Kepala wasit Inggris, Howard Webb, mengakui bahwa Liverpool seharusnya mendapatkan penalti saat menjamu Arsenal pada 23 Desember lalu. Kapten Gunners, Martin Odegaard, semestinya dinyatakan handball.
Cungkilan Mohamed Salah mengenai lengan Odegaard di dalam kotak penalti Arsenal di babak pertama duel di Anfield itu. “Dalam situasi itu, semestinya penalti. Saya setuju,” ucap Webb seperti dikutip BBC. Kesetujuan mantan wasit itu muncul dalam Match Officials Mic’d Up, sebuah program produksi Premier League.
Wasit lapangan pertandingan itu, Chris Kavanagh, tidak memberikan penalti buat The Reds. Wasit VAR sempat meninjau ulang kejadian, tapi akhirnya mendukung keputusan Kavanagh.
“Tidak, lengannya berada di tanah,” ucap Kavanagh dari rekaman suara pertandingan yang dihadirkan. Kavanagh mengulangi pandangannya bahwa lengan Odegaard berada di atas tanah.
Insiden itu kemudian ditinjau melalui VAR. Wasit VAR, David Coote, sebenarnya sudah mengatakan bahwa bola jelas mengenai lengan Odegaard. Usai melihat sudut lain, Coote berkata,”Jadi ia terjatuh, ia menggerakkan lengannya ke depan. Jadi pemeriksaan ini lengkap menurut saya,” kata Coote. Asisten VAR, Lee Betts, menyepakati keputusan itu.
Webb mencoba menjelaskan kesetujuannya bahwa Liverpool seharusnya mendapat hadiah penalti untuk insiden handball itu.
“Wasit di lapangan menganggap Odegaard terpeleset dan melihat lengannya mengayun ke depan. Ini bukan hanya Odegaard mengenai bola secara tidak disengaja. Ia memang terpeleset, lengannya mengayun, tapi ia sebenarnya menarik lengannya saat bola mengenai lengan tersebut.
“VAR memeriksa aspek itu, dan menilai Odegaard mencoba membuat dirinya menyempit dengan menarik lengan saat terkena bola. Baik naluriah atau disengaja, ia mendapatkan keuntungan besar dengan menarik lengannya kembali hingga menyentuh bola,” ucap Webb, yang menilai bahwa semua umpan balik dari laga itu cukup jelas untuk mengonfirmasi kekeliruan para pengadil di laga tersebut.
“Dari sana, keputusan yang keluar tidak tepat,” pungkas Webb mengakhiri uraiannya untuk laga yang berakhir 1-1 itu.
Keputusan kontroversial yang mesti diterima Liverpool adalah gol Luis Diaz yang dianulir VAR saat menghadapi Tottenham. Webb mengakui kesalahan manusiawi yang signifikan dari wasit saat itu. The Reds, yang mesti bermain dengan sembilan pemain, kalah 1-2 di partai itu.
Webb, Ketua Professional Game Match Officials Board (PGMOL), sudah beberapa kali pula memberikan analisis untuk mengonfirmasi kekeliruan para bawahannya.
Beberapa insiden lain yang juga mencuri banyak perhatian. Pada pekan pertama, Man. United lolos dari hukuman setelah Andre Onana meninju striker Wolves, Sasa Kalajzdic. Sorotan juga mengarah kepada Simon Hooper yang tidak memberikan keuntungan kepada Man. City di bagian akhir laga menghadapi Tottenham.
View this post on Instagram