Babak baru dalam sepak bola Inggris, terutama dalam transfer pemain. Premier League menghasilkan kemajuan baru terkait penerapan batasan belanja (spending cap) dalam voting pada Senin (29/4).
Pagu itu akan membatasi besaran yang bisa dikeluarkan klub-klub dalam belanja pemain. Hal ini bisa mencegah tim-tim yang memiliki kekuatan finansial besar mendominasi liga terus. Jurang antara klub tajir dan yang tidak semakin jauh dari musim ke musim.
Pembatasan tersebut dibahas dalam pertemuan para pemangku kepentingan di Premier League pada Senin. Televisi akan berandil dalam penentuan pagu tersebut. Batasan akan didasarkan pada jumlah terendah uang yang didapat klub di liga divisi teratas ini dari hak televisi.
Seberapa cepat batasan itu bisa diterapkan? Estimasinya ternyata tidak lama lagi. Per 2025-26, aturan ini diperkirakan sudah bisa diimplementasikan.
Rapat pada awal pekan ini tersebut juga menginginkan analisis ekonomis dan hukum yang dibutuhkan untuk model yang akan diterapkan itu. Seperti yang disebut media-media Inggris, model itu akan dipaparkan kepada klub-klub sebelum pemungutan suara akhir dalam Rapat Umum Tahunan Premier League yang akan digelar secepatnya pada Juni.
Dilaporkan bahwa voting pada Senin untuk mencari batasan belanja itu disetujui 16 klub. Tiga klub yang tidak setuju adalah Manchester City, Man. United, dan Aston Villa. Chelsea memilih abstain.
Saat mulai diterapkan, batasan ini akan sekaligus menggantikan aturan profitabilitas dan keberlangsungan (PSR) yang mulai “memakan” korban musim ini.
Everton dipotong 10 poin pada November, diperingan menjadi enam setelah banding, tapi mendapat pemangkasan lagi dua angka, karena dinilai melanggar Profitability and Sustainability Rules tersebut. Nottingham Forest juga kena tebang empat poin untuk dakwaan yang sama, dan telah mengajukan banding.
Man. City menghadapi lebih dari 100 tuduhan telah melanggar aturan itu. Klub kaya raya ini telah menyangkalnya.
View this post on Instagram
Sebelum memakai model batasan baru, Premier League secara prinsip setuju untuk memperkenalkan aturan keuangan baru musim depan dengan aturan rasio biaya skuad. Dalam voting pada April, klub diizinkan untuk merugi 105 juta pound dalam periode tiga musim.
Jika disetujui dalam Annual General Meeting pada Juni, klub sangat mungkin akan membatasi pengeluaran mereka untuk transfer, gaji, dan biaya agen.
“Kami tentu akan menanti rincian lebih lanjut dari proposal ini. Namun, kami selalu menentang setiap pengukuran yang akan menghasilkan batasan ‘keras’ pada gaji pemain. Terdapat proses mapan yang disiapkan untuk memastikan bahwa proposal seperti ini, yang akan secara langsung berimbas pada anggota-anggota kami, harus dibahas secara memadai,” demikian pernyataan Asosiasi Pesepakbola Profesional (PFA) seperti dikutip ESPN.
PSR masih akan dipakai musim depan dengan masa transisi pada musim depan. Pengurangan poin pun masih akan menghantui klub-klub, karena akan tetap menjadi bagian aturan-aturan baru.