Laga el clasico pada Minggu (20/3) berakhir manis buat Barcelona. Franck Kessie mencetak gol kemenangan dramatis buat Barca di rumahnya untuk memperlebar margin keunggulan atas Real Madrid.
Madrid datang dengan niat memangkas jarak sekaligus membalas kekalahan di pertemuan terakhir di leg 1 semifinal Copa del Rey di Santiago Bernabeu. Namun, Barca menggebrak sejak awal laga. Thibaut Courtois mesti membuat penyelamatan gemilang menangkal peluang Robert Lewandowski dan Raphinha.
Niat Madrid membalas tampak mendekati realisasi saat Ronald Araujo membuat gol bunuh diri pada menit kesembilan duel. Sang bek menyundul bola ke gawang sendiri saat mencoba menghalau umpan Vinicius Junior dari kiri.
Gol sendiri Araujo tersebut merupakan yang pertama dalam clasico pada abad ini. Gol ini juga gol bunuh diri pertama Blaugrana saat meladeni Madrid di semua kompetisi sejak yang dibuat Gerard Pique pada Agustus 2017 di ajang Supercopa de Espana.
Blaugrana merespons dengan beberapa peluang. Courtois bisa menjaga keunggulan timnya usai menahan sontekan Andreas Christensen dan tembakan Raphinha. Akan tetapi, kiper asal Belgia itu akhirnya mesti memungut bola pada pengujung babak pertama.
Blok yang dilakukan Eder Militao menahan tembakan Raphinha membuat bola jatuh ke Sergi Roberto. Sang bek sayap menyarangkan bola ke pojok kanan gawang. Courtois terkecoh sedikit defleksi. Sang kiper nyaris mengalaminya lagi di awal babak kedua saat tembakan Lewandowski mengenai Eduardo Camavinga.
Madrid hampir mendapatkan gol penting pada menit ke-81. Meneruskan umpan Dani Carvajal, Marco Asensio bisa menjebol gawang Marc ter Stegen. Namun, VAR memutuskan Asensio off-side.
Tuan rumah berbalik unggul saat injury time. Kessie menempatkan bola di pojok kanan gawang El Real memanfaatkan sodoran Alejandro Balde. Gol kemenangan ini juga bersejarah. Gol Kessie merupakan gol ke-3.000 yang dibuat Barcelona di Camp Nou di arena La Liga.
Efek lanjutannya, Barca mendekat ke gelar La Liga pertama sejak 2019. Tripoin ini membawa pasukan Xavi menjauh sebanyak 12 angka dari Madrid di klasemen.
“Kami gagal menang dari keputusan off-side yang meragukan. Kami mesti kembali ke Madrid dengan keraguan,” ucap pelatih El Real, Carlo Ancelotti, dikutip AFP menyorot gol Asensio yang dianulir.
Xavi mengakui bahwa gol Asensio merupakan kesalahan pertahanan Barca. Namun, menurutnya VAR telah memastikan anulir gol itu. “VAR membuat beberapa hal lebih jelas, terutama soal off-side,” ujarnya. Mantan playmaker yahud ini lalu menyatakan keunggulan timnya.
“Kami membuat lebih banyak peluang dan mengendalikan permainan. Real Madrid menguat pada babak kedua. Namun, secara keseluruhan, kami lebih baik daripada Madrid. Barcelona layak menang,” tutur Xavi dikutip AFP.
Sang pelatih juga menyatakan bahwa Barca belum juara kendati sudah lebih nyaman. Xavi mengingatkan bahwa timnya telah bekerja keras sepanjang musim.
“Kami ingat awal yang berat. Pada Oktober, setelah kekalahan di Bernabeu, kami tertinggal tiga poin dari Madrid. Kami melesat 15 poin. Ini menggambarkan perjalanan kami musim ini,” pungkasnya.
Camp Nou menjadi faktor penting lesatan tersebut. Si empunya stadion belum terkalahkan dalam 13 laga di sana.