Dua klub ibu kota berbagi angka pada lanjutan La Liga pekan ke-23. Seperti dua duel sebelumnya, El Derby Madrileno kali ini kembali diwarnai kartu merah. Untuk tim yang sama.
Skor imbang tanpa gol mewarnai akhir paruh pertama derbi Madrid pada Sabtu (25/2) yang dihelat di Santiago Bernabeu ini. Intensitas perseteruan melonjak pada paruh kedua.
Insiden besar pertama di babak kedua adalah saat wasit Gil Manzano mengganjar Angel Correa dengan kartu merah pada menit ke-64 karena menyikut Antonio Rudiger saat menerima lemparan ke dalam.
Bermain dengan 10 pemain, Atleti malah bisa unggul lebih dulu. Jose Maria Gimenez menyundul masuk umpan tendangan bebas Antoine Griezmann pada menit ke-78.
Pakem serupa, yakni gol sundulan meneruskan bola mati, juga terjadi untuk gol kedua pada laga itu. Alvaro Rodriguez, yang melakoni debutnya di tim pertama Madrid, menyundul masuk ke tiang jauh bola sepak sudut Luka Modric untuk gol penyeimbang duel pada menit ke-85.
Efek pergantian pemain yang berbeda dialami kedua kubu. Correa masuk saat jeda antarbabak menggantikan Pablo Barrios Rivas. Gimenez menggantikan Reinildo Mandava pada menit ke-23. Dari Madrid, Alvaro Rodriguez dimainkan oleh Carlo Ancelotti menggantikan Nacho Fernandez pada menit ke-77.
Dengan hasil imbang ini, Madrid masih menempati peringkat kedua dan masih tertinggal tujuh poin dari Barcelona yang baru bermain pada Minggu (26/2). Seturut dominasi pada derbi kali ini, hasil tersebut bisa dibilang merupakan kehilangan angka bagi Madrid. Los Merengues mencatatkan 61 persen penguasaan bola dan tujuh tembakan ke target berbanding dua buah yang dibuat Atletico.
“Kami sedikit kekurangan kesegaran mental, terutama saat statistik menunjukkan keunggulan. La Liga kini menjadi lebih sulit. Hal itu sudah terasa sebelum laga, dan menjadi lebih terasa setelah laga. Yang akan kami lakukan adalah berjuang sampai pekan terakhir,” ucap Ancelotti dikutip ESPN.
Kartu merah Correa mengundang kritik dari Atleti. “Kontaknya tidak keras. Sepak bola adalah permainan fisik. Kalau keras, kontak itu akan membuat Rudiger terkapar. Namun, ia segera bangkit. Aksi itu mungkin bisa diganjar kartu kuning. Kalau mengeluarkan wasit untuk hal seperti itu, semua pemain akan keluar,” ucap Diego Simeone dikutip DAZN.
Pelatih asal Argentina itu tak menampik kemungkinan wasit berat sebelah. “Cerita usang. Sudah normal, dan tidak benar. Akan enak kalau kami semua berkompetisi secara setara,” tuturnya.
Keluhan Simeone tak ayal karena sudah dua kali ia merasa keputusan wasit menguntungkan Madrid. Bek Atleti, Stefan Savic, diusir saat perempat final Copa del Rey pada 26 Januari. Mario Hermoso juga dikeluarkan saat laga La Liga pada 18 September lalu. Kedua pertemuan sebelumnya itu berakhir dengan kemenangan Madrid.
Akun Twitter resmi Atletico juga menumpahkan rasa frustrasi serupa dengan mengunggah foto kaki Correa yang berdarah. “Inilah rupa ‘agresor’ kami. Enggak ada yang baru di Bernabeu,” demikian bunyi kicauan Atleti.
Dengan tambahan satu poin tandang ini, Atletico berada di peringkat keempat. Mereka tertinggal satu poin dari peringkat ketiga, Real Sociedad, dan 10 poin dari tetangga mereka. Atleti unggul dua poin saja dari peringkat kelima, Real Betis.