Bayer Leverkusen sekali lagi memperlihatkan mental baja untuk meloloskan diri dari kekalahan saat menjamu Stuttgart pada Sabtu (27/4). Rekor tak terkalahkan pun masih terpelihara.
Leverkusen sudah memastikan gelar Bundesliga yang bersejarah. Gelar itu merupakan yang pertama dalam sejarah klub di North Rhine-Westphalia tersebut.
Kepastian titel bersejarah itu sudah hadir dua minggu silam alias saat masih ada lima laga tersisa. Klub berjulukan Die Werkself itu mengincar rekor: tak terkalahkan satu musim. Klub asuhan Xabi Alonso itu mesti berjuang keras dan bikin jantung berdebar sampai pengujung laga untuk meraih rekor itu.
Mantan Calon Terdegradasi
Stuttgart datang dengan ancaman nyata. Klub yang musim lalu terseok-seok hingga nyaris terdegradasi itu membuat lesatan paling signifikan musim ini. Die Schwaben saat ini bertengger di peringkat ketiga yang berarti berpeluang ke Liga Champion musim depan.
Meski berkunjung ke BayArena, Stuttgart bisa menjadi tim yang lebih dominan dalam penguasaan bola (55%). Menurut Flashscore, harapan gol Stuttgart (1,76) lebih tinggi daripada Leverkusen (1,32).
Dominasi Stuttgart terlihat pada babak pertama. Penguasaan bola mereka mencapai 60 persen. Hanya, tidak ada tembakan ke gawang yang dibuat tamu dari Baden-Wurttemberg itu.
Leverkusen membuat start bagus, tapi Jeremie Frimpong melewatkan kesempatan di awal duel. Sundulan penyerang Stuttgart, Serhou Guirassy, masih melebar.
Peluang juga didapat Patrik Schick setelah kiper lawan, Alexander Nubel, menahan tembakan Alejandro Grimaldo. Namun, voli eks penyerang Roma itu masih melambung.
Restart Tamu
Tanpa shot on goal di paruh pertama, Stuttgart segera menggebrak setelah start ulang. Dua menit babak kedua, voli rebound Chris Fuhrich menjebol gawang Leverkusen yang kosong setelah Lukas Hradecky menepis tembakan Jamie Leweling dari sayap kanan.
Sengatan Die Schwaben bertambah pada menit ke-57. Deniz Undav mencetak gol ke-18 dirinya menggandakan keunggulan kubu tamu. Stuttgart pun menjadi klub pertama yang unggul dua gol atas Leverkusen musim ini
Die Werkself merespons cepat. Lima menit usai gol Undav, Amine Adli memanfaatkan operan Grimaldo. Reaksi itu bisa lebih tuntas, tapi Nubel membuat penyelamatan ganda mengesankan untuk mementahkan peluang jarak dekat Adli dan Jonas Hofmann.
Injury Time Lagi
Leverkusen menghasilkan reputasi sebagai klub yang kerap bangkit dari ketertinggalan. Mereka bisa menyamakan kedudukan lewat Odilon Kossounou, tapi VAR mendapati Edmond Tapsoba off-side dalam prosesnya.
Tambahan waktu lima menit sudah nyaris habis ketika Leverkusen mendapatkan tendangan bebas di sisi kanan pertahanan lawan. Sepak bebas Florian Wirtz berlanjut dengan kemelut. Sedikit di depan kotak kiper, Robert Andrich menggeber bola muntah untuk mencegah kekalahan secara dramatis lagi.
Sudah dua minggu berturut-turut Die Werkself mencetak gol terlambat untuk mencegah lawan menang untuk pertama kali. Pekan lalu, Leverkusen juga mencetak gol saat injury time saat berkunjung ke rumah Borussia Dortmund.
Rekor Mendekat
Tiga lawan terakhir Leverkusen beperingkat lebih rendah daripada Stuttgart. Ancaman terbesar tinggal laga tandang ke Deutsche Bank Park, kandang Eintracht Frankfurt, pekan depan. Dua laga terakhir Victor Boniface cs. adalah lawatan ke klub papan bawah, Bochum, dan jamuan untuk klub yang saat ini berada di peringkat kedelapan, Augsburg.
Namun, Leverkusen bisa mengalami masalah membagi konsentrasi. Pada tengah pekan, Werkself akan menghadapi Roma di semifinal Liga Europa.
View this post on Instagram