AC Milan memang menang 1-0 dari Napoli di leg pertama perempat final Liga Champions 2022-2023. Namun, karena Milan tidak mengoptimalkan keunggulan skor dan jumlah pemain, Napoli yakin bisa membalas di leg kedua.
Mengacu pada performa kedua tim musim ini, khususnya di ajang Liga Champions, banyak yang mengunggulkan Napoli lebih berpeluang lolos ke semifinal dibanding AC Milan.
Skuat Rossoneri memang unggul 1-0 kala menjamu sang rival di leg pertama, Kamis (13/4), Namun, ada beberapa faktor yang tidak mereka optimalkan demi modal berlebih untuk menatap ke leg kedua.
Keunggulan 1-0 berkat gol Ismael Bennacer dari serangan balik di akhir babak pertama, terasa semakin bermakna setelah gelandang Napoli, Andre Zambo Anguissa, diganjar kartu merah di menit 74’.
Akan tetapi, keunggulan skor dan jumlah pemain itu malah membuat Milan tampil lebih santai alih-alih terus menggempur lawan. Sebaliknya, Napoli malah tetap bernafsu mencari gol penyeimbang.
Data statistik Flashscore menunjukkan bahwa I Partenopei, meski kalah jumlah pemain, tetap mampu lebih mendominasi laga di babak kedua lewat persentase 53% penguasaan bola dibanding 47% milik Milan.
Selain itu, Napoli juga mampu menyaingi agresivitas Milan di periode yang sama. Kedua tim sama-sama melepas tujuh tembakan. Namun, hanya satu tembakan Milan yang mampu on-target, sedangkan Napoli mencatatkan tiga tembakan on-target.
Dalam kondisi agak tertekan di 10 menit akhir, Milan bahkan terbilang beruntung karena penampilan apik kiper mereka Mike Maignan. Tiga menit sebelum waktu normal, Maignan dengan cekatan berhasil menepis peluang Giovanni Di Lorenzo dari jarak dekat.
Pada akhirnya, kegagalan Milan mencetak gol kedua cukup disayangkan sang pelatih, Stefano Polli.
“Masih ada 50% peluang yang harus dimaksimalkan untuk lolos. Kami harus kembali tampil solid di leg kedua. Satu-satunya yang saya sesalkan di laga ini adalah kami gagal mencetak gol kedua,” ujar Pioli di situs resmi UEFA.
Sejalan dengan ulasan di atas, kubu Napoli juga langsung berupaya move-on dan mengalihkan fokus ke leg kedua.
“Kami tampil dengan semangat luar biasa dan saya ucapkan terima kasih ke para pemain untuk hal tersebut. Terkadang, semuanya berjalan baik, terkadang juga tidak. Namun, secara keseluruhan, saya puas dan siap menatap leg kedua,” ujar pelatih Napoli, Luciano Spalletti.
“Kami yakin bisa membalikkan keadaan di leg kedua karena kami memiliki mental yang kuat, pemain yang kuat, dan pelatih yang kuat. Kami sudah tampil baik di laga tadi dan akan tampil lebih baik lagi di Stadio Diego Armando Maradona,” ujar gelandang Napoli, Eljif Elmas.
*Milan bermodalkan sejarah dan statistik
Kalau pun ada hal-hal positif lain bagi Milan selain kemenangan 1-0 adalah soal sejarah. Dari total delapan kali mengarungi leg pertama babak perempat final Liga Champions, Milan tak pernah kalah lewat catatan empat kali menang dan empati kali imbang.
Dari total delapan kesempatan tersebut, hanya dua kali langkah mereka mentok. Sisa enam kesempatan lainnya berujung dengan kelolosan ke semifinal.
Khusus untuk musim ini, kemenangan 1-0 atas Napoli merupakan laga kelima secara beruntun mereka di Liga Champions tanpa kebobolan. Dari lima laga clean-sheet tersebut, empat di antaranya berakhir dengan kemenangan.
Keberhasilan clean-sheet kontra Napoli juga menjadi nilai plus tersendiri bagi Milan lantaran sang lawan berstatus sebagai tim paling produktif di Liga Champions musim ini berkat koleksi 25 gol.
Laga Milan versus Napoli semalam juga merupakan bagian kedua dari trilogi pertemuan kedua klub di sepanjang bulan April. Milan memenangi edisi pertama berkat empat gol tanpa balas di kandang Napoli pada pekan ke-28 Serie A (3 April).
Menurut Squawka, kemenangan back-to-back Milan atas Napoli ini merupakan yang kedua dalam kurun satu abad. Kemenangan di edisi ketiga trilogi ini akan mengantar Il Diavolo ke babak semifinal.
Terakhir kali mereka lolos hingga ke empat besar adalah pada musim 2006/07. Kala itu, Milan bahkan sukses melaju hingga ke tangga juara.