Barcelona sedang mengejar rekor kebobolan terminim dalam satu musim La Liga. Namun, di sisi lain, mereka belakangan juga minim soal urusan membobol gawang lawan.
Laga Getafe versus Barcelona, Minggu (16/4), memasuki menit-menit akhir. Skor masih 0-0 kala Xavi menarik Rapinha untuk digantikan dengan Pablo Torre.
Dari layar kaca, tampak Rapinha begitu emosional saat mengarah ke bangku cadangan. Belum jelas apakah ia marah akan keputusan Xavi yang menariknya keluar atau karena ia marah terhadap performanya sendiri.
Data statistik menunjukkan bahwa striker Brasil itu hanya membuat satu tembakan on target, dua tendangan melenceng dan satu dribel sukses dari tiga percobaan. Sebuah catatan yang tak terlalu bagus untuk pemain sekelasnya.
Meski begitu, Rapinha tetap terpilih sebagai pemain terbaik laga. Terdengar janggal bukan? Itulah kenyataannya.
Padahal, Barcelona selama ini kondang akan aspek ofensifnya. Jadi, saat mereka gagal mencetak gol tapi ada satu strikernya yang dinobatkan sebagai pemain terbaik laga, rasanya cukup aneh.
Sebagai gambaran, dengan hanya bermain imbang 0-0 versus Getafe, Barca berarti sudah melewati tiga laga terakhir di semua ajang tanpa pernah mencetak gol.
Sebelumnya, mereka ditahan imbang 0-0 oleh Girona (La Liga) dan dibantai 0-4 oleh Real Madrid (Copa Del Rey).
Barca masih untung karena meski hanya meraih satu poin dari Girona dan Getafe, mereka tetap bercokol di puncak klasemen La Liga. Berbekal raihan 73 poin, Barca unggul 11 poin dari koleksi 62 poin Madrid selaku pesaing terdekat.
Meski begitu, kesulitan mencetak gol harus segera diatasi. Khusus saat menghadapi Girona dan Getafe, Barca bukannya tanpa serangan. Robert Lewandowski dkk. tetap menggempur lawan. Hanya saja, akurasi mereka terbilang jeblok.
Sebagai contoh, saat menghadapi Girona, Barca mencatatkan 18 tembakan, akan tetapi hanya tiga tembakan yang on-target. Catatan hampir serupa juga terulang kala menghadapi Getafe. Dari 15 percobaan, hanya tiga yang on-target.
Di kedua laga tersebut, Xavi sudah mencoba seluruh amunisi lini serangnya. Lewandowski dan Rapinha selalu tampil sebagai starter. Ansu Fati dan Alejandro Balde bergantían tampil sejak menit awal. Sedangkan Ferran Torres, selalu tampil sebagai pemain pengganti. Hasilnya tetap nihil.
Dari berbagai ulasan, Blaugrana era Xavi memang tak melulu fokus soal mencetak banyak gol ke gawang lawan. Hal itu terlihat dari perjalanan mereka di La Liga musim ini.
Hasil riset Jebreeetmedia menunjukkan bahwa dari total 29 laga yang telah dijalani Barca, sudah 12 laga berakhir dengan kemenangan tipis satu gol. Jika dipersentase, angkanya lebih dari 40%.
Lalu dari 12 kemenangan tipis tersebut, ada sembilan laga yang berkesudahan 1-0 atau sekitar 75%. Meski begitu, mereka toh tetap memuncaki klasemen.
Itu pula mengapa Xavi tak terlalu mendengarkan suara-suara negatif yang mempertanyakan ketajaman timnya. Apalagi, di sisi lain, ia juga punya catatan bagus demi mempermulus jalan ke tangga juara, yakni soal solidnya lini pertahanan.
*Tak boleh kebobolan lebih dari sembilan gol
Sejauh ini, Barca baru kebobolan sembilan gol. Dari total sembilan gol lawan tersebut, hanya Madrid yang mampu menjebol gawang Barca sebanyak empat gol di dua pertemuan.
Sisanya adalah Real Sociedad, Osasuna, Espanyol, Real Betis, dan Almeria, yang masing-masing hanya sekali membobol gawang Barca. (*Lihat boks)
Menurut Squawka, Barca tak boleh kebobolan lebih dari delapan gol di sembilan laga ke depan (hingga akhir musim), jika ingin tercatat sebagai tim dengan jumlah kebobolan paling sedikit dalam sejarah La Liga.
Saat ini, rekor tersebut masih dipegang Deportivo La Coruna (musim 1993/94) dan Atletico Madrid (2015/16), di mana keduanya hanya kebobolan 18 gol.
Jika mengacu pada lawan-lawan yang bakal dihadapi Barca di sembilan laga ke depan, tugas itu terbilang tak mudah. Pasalnya, Barca masih harus menghadapi Betis, Osasuna, Espanyol, dan Sociedad. Mereka adalah tim-tim yang sudah menjebol gawang Barca di putaran pertama.
Selain keempat tim tersebut, Xavi dan pasukannya juga masih harus menghadapi Atletico Madrid selaku calon lawan terkuat sampai akhir musim.
===
BOKS DATA
DAFTAR TIM YANG BERHASIL MENJEBOL BARCA (KHUSUS DI LA LIGA)
Real Sociedad vs Barca: 1-4 (pekan 2)
Real Madrid vs Barca: 3-1 (pekan 9)
Osasuna vs Barca: 1-2 (pekan 14)
Barca vs Espanyol: 1-1 (pekan 15)
Real Betis vs Barca: 1-2 (pekan 17)
Almeria vs Barca: 1-0 (pekan 23)
Barca vs Real Madrid: 2-1 (pekan 26)