Polemik Justin Hubner yang dipanggil dua tim nasional nampaknya sudah sedikit menemukan titik terang. Seperti diketahui bahwa Justin Hubner dipanggil oleh timnas U-20 Indonesia dan timnas U-20 Belanda di waktu yang bersamaan.
Pemain Wolverhampton Wanderers U-21 itu ternyata menetapkan hatinya kepada Indonesia. Hal tersebut diketahui usai pelatih timnas U-20 Indonesia, Shin Tae-yong menghubungi sang pemain lewat telepon.
Shin Tae-yong merasa geram karena proses naturalisasinya masih belum rampung, padahal timnya sudah harus mempersiapkan diri untuk bermain di Piala Dunia U-20
ni memang bisa terjadi seperti ini karena proses naturalisasi kurang cepat, tetapi saya langsung telpon dengan Justin 2 hari lalu.
“Dia masih niat dan mau menjadi warga negara Indonesia (WNI), jadi walaupun dipanggil timnas Belanda, tidak masalah,” jelasnya.
“Yang penting tetap diproses naturalisasinya. Saya percaya dia akan datang ke timnas Indonesia,” sambungnya.
Menurut Shin Tae-yong saat ini ia masih menunggu proses naturalisasi dari beberapa pemain rampung. Selain Justin Hubner, masih ada Ivar Jenner dan Rafael Struick yang tengah diproses naturalisasinya.
Shin Tae-yong berharap bawa prosesnya dapat segera rampung, mengingat timnas U-20 Indonesia akan melakukan pemusatan latihan (TC) di Korea Selatan.
“Jujur saya tidak bisa janjikan kapan mereka bisa bergabung, memang kami akan berangkat TC ke Korea Selatan tanggal 2 April.
“Ketika kami pergi ke sana, saya sedang mempersiapkan agar Rafael (Struick), Ivar (Jenner), Justin (Hubner) bisa bergabung ke Korea Selatan langsung,” ungkapnya.
DPR RI RESTUI NATURALISASI 3 CALON PEMAIN TIMNAS INDONESIA
Proses naturalisasi Justin Hubner sebetulnya tinggal selangkah lagi rampung. Saat ini proses naturalisasi Justin Hubner sudah berada di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Indonesia.
Sebetulnya tidak hanya Justin Hubner, dua rekan lainnya, Ivar Jenner dan Rafael Struick juga prosesnya sudah berada di DRP RI. Dalam rapat kerja yang diadakan oleh Komisi III dan X, Senin (20/3/2023) dinyatakan bahwa naturalisasi ketiganya telah direstui.
Itu artinya bahwa ketiganya tinggal melakukan sumpah untuk menjadi warga negara Indonesia.
Dalam rapat kerja tersebut turut hadir pula Plt Menpora, Muhadjir Effendy, Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali, Ratu Tisha Destria, Anggota Exco PSSI Endri Erawan, Sekjen Yunus Nusi, dan Direktur Teknik Indra Sjafri di Gedung DPR RI Senayan.
“Memutuskan menyetujui rekomendasi Kewarganegaraan RI tiga atlet sepak bola atas nama Justin Quincy Hubner, Ivar Jenner dan Rafael William Struick, dengan catatan bahwa penetapan Kewarganegaraan RI ditetapkan oleh instansi yang berwenang berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” kata Ketua Komisi X Syaiful Huda.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali amat mengapresiasi DPR RI yang telah menyetujui proses naturalisasi tiga calon pemain timnas Indonesia.
Meski begitu, nyatanya DPR RI memberikan masukan kepada PSSI untuk melakukan pembinaan pemain usia dini agar tidak terlalu banyak pemain yang dinaturalisasi.
“Terima kasih kepada Komisi III dan X DPR RI serta Plt Menpora atas atensinya terhadap sepakbola.”
“Tadi ada catatan dari Komisi X, mengenai road map, kami sedang dalam tahap penyesuaian road map kita,” kata Zainudin Amali.
ROAD MAP PSSI UNTUK TIMNAS INDONESIA
PSSI ternyata sudah mempunyai rencana strategis yang tertuang dalam Visi PSSI 2045. Rencana strategis tersebut merupakan road map untuk timnas Indonesia dalam beberapa tahun ke depan.
Road map tersebut memiliki empat fase, dimulai dari pemulihan (tahun 2023), pengembangan (tahun 2024-2028), performa (2028-2034), keemasan (2034-2045).
Dikatakan oleh Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali, bahwa sebetulnya naturalisasi yang dilakukan saat ini merupakan proses jangka pendek PSSI.
“Draft road map akan kami berikan satu setengah bulan setelah ini kepada Komisi X DPR RI, berdasarkan Visi PSSI 2045,” ucapnya.
“Kehadiran ketiga atlet tersebut sangat dibutuhkan oleh pelatih Shin Tae-yong. Mereka juga sudah banyak berpengalaman bermain di Liga Eropa.”
“Naturalisasi adalah proses jangka pendek, pembinaan tetap masuk dalam proses jangka panjang,” pungkasnya.