PSM Makassar betul-betul menjadi salah satu tim terkuat di Liga 1 2022/2023 . Dari 26 laga yang dijalani, mereka hanya merasakan dua kali kekalahan saja.
Sisanya tim berjulukan Juku Eja itu sukses meraih 16 kemenangan dan delapan kali hasil imbang. Berkat performa yang gemilang itu, saat ini PSM Makassar bertengger di puncak klasemen sementara Liga 1 2022/2023.
Tak sampai situ saja, PSM Makassar di musim ini tak banyak mendatangkan pemain bintang. Justru mereka menjadi salah satu tim yang banyak memanfaatkan para pemain mudanya.
Termasuk yang saat ini menjadi bahan perbincangan, Ramadhan Sananta. Pemain yang berposisi sebagai striker itu menjadi mesin gol muda untuk PSM.
Dari 19 laga yang dimainkannya, Ramadhan Sananta telah mencetak 9 gol. Selain itu ada juga Mufli Hidayat, pemain 17 tahun yang sudah bermain sebanyak 16 laga.
Ada juga nama Dzaky Asraf yang bermain diposisi sayap kiri. Di gelandang bertahan ada Ananda Raehan yang berusia 19 tahun. Keduanya sudah bermain sebanyak 17 dan 25 laga.
Tren ini jelas berbeda dengan musim-musim sebelumnya seperti pada musim 2017 & 2018 saat PSM juga bersaing di tangga juara. Dengan memiliki banyak pemain bintang sekaliber Ferdinand Sinaga, Titus Bonai, Zulham Zamrun, & Hamka Hamzah, Tim Juku Eja memang kerap digadang-gadang sebagai kandidat kuat juara.
Tak heran saat itu, skuat asuhan Robert Rene Alberts jadi langganan di tiga besar klasemen.
Di tahun 2017 dengan skuat yang mumpuni, PSM berhasil menempati peringkat ketiga klasemen akhir Liga 1. Kemudian di musim berikut, PSM finis di urutan kedua bahkan memaksa Persija mesti memastikan titel juara di pekan terakhir.
Di musim 2019, PSM Makassar lebih gila lagi dalam belanja. Pasukan Ramang lebih jor-joran lagi mendatangkan pemain-pemain bintang lain seperti Bayu Gatra, Raphael Maitimo, Ezra Walian, Beny Wahyudi, Aaron Evans, Rizky Pellu, Amido Balde dan Eerro Markkanen.
Banyaknya pemain bintang di kubu PSM saat itu justru anti-klimaks. Ini lantaran di akhir musim 2019, PSM anjlok ke urutan 12 klasemen akhir.
Meski gagal total di liga, PSM berhasil keluar sebagai juara di Piala Indonesia edisi 2018-2019 sekaligus mengamankan jatah wakil Indonesia di pentas Asia.
Jika dibandingkan dengan skuat yang sekarang, tentu sangatlah berbeda. Bahkan perbedaannya pun cukup timpang.
Ini pasalnya skuat yang sekarang tidak memiliki banyak pemain. Meski demikian hasilnya tetap sama. PSM Makassar mampu berada di papan atas Liga 1 untuk edisi 2022/2023.
Dengan skuat yang minimalis, bukan berarti hasilnya pun minimalis. Tentu hal itu tak lepas dari tangan dingin dari Bernardo Tavares, pelatih PSM Makassar untuk musim ini.
Pelatih berusia 42 tahun asal Portugal tersebut menjadi sosok penting di balik suksesnya PSM Makassar saat ini. Bahkan tim calon juara lain seperti Persib Bandung dibuat sulit untuk bisa mengalahkan PSM.
Patut ditunggu bagaimana kiprah PSM Makassar di akhir musim. Apakah bisa terus bisa lebih baik dari tim 2017 dan 2018 atau bahkan akan berakhir senasib?