Gelandang tengah milik Persib Bandung, Marc Klok saat ini memiliki kegiatan di luar lapangan yang sangat menginspirasi. Pemain berusia 29 tahun itu memiliki sebuah foundation atau yayasan yang bergerak di bidang kemanusiaan.
Hal tersebut dikatakan oleh Marc Klok saat dirinya melakukan pertemuan dengan beberapa wartawan di Plaza Indonesia, Senin (10/4). Kali ini Marc Klok tidak berjalan sendiri, ia menggaet Happy Hearts, yayasan yang bergerak di bidang pembangunan dan renovasi sekolah di Indonesia.
Sebagaimana yang ia gaet, kegiatan pertama Marc Klok Foundation adalah merenovasi sekolah SLB Budi Mulia yang terletak di Cililin, Kabupaten Bandung. Dipilihnya Cililin tak lain karena saat ini Marc Klok bermain untuk Persib Bandung.
“Saya bersama Happy Hearts Indonesia berkesempatan untuk membangun sekolah dan lapangan di sana (Cililin), sekarang sudah ada bangunannya tetapi masih rusak sekali.
“Saya pilih Cililin karena saat ini saya bermain untuk Persib Bandung. Bandung merupakan daerah yang luas. Saya sudah banyak mendapatkan sesuatu, tinggal saya memberikan sesuatu untuk Bandung.
Dengan apa yang diberikan, Marc Klok ingin banyak anak di Indonesia bisa mendapatkan fasilitas berkembang serta pendidikan yang baik. Untuk itu ia melakukan kegiatan yang dimulainya saat ini.
“Harapannya anak-anak di sana bisa punya akses pendidikan yang lebih baik, bisa main bola dan bisa berolahraga,” jelas Marc Klok.
“Ini adalah project pertama dari Marc Klok Foundation dan semoga ke depannya saya bisa punya kesempatan lebih banyak untuk membantu anak-anak di negara ini,” sambungnya.
LATAR BELAKANG MARC KLOK FOUNDATION
Marc Klok Foundation sendiri tidak serta merta didirikan tanpa adanya maksud dan tujuan. Marc Klok Foundation sendiri dilatar belakangi dari kehidupan Marc Klok selama ini.
Ia menyebutkan jika sosok orang tua sangatlah penting di dalam hidup siapa pun tanpa terkecuali. Marc Klok merasakan jika selama ini ia banyak dibantu atau di-support oleh orang tuanya sejak kecil sampai saat ini.
Atas dasar itu, ia menyadari masih banyak anak yang tidak merasakan hal yang sama yang ia dapat. Ada anak yang tidak memiliki orang tua atau kehilangan orang tua sejak kecil atau pun sejak bertambah dewasa.
Dengan demikian, ia lebih memilih bergerak membantu anak-anak di Indonesia, salah satunya dengan membangun atau merenovasi sekolah agar mendapatkan fasilitas yang lebih layak.
“Waktu saya kecil, saya diberikan banyak support dari orang tua, sampai sekarang saya adalah orang yang punya banyak mimpi dan kesempatan dalam hidup berkat dukungan dari mereka hingga saat ini.
“Saya sekarang sudah menjadi ayah bagi seorang putri yang cantik dan bersama istri, saya bisa memberikan kehidupan yang diinginkannya, tetapi tidak semua anak bisa mendapatkannya. Oleh karena itu, saya rasa setiap anak berhak untuk memiliki kesempatan yang sama, untuk bisa bermimpi besar,” jelas Klok.
Menurut Marc Klok, sepak bola sendiri telah mengajarkan banyak kepadanya. Melalui sepak bola ia banyak melihat kehidupan sekitar dan juga pelajaran hidup yang baik.
Kepeduliannya tersebut tak lepas dari ajaran-ajaran yang didapat di sepak bola. Pasalnya ia menilai jika sepak bola mengajarkannya tengang banyak hal.
“Menurut saya, sepak bola adalah olahraga yang menghadirkan kedisiplinan dalam hidup, kerja sama tim, kehidupan yang lebih sehat dan kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang-orang,” tutur Marc Klok.
Meski bergerak dari sepak bola, namun Marc Klok tidak fokus dalam pengembangan bakat sepak bola. Ia lebih ingin bergerak agar anak mendapatkan fasilitas yang cukup untuk perkembangan yang lebih luas lagi.
Untuk itu ia membangun lapangan sepak bola dan fasilitas olahraga agar anak-anak mendapat banyak pelajaran dan berkembang menjadi pribadi yang lebih baik melalui sepak bola dan olahraga.
“Tujuan utama Yayasan bukanlah untuk menghasilkan bakat sepak bola profesional, tujuannya adalah agar anak-anak dapat memiliki tujuan dan keinginan untuk berkembang sebagai seorang individu dan saya rasa melalui sepak bola mereka akan lebih mudah untuk mencapai itu,” jelasnya.
INGIN MEMBERI KEPADA ANAK INDONESIA
Kegiatan Marc Klok sendiri didasari atas apa yang telah Indonesia berikan kepadanya. Sebagai pemain naturalisasi, menurutnya Indonesia sudah banyak memberikan sesuatu yang berarti untuknya.
Melalui yayasan atau foundation-nya, Marc Klok ingin membalas semua yang didapatnya dengan memberikan sesuatu untuk Indonesia.
Marc Klok menceritakan, alasannya membangun sekolah karena ia telah keliling dunia dan melihat langsung kondisi anak-anak yang menderita akibat minimnya akses pendidikan juga kesehatan.
“Di negara ini aku sudah dapat banyak. Maka ada sesuatu yang harus aku beri kembali untuk negara ini,” ucap Marc.
“Setiap anak memiliki kesempatan yang sama pada dunia pendidikan dan olahraga, apapun latar belakang atau kondisinya,” kata pemain naturalisasi asal Belanda ini.
Melalui Marc Klok Foundation ia memiliki misi untuk memberikan apa yang pernah ia punya atau rasakan selama hidupnya. Sebagai pemain yang tumbuh kembang di Belanda, tentunya sangat berbeda dengan di Indonesia.
Perbedaannya tentu dari segi fasilitas saat tumbuh kembang. Untuk itu Marc Klok ingin memberikan apa yang pernah ia rasakan sejak kecil agar anak-anak Indonesia turut merasakannya juga.
“Marc Klok Foundation memiliki tujuan jangka panjang untuk menyediakan sekolah dan fasilitas olahraga yang layak, dan juga menyediakan kondisi lingkungan yang nyaman bagi anak-anak tersebut seperti membangun infrastruktur air bersih dan sanitasi yang layak, termasuk penanaman pohon dan lingkungan hijau sekitar sekolah,” jelas pemain Timnas Indonesia ini.
JARANG ADA DI INDONESIA
Di sepak bola Indonesia, tidak banyak pesepakbola yang memiliki yayasan atau foundation yang bergerak di bidang kemanusiaan. seperti diketahui, untuk di beberapa belahan dunia, para pemain sepak bola banyak yang memiliki yayasan seperti layaknya Marc Klok.
Bahkan yang cukup menyita banyak perhatian adalah yayasan milik Sadio Mane yang telah memberikan banyak memberikan perubahan untuk daerah asalnya di Senegal. Diketahui, mantan pemain Liverpool itu telah membangun sekolah, rumah sakit, SPBU, jaringan internet, dan masih banyak lagi.
Tak jarang para pesepakbola juga melakukan pertandingan amal bagi para pemain yang juga bergerak di bidang kemanusiaan seperti Sadio Mane.
Di Indonesia sendiri tidak banyak pesepakbola yang memiliki yayasan amal seperti Marc Klok. Ada pun Yayasan Soetjipto Suntoro milik legenda timnas Indonesia, Soetjipto Suntoro yang didirikan oleh anaknya