PSS Sleman mengalami kekalahan keenamnya secara beruntun pada pekan ke-28 Liga 1 2022/2023. Kekalahan PSS Sleman kali ini didapat usai bertemu dengan Bhayangkara FC.
Dalam laga yang digelar di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Senin (6/3/2023) berakhir dengan skor 0-1. Gol Bhayangkara FC dicetak oleh Alex Martins Ferreira pada menit ke-70.
Pelatih PSS Sleman, Seto Nurdiantoro menanggapi soal performa anak asuhnya dalam laga menghadapi Bhayangkara FC. Ia meminta maaf kepada para pendukung PSS Sleman yang selama ini sudah mendukung timnya tanpa henti.
Sebagai pelatih kepala, Seto Nurdiantoro siap bertanggung jawab atas rentetan hasil yang kurang baik yang diraih oleh PSS Sleman. Bahkan dirinya siap jika posisinya harus digantikan oleh pelatih yang baru.
“Ini menjadikan pembelajaran buat saya secara pribadi dan teman-teman pemain. Bagaimana kedewasaan mereka, bisa menahan rasa emosionalnya. Inilah teman-teman suporter PSS Sleman dan BCS. Inilah yang saya soroti, terima kasih untuk semuanya,” ucapnya seperti dikutip dari laman resmi PSS Sleman.
Selama menjadi pelatih PSS Sleman, Seto Nurdiantoro banyak terbantu oleh para supporter. Untuk itu ia sangat mengapresiasi atas apa yang sudah supporter berikan untuknya.
“Sekali lagi terima kasih untuk teman-teman suporter PSS serta BCS yang telah memberikan pembelajaran sangat berharga baik untuk diri saya sendiri dan untuk tim,” lanjutnya.
ENAM KEKALAHAN SECARA BERUNTUN
PSS Sleman harus menelan enam kali kekalahan secara beruntun. Tercatat PSS Sleman terakhir kali merasakan kemenangan ialah saat mengadapi Bhayangkara FC pada 9 Februari 2023 yang lalu.
Setelahnya, PSS Sleman harus terus menelan kekalahan. Kekalahan PSS Sleman didapat saat menghadapi Persebaya Surabaya (4-2), Dewa United (1-3), Persis Solo (4-1), Persikabo 1973 (1-2), Persita Tangerang (2-1) dan terakhir Bhayangkara FC (0-1). Atas kekalahan tersebut, PSS Sleman harus bercokol di posisi 15 klasemen sementara Liga 1 2022/2023 dengan raihan 28 poin.
Menanggapi hal itu, Seto Nurdiantoro sebelumnya sudah mengingatkan para anak asuhnya untuk bisa tampil lepas. Tidak adanya degradasi seharusnya membuat pemain bisa tampil impresif tanpa adanya beban. Namun sebaliknya, justru penampilan para pemain dari PSS Sleman merosot dan sulit raih kemenangan.
“Tidak ada degradasi mungkin sedikit pengaruh pastinya, tapi saya sudah bicara ke pemain, jangan jadikan alasan apapun untuk tampil seenaknya,” kata Seto.
Untuk itu, tanggung jawab sebagai seorang atlet di PSS Sleman harus dijunjung tinggi. Meski mendapatkan keuntungan, para pemain harus tetap memberikan hasil yang maksimal untuk tim.
“Oke, tanpa beban untuk klasemen iya, tapi harapannya itu menjadi motivasi tersendiri, untuk tampil lebih lepas, lebih impresif dan ekspresif. Ini tanggung jawab kita sebagai yang kerja di PSS,” tutur Seto.