Barcelona tengah menikmati gelar La Liga mereka setelah memastikannya pada Senin (15/5). Akan tetapi, masa depan yang tidak menentu menanti klub Catalan itu.
Setelah terakhir kali meraih gelar liga pada 2019, Blaugrana kembali menjadi kampiun. Di tengah keriaan perayaan mahkota ke-27 sepanjang sejarah, Barca menatap sejumlah kondisi ketidakpastian yang efek sampingnya akan terasa musim depan.
Apa saja hal-hal potensial menyusahkan Barca? Berikut ini beberapa di antaranya seperti disarikan dari BBC.
Potensi Belakang Rombak Lagi
Dengan predikat Barcelona sebagai tim yang ofensif, fakta ini mungkin cukup mengagetkan juga. Salah satu alasan utama kejayaan Barcelona musim ini adalah pertahanan kuat. Si Biru-Merah telah 11 kal menang 1-0 dengan kebobolan 13 gol sepanjang musim. Dengan empat laga tersisa, Barca berpeluang besar mematahkan rekor kemasukan 18 gol semusim di La Liga.
Perombakan besar dibuat Xavi pada musim panas. Alex Balde menggeser Jordi Alba di posisi bek kiri. Andreas Christensen menikmati musim perdana yang apik setelah pindah dari Chelsea.
Bek baru, Jules Kounde, tampil tangguh sebagai bek kanan. Namun, posisi asli bek Prancis itu adalah bek tengah. Duet Kounde dan Ronald Araujo disebut sebagai duet terbaik di sentral pertahanan Blaugrana.
Kounde ditempatkan di bek kanan karena Barca kekurangan kandidat pengisi. Hector Bellerin tidak mumpuni hingga dipinjamkan ke Sporting.
Menggaet bek kanan akan menjadi prioritas Barca di bursa berikutnya. Bek muda Girona, Arnau Martinez, dikaitkan dengan transfer ke Camp Nou. Cuma, Barca yang bokek bakal susah memenuhi banderol tinggi.
Tengah Pasca-Busquets
Sergio Busquets memastikan kepergiannya setelah 15 tahun di Camp Nou. Mencari pengganti sang kapten bakal menjadi pekerjaan rumah besar buat Barcelona.
Barca memiliki tiga gelandang inti yang mengesankan musim ini, yakni Frenkie De Jong, Pedri, dan Gavi. Mereka masih memiliki Sergi Roberto dan Franck Kessie sebagai pelapis. Ilkay Gundogan yang habis kontrak di Man. City disebut akan ditarik untuk melengkapi.
Cukup menarik melihat Xavi mengesampingkan pengetahuannya saat bermain. Ia memilih empat gelandang untuk menambah kekuatan dan dinamika di tengah alih-alih tetap memaksakan gaya lama.
Konsekuensi kompromi Xavi itu adalah menurunnya aliran serangan, apalagi dengan tantangan memperkokoh pertahanan. Xavi mesti memutar otak lagi karena segi defensif di lini tengah akan kehilangan sosok Busquets.
Messi, Solusi atau Masalah Baru?
Barcelona tidak menyangkal mereka masih mendambakan Lionel Messi kembali ke Camp Nou. Kemungkinan realisasinya menguat setelah PSG takkan memperpanjang kontrak penyerang berusia 35 tahun itu.
Semisal jadi kembali, Messi bisa memperumit kondisi Barcelona. Sang legenda hidup mesti berurusan dengan tuntutan tempo cepat dan menekan di garis tinggi yang diusung Xavi. Robert Lewandowski memperlihatkan gejala kesulitan seturut penurunan performa musim ini.
Yang seru dan menarik adalah efek finansialnya. Gaji Messi diperkirakan akan tetap menjadi yang paling tinggi bahkan kalau setuju dipotong. Yang lebih rumit, Barca mesti menjual pemain untuk memenuhi Financial Fair Play. Ferran Torres, Ansu Fati, dan Raphinha ditengarai sebagai tiga pemain yang siap dilego.
Aksi Barcelona di bursa transfer musim panas nanti akan menyita perhatian.
Manajemen dan Kandang
Ketidakmenentuan juga melanda sisi di balik layar. Keputusan mengundurkan diri yang diambil Mateu Alemany dari posisi direktur sepak bola diperkirakan mengguncang Barca terutama perihal geliat di bursa. Apalagi, Deco disebut baru akan menggantikan Alemany pada Juni.
Yang juga ditengarai bakal bikin kekuatan Barcelona menurun adalah keharusan tampil di Olympic Stadium sebagai kandang mereka setidaknya selama musim depan. Keharusan itu karena Camp Nou bakal direnovasi.
Olympic Stadium jelas tidak seangker Camp Nou. Tampilan stadion lama ini juga cenderung atraktif dengan letak di bukit sehingga bisa melihat pusat kota dari tribun tertentu. Blaugrana bisa melihat menurunnya keuntungan tuan rumah yang terlihat pada musim ini.
View this post on Instagram