini bisa bermain dengan sangat baik dengan kesulitan yang ada, seperti bola yang bergulir lebih cepat dan udara tipis. Kalau kami bisa mengirim bola tepat ke kaki pemain, bukan ke ruang kosong, kami akan bisa mencetak gol,” ucap Scaloni kepada Mundo Albiceleste seperti dikutip Sportskeeda.
View this post on Instagram
Brasil masih memuncaki klasemen dengan koleksi enam poin dengan selisih lima gol. Argentina menghasilkan angka yang sama, dengan selisih empat gol.
Dengan jatah yang akan mencapai 48 tim di AS-Meksiko-Kanada 2026, zona Conmebol bisa meloloskan enam tim secara otomatis. Peringkat ketujuh akan melakoni play-off dengan wakil konfederasi lain.
Di bawah Brasil dan Argentina di klasemen, Kolombia di peringkat keempat dengan empat poin. Usai menang tipis atas Venezuela, Los Cafeteros bermain imbang kacamata dengan tuan rumah Cile.
Uruguay berada di peringkat keempat klasemen. Juara dunia dua kali itu gagal mengulangi kemenangan 3-1 atas Cile di matchday 1. Di laga berikutnya di Estadio Rodrigo Paz Delgado, Quito, kubu tamu asuhan Marcelo Bielsa ini pulang dengan tangan hampa walau unggul lebih dulu.
La Celeste memimpin di menit ke-38 melalui Agustin Canobbio. La Tri Ekuador membalas saat injury tima babak pertama lewat bek Felix Torres memanfaatkan bantuan pemain mahal Chelsea, Moises Caicedo. Torres menjadi bintang tiga poin timnya dengan gol kedua pada menit ke-61.
“Kami kekurangan imajinasi saat harus menyerang tim yang bertahan rapat,” ucap Bielso kepada El Observador.
Pada matchday 3 pada 12 Oktober mendatang, Argentina akan menjamu Paraguay. Brasil menjamu Venezuela, sementara Uruguay bertandang ke Kolombia. Lima hari berselang, Argentina bertandang ke Peru, sementara Uruguay dan Brasil akan beradu di Montevideo.