PSSI sebagai induk sepak bola Indonesia akan segera melakukan Kongres Luar Biasa (KLB) dalam waktu dekat. Direncanakan KLB telah dijadwalkan pada bulan Maret tahun 2023 mendatang.
Nantinya dalam KLB tersebut akan dibahas terkait dengan perubahan yang harus dilakukan oleh PSSI dalam menjalani kompetisi. Bahkan dikatakan pula nantinya dalam KLB tersebut para pengurus PSSI yang ada saat ini akan mengundurkan diri dari jabatannya, termasuk Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan.
Menurut Rais Adnan, salah satu pundit di JebreeetMedia, KLB bukan lah harga mati dalam melakukan perubahan untuk sepak bola Indonesia. Hal tersebut dikatakannya karena selama ini PSSI telah melakukan KLB.
Hasilnya pun tak terlalu terlihat, bahkan ada perubahan kepengurusan PSSI dalam beberapa tahun ke belakang, justru bukan mengalami perubahan malah mengalami kemunduran.
Untuk itu dirinya masih belum yakain KLB nanti akan betul-betul membawa perubahan besar di sepak bola Indonesia.
“KLB itu kan bukan harga mati untuk adanya sebuah perubahan yang memang total di dalam tubuh organiasi PSSI untuk perubahan pengurus. Kalau misalkan kita contoh era Nurdin Halid 2011, itukan dijatuhkan rezim dia (Nurdin Halid).
“Dari situ muncul orang-orang baru, toh malah flop maksudnya jauh dari harapan dan lebih ke mundur serta banyak dualisme terjadi di situ, itu era Nurdin Halid yang diganti oleh Djohar Arifin,” jelasnya.
Terlebih Rais Adnan menganggap hingga saat ini belum ada sosok yang tepat untuk menjadi Ketua Umum PSSI. Dalam pelaksanaannya nantiĀ perubahan sepak bola Indonesia tidak mencakup pergantian kepengurusan PSSI, tetapi juga dalam perubahan sistem kompetisi yang ada saat ini.
“Sekarang ini ingin dibuat seperti itu, apakah kita punya sosok yang tepat dan kapabilitas yang tepat untuk memberesi permasalahan di PSSI. Kemudian kompetisi di PSSI, sistemnya yang sebetulnya harus dibenahi, entah lewat statuta atau pun nantinya ada semacam aturan-aturan atau regulasi apapun itu yang harus dibenahi untuk perbaikan sepak bola kita,” ungkapnya.