Borussia Dortmund menghasilkan kemenangan tipis atas Paris Saint-Germain di leg 1 semifinal Liga Champion. Faktor yang ramai dibicarakan adalah kiprah menawan seorang pemain pinjaman.
Skor tipis diikuti penguasaan bola tamu yang lebih tinggi menunjukkan kemenangan sulit yang diraih Dortmund walau tampil di Signal Iduna Park alias Westfalenstadion. Yang jelas, BVB mengantungi modal bagus sebelum bertolak ke Paris minggu depan.
Dominan tapi Majal
PSG mengendalikan permainan di babak pertama. Hal ini bisa disimak dari penguasaan bola Les Parisiens yang lebih tinggi.
Tim tamu menghasilkan 54 persen penguasaan bola sejak babak pertama. Namun, wakil Prancis itu tidak bisa membuat sebiji tembakan ke target pun pada paruh pertama duel.
Fullkrug Tunggal
Dortmund menciptakan 4 shot on goal di babak pertama dari 5 percobaan. Salah satunya menjadi gol pada menit ke-36.
Niclas Fullkrug mengukir gol mengesankan ini. Penyerang Jerman itu mengendalikan bola umpan jarak jauh Nico Schlotterbeck dengan kaki kanan secara menawan sebelum melepaskan tembakan keras kaki kiri yang menghunjam gawang Gianluigi Donnarumma.
View this post on Instagram
Dominan dan Payah Lagi
PSG masih unggul dalam penguasaan bola di babak kedua. Namun, Les Rouges-et-Bleus bisa membuat tiga tembakan ke gawang tuan rumah di paruh kedua ini.
Beberapa peluang hampir menyamakan kedudukan. Akan tetapi, tembakan melengkung Kylian Mbappe masih membentur tiang (51′). Peluang Achraf Hakimi beberapa menit kemudian juga masih digagalkan tiang gawang BVB yang dikawal Gregor Kobel. Penyelesaian Ousmane Dembele masih melambung di atas gawang mantan klubnya.
Dari BVB, voli jarak dekat Marcel Sabitzer bisa ditangkal Donnarumma. Sepuluh menit sebelum waktu normal habis, Fullkrug mengklaim penalti merasa didorong saat menyambut umpan Julian Brandt.
Sancho Macho
Fullkrug menjadi pahlawan kemenangan BVB. Namun, Jadon Sancho menjadi salah satu pusat perhatian pada pertandingan ini. Aksinya mengoyak pertahanan Les Parisiens mengundang pujian.
Sancho membuat selusin dribel sukses di semifinal pertama ini. Angka tersebut menjadi yang terbanyak dari seorang pemain di semifinal Liga Champion lebih dari satu setengah dekade. Lionel Messi menghasilkan 16 dribel sukses di empat besar UCL pada April 2008. Lawannya? Man. United, klub pemilik Sancho.
Sebagai pengingat, United memboyong pemain berusia 24 tahun ini pada Juli 2021 dengan transfer yang enggak murah, 73 juta pound. Namun, Sancho mengalami kesulitan memperlihatkan bakatnya di Old Trafford sehingga hanya mencetak 12 gol dari 82 penampilan.
Puncaknya adalah perselisihan dengan Erik ten Hag. Di media sosial, ia berkicau merasa sang bos telah menjadikannya kambing hitam untuk performa jelek Red Devils. Sancho menolak meminta maaf kepada Ten Hag, sehingga dipinjamkan.
“Semosa saya bisa terus menghadirkan performa seperti hari ini. Saya menjalaninya laga per laga,” ucap Sancho dikutip dikutip CBS Sports.
Dengan kiprah impresifnya di Dortmund ini, begitu juga sepanjang masa peminjaman dari United, tak ayal mengundang pertanyaan mengenai masa depan Sancho. Sang sayap mengaku benar-benar tidak tahu jawabannya. “Saya hanya fokus untuk karier saya saat ini,” lanjut Sancho.
“Kami tahu kualitasnya. Kami tahu membutuhkan performa seperti itu dari Jadon. Ia sangat sering memperlihatkannya di latihan. Tidak mudah membawanya ke lapangan, terutama setelah ia tidak tampil untuk beberapa saat,” tutur Edin Terzic, pelatih Dortmund.
View this post on Instagram
Ancaman Paris
“Belum berakhir. Kami masih harus berlaga di Paris dan menunaikan tugas,” ujar Sancho. Laga kedua akan dihelat di Parc des Princes pada Selasa (7/5).
PSG bisa memanfaatkan keuntungan sebagai tuan rumah laga kedua. Klub Paris itu telah dua kali melaju ke babak selanjutnya setelah mengalami kekalahan di leg 1. Yang menarik, yang pertama dari dua keberhasilan itu adalah laga melawan Dortmund.
Uniknya lagi, Si Biru-Merah tidak terbisa tampil sebagai tuan rumah leg 2 musim ini. “Di dua ronde sebelumnya, lawan menjadi tuan rumah leg 2, dan kami bisa melewatinya. Kini skenarionya berbeda. Para pendukung ada di belakang kami untuk leg 2,” ucap Luis Enrique.
“Kami pernah bangkit dari kekalahan 0-1 sebelumnya. Kami menunjukkan bisa melakukannya, terutama di rumah, dengan energi para pendukung,” ujar kapten Marquinhos.