Ketua Umum PSSI, Erick Thohir mengadakan konferensi pers terkait hasil dari sarasehan sepak bola Indonesia di gedung GBK Arena, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (5/3/2022). Dalam konferensi pers tersebut, Erick Thohir menyampaikan poin-poin penting pada sarasehan sepak bola Indonesia.
Ada beberapa rencana yang telah disepakati bersama dalam memajukan sepak bola di Indonesia. Yang pertama, soal jambore para supporter di Indonesia.
Pada jambore tersebut, nantinya supporter akan duduk berdampingan satu sama lain. Hal tersebut dilakukan agar bisa menimbulkan hubungan yang lebih baik antar supporter.
“Salah satunya, saya akan mencanangkan jambore supporter, ketemu Arema, Bonek dan lainnya. Kebanyakan ketika jadi pimpinan lebih banyak menyuruh, konteks untuk sarasehan, 18 klub Liga 1 berkumpul,” katanya.
Dengan adanya jambore supporter diharapkan dapat menghasilkan sebuah diskusi dan kesepakatan yang baik untuk sepak bola Indonesia. Bukan hanya soal antar supporter, tetapi juga arah sepak bola Indonesia ke depannya.
“Pertama kali duduk satu meja, dari 28 mungkin hanya 2/3 yang tidak hadir, mereka hadir menyelesaikan isu yang belum selesai, sarasehan itu diskusi apa yang mau.
“Tidak ada namanya anak emas, salah satunya ketika berdiskusi bagaimana sepak bola jadi kiblat di Asia Tenggara, bahkan Asia,” ujarnya.
OPERATOR KOMPETISI DIPISAH
Selain itu, nantinya operator kompetisi Liga 1 dan Liga 2 akan dipisah. Diketahui pada musim sebelumnya, Liga 2 berada dibawah naungan PT Liga Indonesia Baru (LIB).
Dengan begitu, ke depannya Liga 2 akan terpisah dari PT LIB. Namun, hingga saat ini belum diketahui siapa calon operator untuk Liga 2.
“Keputusan Liga 1 dan Liga 2 secara terpisah akan membentuk manajemen liga sendiri-sendiri.
“Jadi yang tadinya Liga 2 di bawah PT LIB, nantinya Liga 1 sendiri dan Liga 2sendiri,” jelasnya.
SISTEM KOMPETISI BARU
Pada kompetisi musim depan, PSSI beserta klub Liga 1 telah bersepakat untuk menerapkan sistem kompetisi yang baru. Nantinya di sistem kompetisi yang baru itu, akan ada sistem play-off menentukan juara di tahun tersebut
Klub yang lolos ke play-off hanya klub yang berada di peringkat 1-4 saja. Mereka akan bertemu dalam sistem gugur.
“Opsi pertama dibagi tiga grup dan setiap grup dihuni oleh enam tim. Nantinya dua tim teratas berhak ke babak selanjutnya.
“Opsi kedua sistem full kompetisi. Kami telah menganalisa dengan semua klub dan semua bersepakat untuk memilih opsi dua, sistem full kompetisi, dengan ada play-off untuk posisi 1-4,” ucapnya.
Sistem tersebut diharapkan bisa membangun pertandingan yang lebih baik lagi dan persaingan yang lebih ketat.
“Akan ada terjadi suatu pertandingan menarik di empat besar, akan meningkatkan kompetisi itu Kami sangat menunggu format baru,” kata Erick Thohir.
ATURAN PEMAIN ASING DAN NATURALISASI
Kesepakatan lain antara PSSI bersama klub di Liga 1 dan Liga 2 adalah soal penambahan kuota pemain asing untuk musim depan. Jika sebelumnya Liga 1 menggunakan sistem 3+1, nantinya Liga 1 akan menerapkan 5+1.
Itu artinya musim depan setiap klub mempunyai enam pemain asing. Rinciannya, empat pemain bebas dari benua mana saja, satu dari Asia dan satu lagi dari Asia Tenggara.
Tidak sampai situ, pemain naturalisasi juga dibatasi. Setiap klub di Liga 1 hanya bisa mempunyai pemain naturalisasi maksimal dua pemain.
“Kemarin kami sepakat 5+1, tetapi PSSI mengambil posisi kalau bisa dan harus bisa naturalisasi satu,” jelasnya.
Begitu juga Liga 2, di mana klub boleh mempunyai dua pemain asing dan satu naturalisasi. Sebagai rincian, satu pemain dari mana saja, satu lagi dari Asia Tenggara serta diperbolehkan memiliki satu pemain naturalisasi.
“Liga 2 sepakat, 1+1, tambah naturalisasi satu. Ini upaya mereka, banyak konteks lain yang akan digodok,” jelasnya.