Legenda Inter Milan, Javier Zanetti ternyata turut andil dalam kedatangan timnas Argentina ke Indonesia. Javier Zanetti yang juga legenda timnas Argentina menjadi jembatan antara federasi sepak bola Argentina, AFA dengan federasi sepak bola Indonesia, PSSI.
Menurut Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, pihaknya tidak memakai jasa pihak ketiga, agensiatau promotor dalam mendatangkan Argentina ke Indonesia. Sebagai mantan Presiden Inter Milan, Erick Thohir memanfaatkan koneksinya di Inter Milan.
“Kita ini langsung kontak dengan Argentina, dan saya berterima kasih kepada Argentina, saya juga terima kasih kepada Cristina (Maria Cristina Russo, Oltre Consulting Account), teman lama saya di Italia. Saya juga minta tolong Javier Zanetti. Jadi pihak ketiganya Javier Zanetti. Jadi ini hubungan langsung,” jelas Erick Thohir saat melangsungkan konferensi pers di SUGBK, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (24/5).
Selain itu Erick Thohir juga memanfaatkan kongres FIFA di Rwanda beberapa waktu lalu untuk berkomunikasi langsung dengan AFA. Tak butuh waktu lama untuk Indonesia karena pada saat itu AFA pun menyambut baik rencana Indonesia yang ingin menghadapi Argentina.
“Kalau Argentina sudah umumkan kalendernya hanya akan bermain di dua negara di Asia, China dan Indonesia. Kita dihargai sebagai regional, itu yang saya bilang apresiasi kepada Argentina. Pertama kali pertemuan itu saat kongres Rwanda, kita bicara langsung dan ternyata direspon positif,” kata Erick Thohir.
BIAYA SENDIRI DARI PSSI
Sebelumnya beredar kabar bahwa mendatangkan timnas Argetina bukanlah hal yang murah. Menurut kabar, sekitar Rp. 70-80 Miliar agar bisa mendatangkan timnas Argentina.
Saat disinggung mengenai biaya yang dikeluarkan, Erick Thohir enggan menyebutnya. Ia lebih menekankan bahwa bahwa sebetulnya PSSI mempunyai anggaran yang tidak sedikit.
“Berbicara anggaran kok dipikirnya PSSI itu miskin. Kita biasakan bahwa PSSI itu profesional dalam mengelola anggarannya. Kemarin kita baru studi banding dengan Jepang. Mereka anggarannya USD 200 juta setahun, tetapi 70-80% itu mereka berdiri sendiri. Memang mereka harus membuat timnas nya punya value,” jelas Erick Thohir.
Selain itu, maksud dari diadakannya pertandingan antara Indonesia menghadapi Argentina merupakan ajang membangun sepak bola menjadi lebih baik lagi. Oleh karena itu, Argentina yang saat ini menjadi peringkat satu dunia mau bertanding dengan negara yang posisinya 149 dunia harus dimanfaatkan dengan sangat baik.
“Memang tidak percaya PSSI? jadi intinya jangan bicara uang, kita sedang membangun PSSI yang transparan. Ini bukan cuma commercial tapi pembangunkan mental buat timnas kita. Harganya tidak bisa dihitung dengan uang. Untuk itu, jangan bicara uang, kita bicara nyali agar kita bisa terbangun dari tidur,” ucap Erick Thohir.
UPAYA PSSI BERDIRI SENDIRI
Sebagai pihak yang tengah membangun PSSI menjadi lebih baik lagi, Erick Thohir pun meminta bantuan para supporter untuk turut membantu PSSI berdiri sendiri. Ia nerharap para supporter untuk selalu hadir di stadion setiap timnas Indonesia bertanding.
Dengan begitu ia yakin jika ke depannya PSSI akan lebih baik lagi dari sebelumnya.
“Jadi jangan sampai suporter minta menang tetapi yang datang ke stadion cuma 3000, kalau mau PSSI maju ya ayo kita buktikan hari ini, karena PSSI juga ingin buktikan kepercayaan masyarakat dengan cara profesional, transparan, akuntable dan tentu kita berharap bantuan pemerintah karena saya dan pak Amali ‘ditugaskan’ di sini karena membangun timnas itu tidak murah. Ini yang saya mau yakinkan, ayo percayakan PSSI punya event kelas dunia,” jelas Erick Thohir.
RUTINKAN LAWAN TIM BESAR
Terkait event kelas dunia, PSSI rencananya akan melawan tim besar lainnya di FIFA Matchday mendatang. Menurutnya, melawan Argentina merupakan awal mula dari rencana PSSI melawan tim besar lainnya.
Meski begitu, ia memastikan bahwa nantinya hanya akan melawan satu tim besar setiap tahunnya. Alasannya karena PSSI sedang fokus untuk memperbaiki posisinya di ranking FIFA.
“Tidak mungkin juga setiap tahun Indonesia mengundang seperti Argentina, ini sebuah kehormatan mereka memilih Indonesia. Pertandingan besar seperti ini hanya bisa setahun sekali, FIFA Matchday itu akan diisi untuk memperbaiki ranking kita.
“Tapi gini, kita hanya bisa memilih satu lawan satu tahun, kalau lawannya Brasil atau yang lain, nanti kapan sepak bola kita naiknya. Selain meraih ranking, akan ada pertandingan bahwa kita dipercaya dunia. Sepak bola kita sudah terlalu lama tidak dipercaya dunia,” jelasnya.
Komunikasi pun sudah dibangun oleh PSSI, kebanyakan dari mereka merespon baik ajakan dari Indonesia. Yang luar biasanya, mereka yang merespon baik merupakan tim besar yang biasa bermain di Piala Dunia.
“Frinedly match dengan beberapa negara besar kita alokasikan, seperti tahun ini dengan Argentina lalu fokus kualifikasi Piala Dunia. Saya sudah kontak dan dapat respon bagus dari Maroko, Brasil, Portugal, Rusia.
“Kita punya mimpi 100 besar atau masuk Piala Dunia, tentu itu bagian dari kita membangun mental, dan membiasakan bertemu pemain besar,” ungkapnya.
LEBIH BOOMING DARI COLDPLAY
Terkait dengan penjualan tiket melawan Argentina, Erick Thohir merasa melebihi antusiasnya dari konser Coldplay. Bahkan hal tersebut seakan dikonfirmasi oleh publik melalui sosial media.
Untuk itu, Erick Thohir akan mempersiapkan tim sebaik mungkin. Pasalnya PSSI ingin memberikan yang terbaik untuk masyarakat yang sudah menyambut baik pertandingan antara Indonesia melawan Argentina.
“Yang pasti kalau tiketing, kok saya yakin lebih booming dari Coldplay. Kemarin saya lihat di sosial media, katanya kalau Coldplay beberapa tahun lagi bisa datang, tapi timnas Argentina belum tentu 20-30 tahun lagi bisa datang.
“Ini pertandingan bersejarah, buat Argentina dan Indonesia tentu buat generasi muda pesepakbola Indonesia. Sudah diajak main oleh Argentina apakah mentalnya di bawah atau sudah di atas?,” tutupnya.