Saat ini rasanya teknologi sudah merambah ke berbagai sektor, tak terkecuali dengan sepak bola. Dari mulai teknologi kecanggihan stadion sampai teknologi pelengkap jalannya pertandingan.
Tentu saja yang paling menyita perhatian di kalangan pecinta sepak bola dunia adalah Video Assistant Refeere (VAR). Saat ini penggunaan VAR layaknya jamur yang dapat berkembang dengan cepat.
Beberapa negara di dunia berbondong-bondong untuk menggunakan VAR. Banyak yang beranggapan jika VAR dapat membantu wasit dalam memberikan keputusan yang tepat dan adil.
Lalu, apa itu VAR?
VAR merupakan prosedur bantuan teknologi untuk membantu asisten wasit meninjau tayangan ulang sebuah insiden dalam permainan sepak bola, sebagai bahan pertimbangan untuk wasit utama.
Fungsi VAR dalam sepak bola adalah untuk menegaskan maupun menegakkan peraturan pertandingan sepak bola (Laws of the Game) semaksimal mungkin, seperti dikutip dari panduan Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB).
Cara kerja VAR adalah dengan memeriksa siaran televisi atau rekaman pertandingan secara langsung untuk melihat insiden dalam sebuah pertandingan sepak bola.
Teknologi VAR kemudian meninjau tayangan siaran pertandingan secara normal atau memakai tayangan ulang dengan kecepatan diperlambat (slow motion) dari berbagai sudut.
Setelah itu barulah wasit yang memimpin laga dipersilahkan melihat tayangan tersebut di pinggir lapangan untuk nantinya bisa mengambil sebuah keputusan yang akan diberikan.
Saking meluasnya dan dibutuhkannya, saat ini VAR sudah mulai merambah ke sepak bola di Asia Tenggara. Setidaknya saat ini ada lima negara yang sudah dan akan menerapkan VAR pada kompetisi dometsik mereka.
Berikut Negara yang sudah dan akan menerapkan VAR di Asia Tenggara:
1. THAI LEAGUE (THAILAND)
Thailand menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang sudah menggunakan VAR sejak musim 2018 lalu. Namun, saat itu Liga Thailand masih menggunakan VAR mereka sendiri dan belum memenuhi standard FIFA.
Akibatnya VAR sempat dihentikan di sepak bola Thailand. Namun begitu, Thailand terus mengembangkan teknologi tersebut.
Akhirnya sampailah pada musim 2021/22 di mana mereka menetapkan untuk menerapkan VAR di setiap pertandingannya.
βHari ini saya datang untuk meninjau kesiapan ruangan VAR Center yang dipindahkan dari lokasi semula. Dan semua berbagai sistem tersebut telah diuji sehingga siap digunakan untuk putaran kedua Thai League yang akan dimulai pada 21 Januari 2022 mendatang,” ujar Presiden federasi sepak bola Thailand, Somyot Phumpanmuang.
2. SINGAPORE PREMIER LEAGUE (SINGAPURA)
Singapura menjadi negara kedua yang telah menggunakan teknologi VAR. Teknologi tersebut akan diterapkan di musim ini.
Sebelumnya VAR juga sudah dicoba saat pertandingan Community Shield 2023 antara Albirex Niigata melawan Hougang United. Pada pertandingan tersebut beberapa kali wasit melihat ke layar VAR untuk menentukan sebuah keputusan dalam pertandingan.
Bahkan saat itu wasit juga sempat melihat layar VAR sebelum akhirnya memberikan tendangan penalty untuk Albirex Niigata. Keputusan tersebut pun menjadi penalti yang pertama sejarah sepak bola Singapura yang diputuskan wasit setelah melihat layar VAR.
Menurut Nazeer Husain selaku Direktur Departemen Perwasitan di Federasi Sepak Bola Singapura (FAS) diadakannya VAR agar para klub mendapatkan hasil yang adil. Sebagai rasa hormatnya kepada para klub, FAS pun akhirnya menerapkan VAR di liga domestiknya.
“Para klub telah mengeluarkan banyak uang, berinvestasi, dan meenggunakan banyak waktu. Jadi hal terakhir yang harus mereka dapatkan adalah hasil yang adil. Itulah yang kami tuju,” katanya.
“Dengan tujuan meminimalkan gangguan dan memberikan manfaat maksimal pada permainan, kami berharap penerapan VAR di Singapura akan meningkatkan standar wasit kami dan memastikan bahwa sebagian besar keputusan penting dalam permainan dibuat dengan benar. Ini akan meninggikan status dan prestisius SPL,β jelasnya.
3. V. LEAGUE 1 (VIETNAM)
Vietnam sepertinya akan menjadi negara ketiga di Asia Tenggara yang akan menerapkan teknologi VAR. Pasalnya wasit dan asisten wasit di Vietnam telah melaksanakan kursus yang diselenggarakan oleh Federasi Sepakbola Vietnam (VFF).
Para perangkat pertandingan di V.League 1 itu menjalani kursus selama 14 hari. Mereka diperkenalkan dengan teknologi VAR pada sistem simulasi dengan analisis peralatan dan video dalam 75 situasi yang disediakan FIFA.
Kursus sendiri menjadi salah satu syarat dari FIFA agar wasit mendapatkan lisensi penggunaan VAR. Dengan begitu maka VAR bisa diterapkan di dalam pertandinga.
“Kursus ini sangat penting bagi wasit dan asisten wasit. Nanti, setelah lolos uji FIFA, barulah VAR bisa diterapkan di stadion,” kata Wakil Presiden VFF, Tran Anh Tu, di situs resmi VFF.
Namun demikian, Vietnam ternyata punya cara lain dalam menggunakan VAR. Demi memotong budget yang terbilang besar, mereka membuat VAR Mobile, di mana ruang VAR berupa sebuah mobil, bukan di ruangan di dalam stadion.
Nantinya VAR Mobile akan berkeliling ke berbagai stadion tempat dilaksanakannya pertandigan. Penggunaannya pun akan bergantian dari satu pertandingan ke pertandingan lainnya. Hanya belum diketahui berapa unit yang akan VFF siapkan.
π»π³ V.League will apply a mobile VAR system instead of a VAR center at each stadium.
4 VAR vehicles will be equipped of which 2 are sponsored by FIFA. This is where the VAR referees work. The price of each vehicles is about 500k $#VFF #VPF pic.twitter.com/uTlKFIdNXj
β ASEAN FOOTBALL (@theaseanball) March 3, 2023
4. MALAYSIA SUPER LEAGUE (MALAYSIA)
Malaysia juga akan turut menerapkan VAR pada kompetisi mereka. Operator Liga Sepak Bola Malaysia (MFL) mengonfirmasi akan melakukan uji coba penggunaan VAR pada akhir tahun 2023.
Kepastian itu diungkapkan secara langsung Cheif Executive Officer MFL, Stuart Ramalingam. Menurutnya, penggunaan VAR di kompetisi sepak bola Malaysia merupakan bentuk komitmen dari Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM).
“Kami berharap dapat mencoba teknologi itu dan dibantu dengan ofisial pertandingan yang berkompeten pada akhir tahun ini,” kata Stuart Ramalingam seperti dikutip Berita Harian.
“Untuk bisa menerapkan VAR, FAM akan mengadakan pelatihan untuk wasit. Namun, pelatihan untuk wasit akan memakan waktu yang lama,” ujar Stuart Ramalingam.
“Sesuai dengan harapan dari perencanaan MFL dan FAM, mungkin akhir tahun ini karena kami butuh enam sampai tujuh bulan untuk pelatihan,” tegas Stuart Ramalingam.
Jika rencana tersebut berjalan lancar, maka Malaysia akan menjadi negara keempat yang akan menerapkan VAR pada kompetisi domestik di Asia Tenggara.
5. LIGA 1 (INDONESIA)
PSSI melalui Ketua Umumnya, Erick Thohir menyampaikan jika nantinya Liga 1 2023/224 akan menerapkan teknologi VAR. Penggunaan VAR tersebut nantinya akan diterapkan di pertengahan musim.
Keputusan tersebut dibuat karena pada awal musim para wasit akan diberikan pelatihan dalam penggunaan VAR. Sebagaimana diketahui, penggunaan VAR tidaklah mudah.
Bahkan, para wasit yang bertugas di depan layar harus memiliki lisensi dari FIFA untuk mendapatkan kelayakan dalam memimpin pertandingan menggunakan VAR. Oleh karena itu, Erick Thohir memilih untuk menerapkannya pada pertengahan musim.
“Kami akan menyiapkan sistem VAR di liga pada pertengahan musim. Jadi bukan awal musim karena masih ada training dan saya pastikan Liga 1 harus bisa itu,β ucap Erick Thohir, Jumat (19/5).
Jika nantinya Liga 1 benar akan menerapkan VAR, maka Indonesia berpotensi menjadi negara kelima di Asia Tenggara yang telah menggunakan VAR. Sebelumnya ada empat negara yang telah dan akan menerapkan penggunaan VAR.