Barcelona menjejakkan satu kaki di final Copa del Rey. Kemenangan 1-0 dalam duel el clasico di Santiago Bernabeu pada Kamis (2/3) sangat berharga bagi Blaugrana musim ini mendekati trofi.
Sebelum laga, Madrid lebih diunggulkan. Barcelona yang keluar sebagai pemenang. Simak lima hal yang menjadi perhatian dari pertandingan klasik ini.
1. Defensif Kunci Barca (Lagi)
Berlaga di rumah, Madrid menekan sejak awal pertandingan. Alhasil, Barcelona tampil defensif. Faktor internal juga ikut pengaruhi pilihan bertahan tim tamu. Dengan cederanya Robert Lewandowski dan Ousmane Dembele, Ferran Torres digeser ke tengah depan. Raphinha mengisi sayap kanan. Dengan Gavi di kiri, trio penyerang terbilang tak berkutik dalam laga ini.
Perubahan paling drastis terlihat di barisan pertahanan. Xavi mengganti keempat bek dari laga liga di Almeria. Marcos Alonso berduet dengan Jules Kounde di sentral pertahanan. Alejandro Balde dan Ronald Araujo praktis berkonsentrasi membantu lini belakang seturut tekanan besar Madrid.
Barca pun menampilkan kemampuan defensif yang kerap terlupakan banyak pihak. Musim ini, klub Catalan itu hanya kebobolan delapan gol dari 23 laga liga.
2. Madrid Dominan, tapi …
Pertandingan klasik ini tak ayal menjadi bukti lagi bahwa tim yang mendominasi penguasaan bola tidak selalu menang. Madrid mencatatkan penguasaan bola 65% dalam laga tersebut.
Los Merengues melepaskan 13 tembakan petang itu. Akan tetapi, tidak ada satu pun tembakan skuad besutan Carlo Ancelotti yang dinilai mengarah ke gawang Marc-Andre ter Stegen.
Madrid menghasilkan sejumlah peluang bagus. Pada babak pertama, tembakan Luka Modric melebar setelah sang gelandang gaek lolos jebakan off-side. Gol voli Karim Benzema dianulir karena sang penyerang sudah off-side. Peluang apik babak kedua melalui Federico Valverde gagal berbuah gol.
Dominasi Madrid juga bisa disimak dari 11 sepak pojok yang mereka hasilkan. Barcelona hanya mendapatkan dua sepak pojok. Los Blancos juga mencatat 27 umpan silang, berbanding Barca yang cuma enam buah.
3. Cuma Satu dari Dua Peluang
Cuma sebiji gol yang tercipta dalam laga ketat ini, itu pun dari gol bunuh diri. Awalnya adalah peluang pertama dari secuil yang dihasilkan Barcelona.
Tembakan Franck Kessie bisa ditahan Thibaut Courtois. Namun, bola mengenai Eder Militao dan masuk ke gawang. Nacho berupaya menyapu bola, tapi si kulit bulat sudah melewati garis gawang.
Gol pada menit ke-26 itu sempat dianulir karena off-side. Namun, pemeriksaan VAR mendapati bahwa Raphinha tidak mengganggu meski telah bergerak lebih dulu.
Barca berkesempatan menggandakan keunggulan lewat
tembakan kedua mereka yang mengarah ke gawang. Namun, tembakan Ansu Fati masih bisa ditahan.
4. Tamu Lega setelah Tekanan
Kemenangan ini jelas memberikan kelegaan buat Barcelona. Tersingkir dari Liga Europa dan kekalahan pekan lalu di La Liga membuat Barca terbeban sebelum ke Bernabeu.
Tekanan bagi Barcelona juga datang dari luar lapangan. Sejumlah suporter Madrid berunjuk rasa di luar Bernabeu sebelum sepak mula, menggugat rival terbesar mereka itu. Pasalnya, Barca dikabarkan telah memberikan sejumlah uang kepada perusahaan milik Jose Maria Enriquez Negreira, mantan Wwakil Presiden Komisi Wasit Spanyol. Jumlahnya ditengarai sampai sebesar 7 juta euro pada rentang 2001 hingga 2018, tahun Negreira pensiun dari jabatannya di komisi wasit itu.
5. Efek ke Gelar Ganda
Semifinal ini masih harus menjalani leg kedua pada 5 April. Camp Nou akan memberikan keuntungan buat si empunya untuk bisa memastikan tiket ke final.
Blaugrana mendekat ke trofi Copa del Rey ke-32, rekor yang bakal makin susah dikejar. Pengoleksi terbanyak kedua adalah Athletic Bilbao dengan 23 trofi. Madrid di tempat ketiga dengan 19 kali juara.
Di final, tim tertangguh el clasico di Copa del Rey musim ini akan bertemu dengan pemenang semifinal lainnya, yakni antara Osasuna dan Bilbao. Osasuna memenangi leg pertama di kandangnya dengan skor 1-0.
Barca pun mendekat ke gelar ganda musim ini. Peluang mereka kampiun La Liga sangat besar dengan keunggulan tujuh poin dari El Real sampai pekan ke-23. Efek kemenangan ini akan memberikan suntikan bagi mental pasukan Barca.