Persoalan badai cedera yang tengah menerpa Manchester City nyata adanya. The Citizens tampil dengan skuat minimalis kala menjamu Liverpool, Sabtu (25/11).
City beruntung karena berhasil unggul lebih dulu lewat gol Erling Haaland saat laga baru berjalan 27 menit.Prosesnya berawal dari manuver Nathan Ake. Bek asal Belanda itu sempat lebih dulu melewati dua pemain Liverpool untuk kemudian mengirim umpan through pass ke Erling Haaland.
Hanya dengan sekali kontrol, Haaland lantas melepaskan tembakan keras kaki kiri. Bola melesat ke pojok gawang meski sempat mengenai halauan tangan Alisson.
Gol itu merupakan gol ke-50 Haaland di ajang Premier League yang sekaligus menghadirkan rekor baru. Bomber asal Norwegia itu resmi tercatat sebagai pengoleksi 50 gol tercepat di sepanjang sejarah Premier League lantaran ia baru melakoni 48 laga.
Sebelumnya, rekor itu dipegang striker legendaris Manchester United, Andy Cole, yang berhasil mengemas 50 gol dalam 65 penampilan.
Keunggulan 1-0 membuat City lebih nyaman menguasai laga, setidaknya di 45 menit awal. Menurut Flashscore, persentase penguasaan bola Haaland dkk. mencapai 62% hingga turun minum.
Jalannya babak kedua lebih menghadirkan drama. Setidaknya, ada dua keputusan wasit Chris Kavanagh yang membuat publik Etihad Stadium makan hati.
Yang pertama ketika ia tak menghadiahkan City tendangan penalti di menit 65’ dan kala tak mengesahkan gol Ruben Dias tiga menit kemudian. Namun, kedua keputusan Kavanagh sudah sejalan dengan pantauan cepat VAR.
Drama lain adalah saat satu menit sebelum Liverpool menyamakan kedudukan lewat gol Trent Alexander-Arnold (TAA), kubu tuan rumah justru sempat mencicipi peluang lewat aksi Haaland. Tembakannya masih bisa diselamatkan aksi sigar Alisson.
Barulah tak sampai satu menit kemudian, TAA sukses melepaskan tembakan terukur ke pojok kanan gawang City. Setelah gol penyeimbang tersebut, City sudah terlanjur kehabisan bensin.
Badai cedera di kubu skuat Manchester Biru membuat pelatih Pep Guardiola tak punya banyak pilhan di bangku cadangan. Maestro asal Spanyol itu bahkan sampai sama sekali tak melakukan pergantian pemain.
Praktis, City cuma bisa mengandalkan tusukan-tusukan dari Jeremy Doku di sisa laga. Namun, hanya sepak pojok yang menjadi buah dari jerih payahnya meliak-liuk di 10 menit akhir.
Personil lini depan City lainnya yang diharapkan menopang Haaland, Julian Alvarez, juga tampak kehabisan stamina hingga minim kreasi. Tenaganya sudah terkuras habis di jeda internasional.
Tengah pekan silam, Alvarez baru kembali dari membela Argentina dalam laga bergengsi kontra Brasil di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026. Pada laga yang dimenangkan Argentina (1-0) itu, Alvarez tampil selama 77 menit.
Sebaliknya, di kubu Liverpool, pelatih Juergen Klopp justru memaksimalkan jatah lima penggantian pemain. Tiga tenaga baru yang masuk di pertengahan babak kedua, yakni Luis Diaz, Ryan Gravenberch, dan Cody Gakpo, membuat skuat Merseyside Merah lebih pede keluar menyerang.
Barulah setelah gol penyeimbang lahir, Klopp memasukkan dua pemain lagi demi memastikan satu poin yang bisa dicuri dari Etihad Stadium. Mereka adalah Endo Wataru dan Harvey Elliot. Keduanya menggantikan Alexis Mac Allister dan Darwin Nunez.
Sama seperti Alvarez, baik Mac Allister dan Nunez juga sama-sama baru kembali memperkuat negaranya masing-masing (Argentina dan Uruguay) di ajang kualifikasi Piala Dunia 2026 zona CONMEBOL.