Manchester City berpeluang merebut tiga poin kala menjamu Chelsea, Sabtu (16/2). Target itu bisa dicapai jika berkaca pada tren penampilan The Citizens yang sedang bagus-bagusnya.
Terhitung dari sejak kemenangan 4-1 atas Fluminense di final Piala Dunia Klub, hingga kemenangan teranyar 3-1 atas tuan rumah Copenhagen di ajang Liga Champions tengah pekan silam, skuat asuhan Pep Guardiola berarti sudah merangkai 10 kemenangan beruntun.
Pulihnya Kevin De Bruyne dan Erling Haaland sejak awal bulan ini juga makin menggandakan kekuatan City. Berbekal tren bagus dan komposisi pemain lengkap tersebut, publik Etihad boleh berharap tim kesayangan mereka bisa mengalahkan Chelsea.
Apalagi, raihan tiga poin juga bakal memperketat persaingan City dengan sang pemuncak klasemen, Liverpool, yang cuma unggul dua poin.
Pada pertemuan pertama, Chelsea memang berhasil menahan imbang City 4-4 di Stamford Bridge. Kala itu, Raheem Sterling dkk. lolos dari kekalahan berkat gol penalti detik-detik akhir Cole Palmer (90+5’). Palmer merupakan eks pemain muda City yang kini tampil cemerlang bersama Chelsea.
Namun, jika berbicara head-to-head, terutama jika laga berlangsung di Manchester, maka The Citizens lebih mendominasi ketimbang The Blues. Hal itu terlihat dari keberhasilan pasukan Pep Guardiola memenangi empat pertemuan terakhir di Etihad Stadium.
Catat pula, di empat pertemuan tersebut, skuat Manchester Biru tak pernah kebobolan dari skuat London Biru lewat agregat 8-0. Rinciannya berupa kemenangan 1-0, 4-0, 2-0, dan 1-0.
Selain catatan head-to-head yang kurang berpihak, Chelsea juga tak terlalu diunggulkan karena performa mereka belakangan ini cukup jomplang dibanding City.
Skuat asuhan Mauricio Pochettino itu masih terasing di peringkat 10. Chelsea beruntung karena berhasil menang 3-1 atas tuan rumah Crystal Palace di laga terakhir.
Dibilang beruntung karena dua gol kemenangan Chelsea di laga tersebut lahir di menit-menit akhir, yakni gol Conor Gallagher (90+1’) dan Enzo Fernandez (90+4’). Kemenangan itu setidaknya mengobati dua kekalahan yang mereka telan sebelumnya kala ditekuk 2-4 dari Wolverhampton dan 1-4 dari Liverpool.
*Faktor De Bruyne dan Haaland
City boleh berharap pada performa bagus yang tengah dijalani De Bruyne dan Haaland pasca keduanya sembuh dari cedera. De Bruyne selalu berhasil menyumbang assist di empat laga terakhir Premier League yang dimainkannya semenjak comeback.
Jika bisa kembali menyumbang assist kontra Chelsea, De Bruyne bakal menjadi pemain ke-11 di sepanjang sejarah Premier League yang sanggup menorehkan assist di lima laga beruntun.
Sementara itu, Haaland sempat absen di 10 laga sepanjang pergantian tahun (dari pertengahan Desember hingga akhir Januari). Ia comeback kala melahap 20 menit sebagai pemain pengganti di laga kontra Burnley pada 31 Januari silam.
Setelah itu, barulah Haaland kembali dipercaya sebagai starter di tiga laga terakhir City. Sang bomber menjawab kepercayaan tersebut dengan kontribusi tiga gol.
Berkaca dari grafik permainannya yang terus menanjak semenjak pulih, Haaland bakal menjadi pemain yang wajib diwaspadai.
Sepanjang kariernya, Haaland sudah tiga kali menghadapi Chelsea dan ia empat kali terlibat langsung dalam empat menjebol gawang Chelsea lewat rincian dua gol dan dua assist.