Cole Palmer menjadi pokok perbincangan saat Chelsea berhasil menekuk Everton dengan setengah lusin gol pada Senin (15/4). Peluang Si Biru untuk finis tinggi membesar.
Bahasan utamanya adalah Palmer. Koleksi gol Palmer merupakan alasan paling sahih gelandang serang muda ini menjadi bahan obrolan utama dari laga di Stamford Bridge ini. Namun, ada beberapa hal menarik lainnya, seperti persaingan di bawah lima besar. Chelsea berpeluang membuat finis yang lumayan tinggi.
Tiga Pertama Cepat
Babak pertama jelas menjadi milik Chelsea, khususnya Palmer. Rekrutan terbaik Si Biru ini mengukir trigol dalam 16 menit hingga menit ke-29.
Gol tendangan melengkung setelah ngolongin Jarrad Branthwaite disusul kerja sama dengan Nicolas Jackson (13′), sundulan rebound usai blok Jordan Pickford (18′), dan bola lambung setelah blunder kiper timnas Inggris itu (29′) menjadi pertunjukan Palmer di paruh pembuka ini.
Jackson menambah keunggulan Chelsea semenit sebelum waktu normal babak pertama usai menyambar operan Marc Cucurella. Babak pertama yang nyaman buat klub milik Todd Boehly ini.
Perdana Gilchrist
Palmer memuncaki kiprah luar biasanya petang ini dengan gol dari titik putih. Ia sempat berebut untuk menjadi algojo dengan beberapa rekannya.
Gol terakhir di menit terakhir waktu normal duel dihasilkan Alfie Gilchrist, dua menit setelah masuk menggantikan Malo Gusto. Ini merupakan gol perdana produk akademi Cobham tersebut.
Laga ini merupakan penampilannya kedelapan kali di Premier League musim ini, semuanya sebagai pengganti. Mauricio Pochettino memberi Gilchrist lebih banyak kesempatan di kompetisi piala.
Berantem dan Diancam
Sedikit coreng dari performa apik Chelsea terutama Palmer adalah munculnya perselisihan di lapangan. Ini terjadi sebelum gol penalti Palmer pada menit ke-64.
Jackson dan Noni Madueke terlihat berebut ingin menjadi algojo. Mereka mencoba mengambil bola dari Palmer. Kapten Conor Gallagher akhirnya menengahi dan memberikan bola kepada Palmer.
Pochettino mengungkapkan kegusarannya terhadap insiden tersebut. “Mereka mau bertingkah kayak anak kecil? Di sini tidak mungkin. Lain kali, mereka akan saya keluarkan. Saya tidak bercanda. Setelah performa seperti ini, perilaku itu tidak bisa diterima. Kami harus belajar banyak kalau ingin menjadi tim hebat,” ucap bos Pochettino kepada BBC, sambil menegaskan bahwa Palmer adalah pengambil penalti utama.
Palmer memberi penegasan serupa. Ia memastikan pula situasinya tidak memburuk. “Saya pengambil penalti. Saya ingin mengambilnya, jadi saya lakukan. Setiap orang ingin mengambil tanggung jawab. Bisa dipahami karena kami sudah unggul 4-0. Pada akhirnya kami menertawakannya, tapi manajer telah mengutarakan sikapnya soal itu,” ucap Palmer.
Serba-Serbi
Di musim yang tergolong mengecewakan ini, Cole Palmer tampil sebagai bintang utama Chelsea dengan sejumlah kiprah mengesankannya. Laga ini menghasilkan beberapa catatan gemilang pemain yang diboyong dari Manchester City pada awal musim tersebut.
Dalam tempo 16 menit, tiga gol di babak pertama dihasilkannya masing-masing dengan kaki kiri, kepala, dan kaki kanan. Palmer pun menjadi pemain tercepat pencetak hattrick “sempuna” menurut pencatatan data sejak 2008-09.
Palmer menjadi pemain Chelsea kedua setelah Didier Drogba yang mengukir tiga atau lebih gol di dua laga kandang beruntun. Palmer menjadi yang pertama melakukannya di satu musim (Drogba ditengahi pergantian musim kompetisi pada 2010). Sebelumnya, gelandang bernomor punggung 20 itu mengukir hattrick ke gawang Man. United.
Lebih lanjut, pemilik dua kap timnas Inggris itu tampil sebagai pemain Chelsea pertama yang selalu mencetak gol di tujuh laga liga beruntun di Stamford Bridge.
Dengan tambahan empat gol, pemain kelahiran Wythenshawe itu sudah mengemas 20 gol. Sosok bertinggi badan 189cm ini menjadi pemain Blues ketiga yang bisa mencetak 20 gol atau lebih di musim perdananya. Dua pemain sebelumnya adalah Jimmy Floyd Hasselbaik (23 gol pada 2001-02) dan Diego Costa (20 gol pada 2014-15).
Palmer tinggal satu assist lagi untuk menjadi pemain The Blues pertama dengan torehan dua digit gol dan assist di musim debutnya. Ia baru berusia 21 tahun.
“Saya tak pernah menilai pemain ketika ia memutuskan datang. Kami selalu mengharapkan yang terbaik. Namun, Cole Palmer bukan kejutan. Performanya fantastis. Ia menunjukkan bahwa klub membuat keputusan hebat dengan merekrutnya,” puji Poch untuk andalan utamanya tersebut.
View this post on Instagram
Top-Scorer?
Jumlah 20 gol itu menjadikan Palmer pemain tersubur bersama dengan mantan rekannya di City, Erling Haaland. Nilai lebih Palmer tak lain dari posisinya sebagai gelandang, sementara Haaland, juga Ollie Watkins yang mencetak gol ke-19 dirinya untuk Aston Villa ke gawang Arsenal pada Ahad, merupakan ujung tombak.
Catatan Palmer juga semakin mengilap bila melihat rekam jejaknya. Sebelum pindah ke Chelsea dengan transfer 42 juta pound pada musim panas, sang gelandang serang belum mencetak sebiji gol pun di liga.
Layaklah Palmer digadang-gadang sebagai kandidat top-scorer Prem. Ia memiliki tingkat konversi peluang sebesar 33 persen dan akurasi tembakan setinggi 67 persen yang setara dengan torehan penyerang Newcastle, Alexander Isak.
Toffees Kembang Kempis
Ngomongin Everton sedikit. The Toffees masih terancam degradasi di posisi ke-16. Pasukan Sean Dyche ini hanya unggul dua angka dari Luton Town yang ada di posisi ke-18.
Everton masih menyimpan satu laga dibandingkan dengan Luton. Jarak bisa lebih jauh jika saja Toffess tidak terkena hukuman. Setelah pemotongan 10 poin diperingan menjadi enam, Everton kembali kena pemangkasan dua poin lagi minggu lalu.
Setengan lusin gol menjadi pil pahit buat Pickford cs. dari London. Namun, Toffees memang payah di Bridge. Kemenangan terakhir mereka di sana terjadi pada 1994.
Potensi di Klasemen
Setelah kemenangan besar ini, The Blues berada di peringkat kesembilan di klasemen Premier League. Klub London Barat ini mengumpulkan 47 angka.
West Ham di peringkat kedelapan mempunyai satu poin lebih banyak, tapi dari dua laga lebih banyak dibandingkan dengan Si Biru. Di posisi keenam dan ketujuh, Newcastle dan Man. United sama-sama mempunyai 50 poin.
Dibandingkan dengan dua klub itu, Chelsea masih menyimpan satu laga, sehingga berpeluang menyamai perolehan dua United itu. Selisih gol United minus satu. Blues akan melewati Iblis Merah kalau meraih poin penuh di laga tertunda itu.
Mau mengira-ngira bagaimana kiprah ketiga kubu sampai akhir musim? Simak sisa jadwal mereka.
Newcastle: Crystal Palace (tandang), Sheff. United (kandang), Burnley (t), Brighton (k), Man. United (t), Brentford (t).
Man. United: Sheff. United (k), Burnley (k), Crystal Palace (t), Arsenal (k), Newcastle (k), Brighton (t).
Chelsea: Arsenal (t), Aston Villa (t), Tottenham (k), West Ham (k), Nottm. Forest (t), Brighton (t), Bournemouth (k).