Nama Vinicus Junior memang tidak masuk dalam daftar pencetak gol kontra Chelsea. Akan tetapi, dialah aktor kemenangan Madrid yang sesungguhnya.
Modal bagus diraih Real Madrid usai menaklukkan tim tamu, Chelsea, di leg pertama perempat final Liga Champions, Kamis (13/4). Publik Santiago Bernabue terhibur berkat dua gol tuan rumah yang masing-masing dicetak Karim Benzema (menit 21’) dan Marco Asensio (78’).
Hanya saja, aktor kemenangan Madrid sesungguhnya adalah Vinicius Junior. Namanya memang tidak masuk dalam scoresheet. Akan tetapi, Vini merupakan kreator kedua gol Madrid tersebut.
Gol pertama Madrid lahir berkat penetrasi Vini ke jantung pertahanan Chelsea. Ia mampu mengejar bola terobosan Dani Carvajal.
Meski kontrol bolanya tak terlalu sempurna karena dijepit dua bek lawan, tusukan Vini itu sudah cukup untuk membuat kemelut di depan gawang Kepa Arrizabalaga. Kiper Chelsea itu terperdaya sehingga gagal menepis bola dengan sempurna. Benzema, yang datang di momen yang tepat, tinggal menceploskan si kulit bundar ke gawang kosong.
Gol kedua Madrid yang dicetak Asensio juga berawal dari kaki Vini. Menguasai bola di sisi kanan pertahanan Chelsea, bintang Brasil itu melepas umpan akurat ke arah jangkauan tembak Marco Asensio. Berada dalam posisi yang sangat ideal, Asensio tinggal menyambut bola dengan kaki terkuatnya dan gol!
Simak pula data statistik versi Squawka berikut ini. Vini berhasil mengkreasi empat peluang yang merupakan jumlah terbanyak dibanding pemain-pemain lain. Jumlah itu bahkan masih lebih banyak dibanding jumlah kreasi peluang Chelsea secara keseluruhan (tiga peluang).
Jomplangnya komparasi serupa juga kentara dalam hal jumlah sentuhan di kotak penalti lawan. Menurut data, Vini tercatat 19 kali melakukan sentuhan di kotak penalti Chelsea. Sebaliknya, total jumlah sentuhan para pemain Chelsea di kotak penalti Madrid hanya 10 kali.
Jika ditarik mundur dari awal Liga Champions musim lalu, Vini sudah mengoleksi 10 assist. Jumlah itu jauh meninggalkan para pesaingnya seperti Joao Cancelo, Leroy Sane, dan Kylian Mbappe. Ketiganya mengokesi tujuh assist.
Menurut Opta, Vini sudah 20 kali terlibat langsung dalam membobol gawang lawan di 20 penampilan terakhirnya di ajang Liga Champions. Rinciannya berupa 10 gol dan 10 assist.
Bukti lain dirinya selaku motor serangan Los Blancos juga tergambar dari kepiawaiannya berpenetrasi sebagai penyerang sayap atau winger.
Koleksi 36 dribble sukses miliknya merupakan yang tertinggi di antara winger-winger andalan tim kontestan lainnya. Sebagai contoh, winger AC Milan, Rafael Leao, baru mencatatkan 33 kali dribble sukses selaku yang terbanyak kedua setelah Vini.
Pemain yang baru berusia 22 tahun itu akhirnya terpilih sebagai pemain terbaik laga versi UEFA.
“Ia merupakan penyebab ancaman Madrid yang paling luar biasa. Chelsea berupaya menghentikannya. Namun, konsistensi, intensitas, dan energi besar Vini sukses menghadirkan dua assist,” tulis pernyataan UEFA di situs resmi.
“Kami tampil sangat baik dan terus menekan sepanjang laga, persis seperti yang kami tunjukkan di fase serupa musim lalu. Ini merupakan salah satu bentuk permainan terbaik kami musim ini. Namun, ini baru setengah jalan. Kami harus tetap membumi,” ujar Vini usai laga.
Situs Whoscored selaku salah satu situs penyuplai data statistik, juga menempatkan Vini dengan rating penampilan terbaaik (8). Dari total 30 pemain kedua tim yang tampil, tak satu pun yang meraih nilai delapan. Benzema dan David Alaba merupakan dua pemain yang nilai rating penampilannya paling mendekat Vini (7,8).
Secara keseluruhan, Vini sudah lima kali besua Chelsea. Ia memang belum sekali pun membobol gawang The Blues. Akan tetapi, koleksi tiga assistnya kontra skuat London Biru merupakan yang terbanyak kedua setelah versus Atletico Madrid (4 assist).