Persebaya Surabaya harus kehilangan tiga poin dikandang sendiri. Bermain menghadapi Dewa United di Gelora Bung Tomo sore ini (16/4), Persebaya Surabaya kalah dengan skor telak 0-3.
Persebaya Surabaya sebenarnya bermain menekan di awal babak pertama. Bruno Moreira membuka peluang di menit keenam.
Ia melakukan tusukan di sisi kiri melewati dua pemain dan melepaskan tendangan, bola rebound kembali mengarah ke Bruno memberikan umpan tepat di mulut gawang. Hanya, kiper Dewa United Sonny Stevens berhasil menghalau bola.
Di menit ke-12, Dewa United membalas serangan lewat Ricky Kambuaya. Kambuaya melakukan penetrasi di sisi kiri pertahanan dan melepaskan tendangan keras ke tiang jauh, beruntung sepakannya melebar tipis dari gawang.
Lima menit kemudian, Andhika Ramadhani melakukan save penting seusai memblok tendangan keras Egy Maulana dari luar kotak penalti. 30 menit berjalan, Dewa United terus menekan pertahanan Persebaya Surabaya.
Tidak butuh waktu lama, gawang Persebaya Surabaya akhirnya kebobolan menit ke-39 lewat umpan satu dua antara Kambuaya dan Egy. Kambuaya masuk ke dalam kotak penalti dan mencungkil bola ke gawang. Dewa United memimpin 0-1.
Menit ke-44 Dewa United hampir saja menambah keunggulan apabila tendangan bebas Egy tidak membentur tiang gawang Andhika. Hingga peluit babak pertama berakhir tidak ada gol lagi yang tercipta.
BABAK KEDUA
Di awal babak kedua, Persebaya Surabaya langsung tancap gas, menit ke-56 Bruno Moreira melakukan akselerasi, tercipta kemelut, bola mengarah kepada Robson Duarte. Sayang, eksekusi Duarte membentur pertahanan Dewa United.
Empat menit kemudian, Persebaya Surabaya kembali menekan, Reva Adi memberikan umpan tendangan bebas, bola rebound mengarah ke Catur Pamungkas, ia langsung melesatkan tendangan keras. Sayang bola melayang tipis dari mistar gawang.
Paul Munster langsung merespon ketertinggalan dengan memasukan Toni Firmansyah dan Wildan Ramdhani menggantikan Andre Oktaviansyah dan Robson Duarte.
Gawang Persebaya Surabaya kembali kebobolan di menit ke-68, lewat akselerasi Majed Osman di sisi kanan pertahanan. Ia memberikan umpan ke mulut gawang, Ahmad Nufiandani yang berdiri bebas menyontek bola ke gawang. Dewa United unggul 0-2.
Tiga menit kemudian, gawang Andhika Ramadhani kembali kebobolan, Ricky Kambuaya melewati tiga pemain dari tengah lapangan dan tinggal satu lawan satu dengan kiper, namun Kambuaya memberi umpan ke Alex Martin, Dewa United unggul 0-3. Hingga peluit akhir babak kedua dibunyikan tidak ada gol lagi yang tercipta.
PAUL MUNSTER
Pelatih Persebaya Surabaya Paul Munster menyayangkan kekalahan timnya 0-3 dari Dewa United. Begitu banyak kesalahan yang dilakukan pemainnya.
Namun, Munster menegaskan tidak boleh ada pemain yang dipersalahkan secara individu. Seperti halnya kemenangan, kekalahan adalah kegagalan seluruh tim.
“Menang kalah kita tetap bersama. Saya berharap, jangan menyalahkan individu pemain karena hasil ini. Kalau mau menyalahkan, salahkan saya, saya akan melindungi pemain saya,” kata Munster dalam sesi konferensi pers.
Menurut Munster, dia sudah punya catatan siapa saja pemainnya yang tadi sore bermain bagus dan tidak bagus. Itulah sepakbola, ada momen pemain off-day.
“Bagaimana pemain di lapangan bereaksi setelah kebobolan gol pertama, tidak cukup bagus. Namun, sekali lagi, ini kesalahan kolektif, bukan satu dua pemain,” tegasnya.
Munster mengajak seluruh pemainnya, juga suporter Persebaya Surabaya, untuk menatap ke depan. Masih ada tiga pertandingan yang harus dijalani dan diperjuangkan untuk mendapatkan hasil terbaik.
“Kita harus tetap bersatu, tim dan suporter, tolong tetap bersatu,” sambungnya.
Dengan hasil ini, Persebaya tertahan di posisi ke-10 dengan mengoleksi 39 poin. Laga selanjutnya akan melakoni pertandingan away ke Bandung melawan Persib. Munster akan mengevaluasi lebih untuk meningkatkan performa tim.
“Secara keseluruhan, evaluasi saja tidak cukup. Apa yang salah? Semua orang melakukan kesalahan, dan itu terjadi dalam sepakbola. Dunia belum berakhir. Kami tetap bersatu, dan kami bersiap untuk pertandingan berikutnya,” tutupnya.
JAN OLDE RIEKERINK
Sementara itu pelatih Dewa United, Jan Olde Riekerink mengungkapkan kunci bisa kalahkan Persebaya Surabaya di kandangnya. Lini tengah menjadi kunci Dewa United bisa mengalahkan Persebaya Surabaya.
“Kami bilang pada pemain untuk merusak sistem tersebut dan mereka eksekusi luar biasa. Kami ciptakan gelandang ekstra. Sangat bagus. Kita lihat kami sangat mendominasi pertandingan,” ungkap Jan Olde Riekerink seusai laga.
Ia mengaku belajar banyak saat menghadapi Bhayangkara FC di laga sebelumnya, di mana gawang Dewa United kebobolan dua gol di babak kedua setelah di babak pertama unggul 0-3.
“Itu pembelajaran buat kami. Para pemain pengganti masuk ke lapangan mengubah pertandingan. Juga kadang kita harus menilai mental pemain itu lebih penting daripada sepakbola.
“Semua di tim bisa senang hari ini. Kami pulang hari ini, tapi di bus saya sudah mulai fokus ke pertandingan selanjutnya lawan Sleman,” pungkasnya.
View this post on Instagram