Bagian kedua partai yang pantas disebut final kepagian ini akan tergelar di Etihad Stadium pada Rabu (17/4) atau Kamis dini hari WIB. Etihad berpeluang bergembira.
Setelah hasil 3-3 yang menghibur di Santiago Bernabeu di leg 1, Manchester City dan Real Madrid akan bertarung lagi untuk tempat di empat besar.
Kesengitan di leg 2 ini tidak akan berubah jauh. Namun, City akan berkesempatan mempertontonkan keangkuhan sebagai jagoan baru, terutama bila berlaga di Etihad.
Pekan silam, “pemanasan” di tempat yang sama berakhir dengan kemenangan 5-1 atas Luton Town. Dua pesaing di Premier League yang tampil keesokan hari, Liverpool dan Arsenal, boleh jadi mendapat tekanan besar dari hasil tersebut.
Setelah berhasil menaklukkan Eropa disertai dua gelar domestik, sangat mungkin Cityzens ketagihan. Mengulanginya kembali akan menjadikan Manchester Biru setara dengan para dewa.
Di duel kali ini, The Cityzens bisa membuat sasaran pencapaian lain. Kejayaan lagi di rumah akan membawa mereka mencatat 42 laga tak terkalahkan di kandang. Torehan itu akan menyamai rekor pribadi pada rentang 1919-1921. Khusus di Eropa, City berpeluang menyamai torehan Milan menyingkirkan El Real dua musim beruntun.
Madrid akan berupaya keras untuk mencegah bencana itu. Jude Bellingham akan menjadi sandaran dengan aksi assist atau penyelesaian taktis. Namun, gelandang serang Inggris itu akan harus bekerja keras membongkar permainan City yang kerap digdaya di depan publiknya.
View this post on Instagram
Los Blancos datang dengan bekal kemenangan 1-0 atas Mallorca di La Liga. Carlo Ancelotti tampak menyimpan beberapa pemain, walau bersikeras penentu keberhasilan nanti adalah kerja keras, bukan kebugaran.
Perihal kerja keras, pelatih asal Italia itu mesti berpikir keras mencari pengganti Aurelien Tchouameni yang harus absen karena akumulasi kartu kuning. Dua pemain, kiper Thibaut Courtois dan bek David Alaba, sudah lama absen.
Hanya, Etihad adalah tempat yang angker, bahkan untuk raksasa Eropa sekaliber Madrid sekalipun. Los Merengues pantas jeri.
EL Real tak pernah menang atas City bila bermain di Inggris. Dari empat kesempatan, Madrid selalu kalah di tiga lawatan terakhir.
Yang akan membuat City lebih percaya diri tak lain dari torehan musim lalu yang menempatkan mereka sebagai jawara baru di Benua Biru. Di semifinal musim lalu, Los Blancos pulang dari Manchester dengan kekalahan telak 0-4.
Musim ini, City sempat mengendur di pertengahan musim. Akan tetapi, pasukan Pep Guardiola kemudian menanjak kembali di bagian akhir musim hingga berpeluang mengulangi torehan dahsyat musim lalu, yakni tiga gelar semusim.
Di duel ini, Kevin de Bruyne cs. akan memperlihatkan diri sebagai penguasa baru Eropa. Jagat pun seperti mendukung. Cityzens tidak merasakan masalah cedera pemain menatap duel ini.
Dengan keyakinan yang sangat masif dari ajang ini, dua kompetisi domestik akan mereka tundukkan pula. Guardiola sudah menyatakan bahwa skuadnya menikmati tekanan.
Mari bersiap menyambut superioritas City!