Kekalahan menjadi pemandangan yang semakin diakrabi Chelsea. Pada Sabtu (1/4), kekalahan itu terasa berat. Mereka takluk di tangan Aston Villa. Lebih parah lagi, Si Biru enggak bisa mencetak gol!
The Blues mencatat 69% penguasaan bola di duel itu. Pada akhirnya, seiring dengan kiprah jeblok yang meresahkan, ketidakmampuan Chelsea mencetak gol yang menjadi sorotan utama. Dari Villa, Olie Watkins dan John McGinn menegaskan kekurangan tuan rumah dengan gol pada menit ke-18 dengan bola lambung dan menit ke-56 melalui tembakan dari luar kotak penalti.
Mereka hanya mencetak 29 gol pada 2022/23 sejauh ini. Koleksi itu lebih butut daripada 12 klub lain di Premier League. Dua tim yang sedang berjuang menjauhi zona degradasi, Leeds dan Leicester, jauh lebih subur daripada Si Biru. Leeds sudah membuat 36 gol. The Foxes 39 gol.
Saat menjamu Villa, jumlah tembakan yang mengarah ke gawang yang dibuat Chelsea sebanyak delapan buah. Angka itu cukup besar, termasuk bila melihat rata-rata musim ini 4,2 shot on target. Akan tetapi, statistik itu tidak terlalu bagus juga sebab total tembakan mereka di laga itu sebanyak 27 buah, yang juga jauh di atas rataan 12,7 tembakan per laga.
Efektivitas Chelsea, terutama di depan, menjadi pertanyaan. Padahal, menurut Whoscored, sejumlah aspek dalam statistik ofensif The Blues di liga mendekati yang terbaik. Dengan kecenderungan permainan operan, dengan total operan ketiga terbaik setelah Manchester City dan Liverpool, akurasi operan pendek Chelsea hanya kalah dari Cityzens.
Efisiensi Chelsea tampak tidak meyakinkan. Dengan passing game, rata-rata operan kunci mereka sebesar 9,9 per gim hanya berada di peringkat kedelapan.
Graham Potter dipastikan semakin tertekan karena gagal mengangkat performa Chelsea walau memiliki skuad mahal. Para suporter yang memadati Stamford Bridge bersorak mencemooh Potter dan pasukannya.
Potter tampak enggak punya pilihan lain selain mengakui kelemahan timnya soal mencetak gol. Juga sedikit mengenai pertahanan.
“Secara defensif, kami terlalu terbuka. Namun, sekali lagi, kalau melihat statistik pertandingan, kami memiliki peluang. Yang terpenting, soal menjebol gawang lawan, kami terbaik kedua petang ini,” ucap Potter seperti dikutip BBC.
Pelatih yang didatangkan Chelsea dari Brighton buat menggantikan Thomas Tuchel ini enggan menyalahkan pemain. “Saya harus bertanggung jawab. Kami adalah sebuah tim. Kami harus tetap bersama, menang atau kalah,” sebutnya.
Potter melanjutnya dengan keharusan Chelsea merespons diikuti janji timnya akan pulih. “Kami menanti kesempatan itu,” katanya. Kesempatan itu pun bila ia masih selamat di posisinya. Sebagian pendukung Chelsea konon sudah tidak sabar mau melihat Potter dipecat.
Akan tetapi, keinginan pihak yang sudah gerah dengan kiprah payah Potter untuk melihat bos baru mungkin belum akan menjadi kenyataan dalam waktu dekat. Menurut Goal, dukungan pihak klub buat Potter ditengarai masih sangat kuat.
Petinggi klub masih belum yakin sang manajer adalah sosok yang perlu dituding sebagai penyebab performa jelek musim ini. Mereka disebut masih terkesan dengan ketegasan Potter di Cobham, markas latihan mereka, dan keenggannya menyalahkan pemain. Cedera pemain juga bisa disodorkan sebagai alasan mempertahankan Potter. Cedera Thiago Silva dianggap sebagai penyebab penurunan ketangguhan lini belakang.
Untuk masalah di depan, absensi Pierre-Emerick Aubameyang karena cedera punggung boleh jadi berandil pada produktivitas rendah Chelsea. Eks pemain Arsenal itu adalah striker paling murni yang dipunyai Si Biru. Perihal ini, cukup mengejutkan saat Blues tak mendatangkan striker saat Todd Boehly tak berkeberatan mengucurkan dana.
Hasil kekalahan dan nir-gol di Bridge ini menjadi yang keempat musim ini. Di era Premier League, baru dua kali sebelumnya Si Biru mengalaminya, yakni pada 1994/95 dan 2019/20.
Blues terlempar dari 10 besar. Tetangga Chelsea di London Barat, Fulham, berada di peringkat ke-10 dengan perolehan 39 poin, satu poin lebih banyak daripada Si Biru. Villa praktis menggantikan Chelsea di paruh atas klasemen. Kini The Villans nangkring di peringkat kesembilan dengan 41 poin.
Jarak Chelsea ke peringkat ke-12, Crystal Palace, cukup jauh, yakni delapan poin. Namun, tidak mustahil Si Biru akan lebih merosot lagi. Di 10 pertandingan menuju akhir musim, Blues masih harus menghadapi Man. City, Arsenal, Man. United, dan Newcastle.