Ada 30 gol yang lahir di 10 pertemuan terakhir Real Madrid dan Barcelona. Rataanya berarti tiga gol per laga. Tak heran jika El Clasico kerap menyita perhatian dunia.
Bertemunya Real Madrid dan Barcelona di semifinal Copa del Rey musim ini, jumat (3/3), mengulang bentrok kedua tim di fase serupa empat tahun silam (semifinal Copa del Rey 2018/19).
Kala itu, Barcelona masih mengandalkan Lionel Messi dan Luis Suarez. Keduanya ditopang Ivan Rakitic selaku pengatur serangan. Belum ada nama Gavi maupun Pedri.
Di sisi lain, Madrid turun dengan komposisi terbaik. Mulai dari komposisi Dani Carvajal-Sergio Ramos-Raphael Varane-Sergio Reguilon di barisan lini belakang, trio Luka Madrid-Toni Kross-Casemiro di tengah, dan trisula Lucas Vazquez-Vinicius Junior-Karim Benzema.
Madrid lebih dulu berhasil menahan imbang Barca 1-1 pada leg pertama di Nou Camp. Akan tetapi, Los Blancos justru menderita ketika ganti menjamu Blaugrana di leg kedua. Mereka kalah telak 0-3.
Dua gol Suarez dan satu gol Varane sudah lebih dari cukup untuk mengubur impian Madrid untuk bisa kembali mencicipi gelar Copa del Rey sejak kesuksesan di musim 2013/14.
Tulisan ini bukan semata tentang kilas balik. Akan tetapi, lebih ke soal gambaran awal mengapa publik layak berharap agar panggung El Clasico di dua leg semifinal Copa del Rey musim ini bakal kembali melahirkan banyak gol. Kisah lima gol yang tersaji di semifinal 2018/19 di atas bisa menjadi acuan.
Setelah fase semifinal tersebut, kedua tim sudah bertemu kembali sebanyak 10 kali di seluruh ajang resmi.
Dari kalkulasi Jebreeetmedia, ada sebanyak 30 gol yang lahir dalam rentang 10 laga tersebut. Rinciannya, Madrid menyumbang 16 gol, sedangkan Barca 14 gol. Jika dirata-rata, El Clasico berarti melahirkan tiga gol setiap kali manggung.
Contoh lain tersaji di dua pertemuan terakhir kedua klub. Ada delapan gol tercipta lewat kemenangan identik 3-1 yang diraih masing-masing tim.
Gol-gol Benzema, Federico Valverde, dan Rodrygo, hanya mampu diperkecil gol Ferran Torres pada pertemuan terakhir kedua klub di ajang La Liga (6 Oktober 2022).
Sedangkan yang teranyar, Barca ganti menggebuk Madrid 3-1 di final Piala Super Spanyol pada pertengahan Januari silam. Kala itu, gol-gol Gavi, Robert Lewandowski, dan Pedri, seakan membuat gol Benzema yang lahir di menit-menit akhir terasa sebatas hanya gol hiburan.
Seperti yang sudah diurai sebelumnya, Barca memang hanya menyumbang 14 gol dari total 30 gol yang lahir di 10 pertemuan terakhir. Lebih sedikit dua gol dibanding koleksi Madrid (16 gol).
Akan tetapi, klub Catalan itu setidaknya mampu membobol gawang Madrid di delapan pertemuan terakhir. Untuk urusan ini, Madrid kalah tipis karena cuma bisa membobol gawang Barca di tujuh laga.
Gambaran perbandingan data di atas setidaknya bisa menjadi acuan bagi publik akan potensi lahirnya banyak gol di laga dua leg semifinal kali ini.
Dari seluruh pemain yang kemungkinan tampil di laga tersebut, Benzema masih menjadi tersubur lewat koleksi 13 golnya selama tampil di panggung El Clasico.
BOKS DATA
10 El Clásico Terakhir
16/01/23 – Piala Super – Madrid 1-3 Barca
16/10/22 – La Liga – Madrid 3-1 Barca
21/03/22 – La Liga – Madrid 0-4 Barca
13/01/22 – Piala Super -Barca 2-3 Madrid
24/10/21 – La Liga – Barca 1-2 Madrid
11/04/21 – La Liga – Madrid 2-1 Barca
24/10/20 – La Liga – Barca 1-3 Madrid
02/03/20 – La Liga – Madrid 2-0 Barca
19/12/19 – La Liga – Barca 0-0 Madrid
03/03/19 – La Liga – Madrid 0-1 Barca
View this post on Instagram
View this post on Instagram