Sepak bola Indonesia saat ini tengah dihentikan buntut dari Tragerdi Kanjuruhan yang terjadi beberapa waktu lalu. Saat ini Beberapa klub justru menyuarakan agar PSSI segera menggelarnya Kongres Luar Biasa (KLB).
Klub yang paling mendorong untuk PSSI segera mengadakan KLB adalah Persis Solo dan Persebaya Surabaya. Lewat sang presiden klub, mereka sepakat untuk satu suara guna adanya perubahan di tubuh sepak bola Indonesia.
Apalagi dalam situasi yang di luar force majeur ini tentu setiap klub akan kesulitan karena kompetisi dihentikan namun harus tetap membayar gaji pemain dan biaya operasional. Seperti apa yang dikatakan oleh Yusuf Kurniawan, pundit JebreeetMedia.
“Dua klub ini pengaruhnya besar. Sebetulnya saya tau suasana batin klub klub ini kita tau. Istilahnya udah gawat ini karena harus bayar gaji, operasional dan lain-lain,” katanya.
Selain itu, Yusuf Kurniawan menganggap bahwa dua klub tersebut telah didorong oleh klub lain untuk bersuara. Terlebih dua klub tersebut punya pengaruh besar untuk bersuara.
Meski sudah bersuara, masih ada hal yang menjadi perhatian lebih, yakni jumlah para pemegang suara yang harus minimal di angka dua per tiga dari para pemegang suara atau dengan kata lain harus ada 60 tim. Dengan jumlah segitu baru bisa diadaan KLB.
“Insting gue, para klub ini sudah berkomunikasi satu sama lain tetapi mereka mendorong dua klub ini untuk bersuara. Mereka dianggap cukup mewakili dan suaranya bisa didengar. Seperti diketahui yang satu putranya Presiden dan satu lagi Azrul yang terkait dengan pertandingan pada saat itu.
“Dia ini pure suaranya idealisme industri jadi mewaili lah. Mungkin yang lain bisa ngekor. Cuma jumlahnya bisa ga angkanya sampai di dua per tiga agar bisa KLB,” jelasnya.