Tangis Damia Almira (Global Pratama Bekasi) pecah. Matanya berkaca-kaca. Dari berjalan lunglai, ia mempercepat langkah. Tujuannya? Berlindung di pelukan sang ibu.
Tak lama, Keiko Na’Chelle Sahe (PB. Specta), datang menghampiri Damia. Ia coba membesarkan hati sambil mengelus kepala Damia.
Damia dan Keiko baru saja menyudahi pertandingan di antara keduanya. Mereka bertarung di final tunggal putri kategori usia anak turnamen PB INA KIDS, Minggu (5/5) di Benteng Badminton Hall, Tangerang.
Keiko menang dengan skor ketat, yakni 21-16, 26-24. Drama tersaji begitu keduanya bergantian unggul sejak posisi deuce 20-20, sebelum akhirnya kemenangan menjadi milik Keiko serta menyisakan kepedihan bagi Damia.
Saat tangis Damia terhenti, Jebreeetmedia coba menghampiri. Namun, ia masih belum mau banyak bicara.
“Ia sedih karena tadi gregetan, hampir bisa menang. Mungkin karena sejak kategori usia dini, dia sudah beberapa kali ketemu Keiko dan belum pernah menang. Jadi tadi dia semangat banget dan pingin menang. Saya bilang itu bagus ke dia. Gak papa kalah, mungkin lagi bukan harinya. Yang penting, dia punya target (mengalahkan Keiko),” ujar sang ayah, Maulana Febrian.
Jebreeetmedia lalu coba menghampiri Keiko. Bersama sang ayah, keduanya keluar dari hall untuk sekedar mencari angin segar. Mereka menyambut dengan wajah-wajah yang masih sumringah.
“Tadi sempat tegang juga kok om. Waktu mulai deuce, apalagi dia sempat unggul 22-21. Tapi saya dengar instruksi papa untuk tidak panik dan terus menekan. Ternyata berhasil. Jadi ya senang,” ujar Keiko.
“Setelah pertandingan, saya coba hibur Damia supaya dia tetap semangat. Memang sudah kenal sama dia karena sudah beberapa kali ketemu di turnamen-turnamen,” lanjut Keiko.
Keiko memang termasuk salah satu unggulan di ajang PB INA KIDS edisi kali ini. Selain menjadi juara tunggal putri, ia juga menjadi juara tiga di sektor ganda putri bersama Dinny Octalira.
Keikutsertaan dan catatan positif Keiko di ajang ini dirasa cukup berarti, terutama untuk terus menjaga mimpinya. Pasalnya, Keiko baru terlempar (terdegradasi) dari akademi PB Djarum di Kudus, akhir tahun lalu. Fakta pahit itu sempat membuatnya down.
“Keiko hampir satu tahun latihan di sana. Lalu, ada satu turnamen dan kebetulan, Keiko memang kurang perform di ajang itu. Ia lantas terdegradasi dan terpaksa pulang kembali ke Jakarta bulan Desember lalu,” kenang sang Ayah, Arthur Sahe.
“Saat itu, dia cukup down. Jadi, saya biarkan dulu dia untuk tidak langsung ikut-ikut turnamen. Latihan-latihan saja dulu sambil memulihkan mental. Sekarang, ia sudah mulai semangat lagi. Turnamen PB INA KIDS jadi turnamen pertama yang kembali diikutinya sejak momen tersebut,” lanjut Arthur.
*Kejar peluang dari Padang
Mirip-mirip dengan Damia dan Keiko, sebagian besar peserta PB INA KIDS juga mengusung semangat dan misinya masing-masing.
Ambil contoh Lionellsen Utama (PB. Champion Benteng) dan Anggi Setia (PELATKOT). Keduanya sukses menjadi juara di sektor tunggal kategori pemula.
Beberapa tahun silam, Lionellsen dan Angi sempat berlatih di klub yang sama di Padang. Namun, demi terus mengejar mimpi, keduanya kini sudah menetap di Jakarta demi persaingan yang lebih kompetitif.
Lionellsen pindah ke Jakarta bersama kedua orang tua dan keluarganya. Sedangkan Anggi merantau sendiri dan tinggal di asrama. Sudah hampir empat tahun keduanya menjajal persaingan di ibu kota. Progresnya bisa dibilang lumayan.
Hal itu setidaknya tergambar dari bagaimana Lionellsen dan Anggi tak menemui banyak kesulitan untuk menjadi juara di PB INA KIDS. Mereka cukup menuntaskan final dengan straight-game. Lionellsen menang 21-15, 21-14, sedangkan Anggi menang 21-12, 21-10.
“Ah, sebenarnya gak gampang-gampang juga kok mas bisa jadi juara. Tadi di semifinal juga saya ketemu lawan kuat. Mungkin memang lagi hari-nya aja,” ujar Lionellsen merendah.
“Saya juga ketemu lawan susah di semifinal. Pas udah masuk final, ya sekalian aja, kan memang targetnya pingin juara. Niatnya ke Jakarta kan biar bisa jadi pemain, lebih banyak lawan bagus dibanding di Padang,” timpal Anggi.
*Tolak jadi bintang iklan dan film
Mimpi serupa juga tengah dirajut Xaviera Rafa Rimarcdi. Di turnamen PB INA KIDS kali ini, ia sukses menjadi juara tunggal putri kategori usia dini.
Rafa, demikian biasa ia disapa, memang berasal dari keluarga bulutangkis. Ayahnya, George Rimarcdi, merupakan mantan atlet bulutangkis nasional yang kini menjadi salah satu staf pelatih di pelatnas Cipayung.
Namun, yang unik, kecintaan Rafa akan dunia tepok bulu baru muncul sekitar tiga tahun silam, bukan langsung dari arahan sang ayah.
“Awal pas pandemi, kan gak bisa kemana-mana. Dia kayanya nonton bulutangkis di tivi, terus tertarik latihan. Awalnya hanya tepak-tepok depan rumah. Lalu kami masukkan ke klub. Baru sekitar sebulan masuk klub, eh dia juara di salah satu turnamen. Sejak itu, ia makin serius menggeluti bulutangkis. Ada loh tawaran main iklan dan film, tapi dianya emang gak mau. Maunya jadi pemain bulutangkis,” ujar George soal putrinya.
“Iya dulu awal-awalnya nonton di tivi. Saya sukanya Marin (Carolina Marin). Kalau pemain Indonesianya, saya suka Gregoria, Ester. Pingin bisa seperti mereka,” timpal Rafa.
Kisah singkat Damia, Keiko, Lionellsen, Anggi, dan Rafa, menghadirkan warna tersendiri di gelaran PB INA KIDS kali ini.
Mereka, beserta puluhan peserta PB INA KIDS lainnya, merupakan bakat-bakat potensial yang harus terus dipelihara dan digembleng demi lahirnya stok calon-calon pebulutangkis Indonesia di masa mendatang.
===
DAFTAR JUARA PB INA KIDS 2024:
(KATEGORI USIA DINI)
- Tunggal Putra:
Juara 1: M. Davin Abrisam (SD Panarangan 1 Kota Bogor)
Juara 2: Kenji Miftahul Huda (Kharisma Badminton Club)
Juara 3: M. Fathan Nurdiara (SBC Tangerang), M. Zahran Asyura (PB ANINDYA)
- Tunggal Putri
Juara 1: Xaviera Rafa R. (PB. Primaraga)
Juara 2: Zaneta (MBC Tangsel)
Juara 3: Lubna Naffisah (Kayfi), Anggun Mirania (PB. Primaraga)
====
KATEGORI ANAK
- Tunggal Putra:
Juara 1: Benedictus Keefa F. (PB. Ardes)
Juara 2: Berwyn Hammada (PB. Kopama Cilacap)
Juara 3: Ahmad Rayyan R. (Tunas Permata), Edvard Andrew Souw (PB. Tangkas)
- Tunggal Putri:
Juara 1: Keiko Na’Chelle Sahe (PB. Specta)
Juara 2: Damia Almira (Global Pratama Bekasi)
Juara 3: Dinny Octalira Zendrato (PB. Ehba), Zahira Arifa F. (Elite Badminton Club)
===
KATEGORI PEMULA
- Tunggal Putra:
Juara 1: Lionellsen Utama (PB. Champion Benteng)
Juara 2: Antoine Akhzar Syihab (Sarwendah Badminton Club)
Juara 3: M. Gilang Abu Guzairi (Champion Gading Jaya), M. Al Farezy (SMPN 13 Serang)
- Tunggal Putri:
Juara 1: Anggi Setia (PELATKOT)
Juara 2: Qilby Quintaluga N. S. (Sandi Profesional Class)
Juara 3: Camelia Stifani (Legacy Badminton), Chalesta Dwi Lestari (Talenta BC Serang)
- Ganda Putra:
Juara 1: Darellfayi Aflah/Hang Liang Gunawan (PB. Mulya Mandiri)
Juara 2: Louis Corriantianz/Wahyu Irwansyah (PB. Mulya Mandiri)
Juara 3: Daniel Ilham/M. Ridho (PB. Mulya Mandiri), Falkan Raditya/Maximmillian Joachim (PB. Mulya Mandiri)
- Ganda Putri:
Juara 1: Camelia Stifani/Melodi Agustin (Legacy Badminton Academy)
Juara 2: Anggi S./Chenta D. P. (PELATKOT)
Juara 3: Dinny Octalira/Keiko Na’Chelle (PB. Ehba/PB. Specta), Airin Aulia Nurhakim/Chalesta Dwi Lestari (PB. Talenta BC Serang)
View this post on Instagram