Mulai dari kemenangan terbesar sepanjang sejarah, serbuan masif dan efektif, hingga tampilnya pemain termuda ketiga sejak menit awal.
Prancis memang diprediksi bakal menang mudah kala menjamu Gibraltar dalam lanjutan Kualifikasi Piala Eropa 2024, Minggu (19/11). Namun, tak banyak mungkin yang menyangka Les Blues bisa berpesta 14 gol tanpa balas.
Kemenangan telak bisa terjadi karena Prancis sudah unggul dua gol saat laga baru berjalan empat menit. Segalanya bertambah mudah lantaran Gibraltar sudah harus tampil dengan 10 pemain usai bek mereka, Ethan Santos, diganjar kartu merah (menit 18’)
Khusus di babak pertama saja, Prancis sudah unggul 7-0. Jumlah gol serupa kembali berhasil dicetak Kylian Mbappe dkk. di babak kedua. Berikat beberapa fakta menarik dari kemenangan telak 14-0 Prancis atas Gibraltar.
- Terbesar sepanjang sejarah
Laga ini sebenarnya sudah tak menentukan untuk Prancis. Mereka sudah memastikan lolos ke Piala Eropa 2024 lantaran sukses meraup poin maksimal di enam laga sebelumnya.
Meski begitu, pelatih Didier Deschamps, tetap menurunkan komposisi pemain terbaiknya sejak menit awal dan lahirlah pesta 14 gol tanpa balas.
Menurut Squawka, kemenangan 14-0 ini merupakan kemenangan terbesar Prancis sepanjang sejarah. Sebelumnya,kemenangan terbesar yang pernah diraih Les Blues adalah kala membantai Azerbaijan pada tahun 1995.
- Cuma Griezmann yang tidak, lainnya iya
Keseriusan Prancis juga terlihat dengan masuknya nama bomber-bomber andalan mereka ke daftar pencetak gol.
Mulai dari trio di lini sepang yang tampil sejak menit awal yakni Marcus Thuram-Kylian Mbappe-Kingsley Coman, hingga mereka-mereka yang tampil sebagai pemain pengganti, yakni Olivier Giroud dan Osmane Dembele. Seluruhnya berhasil mencetak gol!
Mbappe jadi yang terdepan karena berhasil mengemas hattrick. Menyusul berikutnya Coman dan Giroud yang masing-masing menyumbang dua gol. Khusus bagi Giroud, torehan dua golnya itu terbilang cukup spesial karena ia baru masuk sebagai pemain pengganti di menit 67’
Sedangkan Thuram dan Dembele, masing-masing mencetak satu gol. Dengan demikian, hanya Antoine Griezmann satu-satunya bomber andalan yang namanya tak masuk dalam scoresheet.
- Serangan sporadis dan efektif
Data statistik Flashscore menggambarkan dominasi Prancis di sepanjang laga. Serangan-serangan Mbappe dkk. terbilang cukup sporadis. Pasalnya, ada 36 tembakan yang mereka lepaskan (berbanding 0 milik Gibraltar).
Yang lebih kerennya lagi, ada 20 shot on target yang lahir dari 36 percobaan tersebut dan sebanyak 14 di antaranya sukses menjadi gol.
Jika dikalkulasi, persentase tingkat keberhasilan para pemain Prancis dalam mengoptimalkan 20 shot on target tersebut mencapai 70%! Sungguh efektif.
- Warren Zaïre-Emery, debutan termuda
Selain kiprah bintang-bintang utama yang saling bergantian membobol gawang Gibraltar, publik Prancis juga dihibur dengan penampilan bintang masa depan mereka, Warren Zaïre-Emery.
Dipercaya tampil sejak menit awal, gelandang PSG yang baru berusia 17 tahun dan 255 hari itu, resmi menjadi pemain starter termuda kedua setelah jagoan Prancis di era jadul, Felix Vial di tahun 1911 (17 tahun dan 76 hari).
Zaïre-Emery bahkan juga berhasil mengemas satu gol di laga ini. Sayangnya, hanya sekitar empat menit setelah golnya tersebut, ia harus ditarik keluar karena cedera dan digantikan Youssouf Fofana (menit 20’).