Masih terasa emosi kala mendapatkan kabar bahwa FIFA akhirnya secara resmi menghapus Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Berita tersebut dibagikan oleh FIFA di situs resmi mereka.
Pertemuan pihak FIFA dengan PSSI di Doha, Qatar tampaknya tak banyak merubah keputusan FIFA untuk memindahkan tuan rumah Piala Dunia U-20. Dalam rilisannya, FIFA dipastikan akan menghukum Indonesia akibat dari ketidakmampuannya dalam menyelenggarakan Piala Dunia U-20.
Rencananya tuan rumah baru akan diumumkan sesegera mungkin, dan tanggal turnamen sendiri dipastikan tidak berubah. Selepas mengumumkan tuan rumah baru, FIFA selanjutnya akan merilis apa saja hukuman yang didapat oleh Indonesia.
Meski begitu, FIFA masih tetao berkomitmen untuk aktif membantu PSSI. FIFA akan tetap menjaga kerja sama yang sudah terjalin cukup erat yang turut didukung oleh pemerintahan Presiden Widodo.
FIFA juga berencana akan bertemu kembali dengan Ketua Umum PSSI dalam waktu dekat untuk bahasan lebih lanjut terkait Piala Dunia U-20.
POLEMIK PIALA DUNIA U-20 INDONESIA
Lolosnya Israel ke Piala Dunia U-20 menjadi polemik untuk, Indonesia. Sebagai negara yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, membuat banyak pihak menolak adanya Israel di Indonesia.
Penolakan tersebut karena sikap Indonesia yang tidak mengakui kedaulatan Israel dan pembelaannya terhadap Palestina. Seperti diketahui, Israel merupakan negara yang masih menjajah Palestina yang membuat Indonesia tidak bisa menerima keberadaan Israel.
Alasannya karena bertentangan dengan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang menyebutkan bahwa “penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan pri kemanusiaan dan pri keadilan”.
Alhasil terjadilah polemik menyangkut Indonesia. Akibat banyaknya penolakan tersebut, FIFA memerintahkan Indonesia untuk menundak drawing Piala Dunia U-20 yang seharusnya berlangsung di Bali, Jumat (31/3) mendatang.
Dengan dipastikannya Indonesia dihapus menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, maka dipastikan pula mimpi anak-anak Indonesia bisa bertanding digelaran tertinggi sepak bola dunia harus pupus.