Pemilihan Ketua Umum PSSI masih akan berlangsung kurang lebih 2-3 minggu ke depan. Tentu saja apapun masih bisa terjadi.
Prasangka orang tentang formasi dan lain-lain ditubuh PSSI mungkin saja betul terjadi, namun bukan berarti hal tersebut mutlak. Pasalnya diwaktu yang panjang ini negosiasi soal penempatan waketum atau exco.
Seperti yang dikatakan oleh Alvino Hanafi di acara Depdagri, Selasa (24/1/2023), kebanyakan masyarakat sepak bola Indonesia mempunyai pilihan ideal siapa yang akan duduk di kursi PSSI. Tidak hanya Ketua dan wakil, tetapi juga sampai ke Exco PSSI nya.
“Kalau misalkan ada yang bilang kalau formasinya sudah di-setting dari sekarang kaya Exco siapa Waketum siapa bisa jadi saja, tetapi kan masih ada 2-3 Minggu, dinamikanya masih bisa berubah,” jelasnya.
Selain itu, seperti halnya Iwan Budianto yang akhirnya keluar dari bursa Calon Wakil Ketua Umum PSSI. Padahal sebelumnya dirinya ada pada daftar calon ketua umum PSSI.
Dari situlah dinamika semuanya bisa berubah tanpa terkecuali. Para Calon Ketua Umum tentunya saat ini sedang melobi orang-orang yang akan terlibat dalam pemilihan suara.
Tak menutup kemungkinan juga nantinya akan ada sesuatu yang mengangetkan di waktu mendekati pemilihan.
“Salah satunya, calon yang duduk jadi Exco bisa saja mundur. Diwaktu ini masih bisa lobi dan negosiasi masih terjadi, dan jangan kaget kalau mendekati KLB ada hal yg mengagetkan kita, dari mulai hal terburuk atau bahkan paling diinginkan masyarakat sepak bola Indonesia,” katanya.
Alvino Hanafi juga meyakinkan untuk menunggu sampai pemilihan dilakukan. Yang pasti siapapun yang terpilih nantinya bisa membawa sepak bola Indonesia berprestasi di kancah internasional dan membawa kualitas di dalam kompetisi sepak bola dalam negeri
“Dari mulai Pak Nyalla dan ET menang itu masih bisa terjadi, cara gimana bisa pertempurannya alot atau bisa saja salah satu calon menang aklamasi. Jadi selama 2 Minggu ini dinamikanya apapun bisa terjadi,” tutupnya.