Timnas Indonesia akan menjamu Argentina di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (19/6) mendatang. Pertandingan tersebut nantinya akan masuk ke kalender FIFA atau biasa disebut FIFA Matchday.
Pertemuan keduanya seperti sebuah mimpi yang sulit diraih, namun justru berhasil digapai. Bagaimana tidak, Indonesia saja saat ini berada di peringkat 149 pada ranking FIFA. Berbeda dengan Argentina yang berada di peringkat satu di ranking FIFA.
Belum lagi Argentina merupakan kampiun di Piala Dunia 2022 lalu setelah mengalahkan Perancis di partai final. Saat itu, Lionel Messi dan Emi Martinez menjadi bintang keberhasilan Argentina.
Baik Lionel Messi maupun Emi Martinez saat ini masih aktif di timnas Argentina dan berpotensi turut dibawa oleh pelatih timnas Argentina, Lionel Scaloni kala menghadapi Indonesia.
Hal tersebut semakin membuat publik Indonesia mendambakan untuk menonton secara langsung pertandingan kedua tim di stadion. Terlihat di media sosial, banyak publik yang ingin segera mendapatkan tiket pertandingan antara Indonesia melawan Argentina.
Mereka sudah tidak sabar melihat Lionel Messi menginjakkan kakinya di rumput SUGBK.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir pun mengkonfirmasi hal tersebut. Bahkan, ia meyakini jika penjualan tiket Indonesia melawan Argentina justru lebih ramai dibandingkan konser Coldplay.
“Yang pasti kalau untuk tiket, kok saya yakin lebih booming dari Coldplay. Kemarin saya lihat di sosial media, katanya kalau Coldplay beberapa tahun lagi bisa datang, tapi timnas Argentina belum tentu 20-30 tahun lagi bisa datang.
“Ini pertandingan bersejarah, buat Argentina dan Indonesia tentu buat generasi muda pesepakbola Indonesia. Sudah diajak main oleh Argentina apakah mentalnya di bawah atau sudah di atas?,” kata Ercik Thohir saat mengadakan konferensi pers di GBK.
MENINGKATKAN CITRA SEPAK BOLA INDONESIA DI DUNIA
Dengan diadakannya pertandingan tersebut, Indonesia harus bisa memanfaatkannya dengan sangat baik. Pasalnya pertandingan tersebut bisa menjadi kesempatan Indonesia untuk meningkatkan citra sepak bola Indonesia kepada dunia.
Citra sepak bola Indonesia sendiri sempat tercoreng dengan adanya tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 100 lebih korban jiwa. Padahal saat itu citra sepak bola Indonesia sudah baik di mata FIFA bahkan dunia usai ditunjuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Beruntungnya FIFA tidak memberikan hukuman kepada Indonesia buntut dari tragedi Kanjuruhan, sebaliknya, FIFA justru turut membantu memperbaiki sepak bola Indonesia. Selian itu, citra sepak bola Indonesia kembali tercoreng karena Piala Dunia U-20 2023.
Alasannya karena Piala Dunia U-20 2023 gagal diselenggarakan di Indonesia akibat adanya penolakan Israel oleh beberapa pihak di Indonesia. Alhasil, Indonesia pun dihukum oleh FIFA. Sekali lagi, beruntungnya, Indonesia tidak mendapatkan hukuman yang berat karena hanya sebatas hukuman administratif.
Namun kali ini citra sepak bola Indonesia semakin disorot, bahkan mendapat kecaman dari beberapa pihak, salah satunya politikus dari Argentina, Carlos Maslaton. Ia melontarkan perkataan yang cukup pedas karena Indonesia telah menolak kehadiran Israel.
Ia pun merasa senang karena Piala Dunia U-20 2023 tidak jadi digelar di Indonesia. yang pada saat itu berpindah ke negaranya, Argentina.
“Saya senang Piala Dunia U-20 berlangsung di sini. Ini adalah produk kebodohan dari Indonesia. Siapa saja boleh bermain di Argentina, termasuk Israel. Argentina punya peluang dan harus memanfaatkan tiap momentum di Piala Dunia U-20 ini,” cetusnya kepada Gambeta.
Untuk itu, dengan menghadapi Argentina, citra sepak bola Indonesia dapat kembali naik. Banyak media yang menyoroti pertandingan antara tim nomor satu dunia melawan tim peringkat 149 dunia.
Bahkan setelah ditelusuri oleh Jebreeetmedia.com, pertandingan antara Indonesia melawan Argentina mendapat perhatian sampai ke Brasil, India, Amerika Serikat, Inggris, dan masih banyak lagi negara yang turut memberitakan hal tersebut.
Dengan begitu, perhatian dunia sudah berada di Indonesia. Untuk hasil pertandingan sepertinya semua sepakat tidak akan terlalu mementingkannya karena peringkat keduanya saja saling berjauhan.
Yang terpenting adalah bagaimana menjalankan pertandingan dengan sangat baik dan sebesar apa dukungan para suporter pada pertandingan tersebut.
Jika pertandingan berjalan lancar atau bahkan ketat, sepertinya akan lebih banyak tim yang ingin melawan Indonesia. Belum lagi jika antusiasme penonton di stadion sangatlah besar, tentu turut menjadi magnet tim lain.
Seolah mereka tidak akan melihat peringkat Indonesia saat ini seperti halnya Argentina. Diyakini juga ke depannya Indonesia tidak akan sulit mendapatkan lawan yang berada di atasnya.
Mungkin akan banyak yang berpikir ‘Argentina yang menjadi juara Piala Dunia 2022 saja mau, kenapa kita tidak’, gambarannya mungkin akan seperti itu.
Terlalu banyak negara yang memandang sebelah mata Indonesia. Seperti halnya yang dikatakan Erick Thohir. “Sepak bola kita sudah terlalu lama tidak dipercaya dunia,” ucapnya.
BUTUH BERTAHUN-TAHUN MEMBANGUN TIM
Dengan membangun citra baik di mata dunia, kekuatan sepak bola Indonesia bukan tak mungkin akan turut meningkat. Alasannya karena Indonesia sudah biasa bermain dengan tim yang jauh lebih baik dari mereka.
Sebelumnya Erick Thohir mengatakan jika memang membangun timnas itu butuh waktu lama bahkan sampai bertahun-tahun. Oleh karena itu, Argentina dapat menjadi salah satu momentum Indonesia dalam meningkatkan kualitasnya.
“Tidak mungkin membangun timnas satu bulan, dua tahun, harus bertahun-tahun. Harus terus setara pembinaannya. Karena itu, untuk FIFA Matchday Juni ini kita membuat gebrakan. Satu melawan Palestina yang berada ranking di 94, lebih bagus dari kita. Kita ranking 149, negara sebesar ini. Makannya kita siapkan.
“Kemarin lawan Burundi kita menang dan seri. Saya apresiasi Argentina, bahwa mereka ingin hadir di Indonesia untuk membangun sepak bola Indonesia. Ini bagian persahabatn dua negara dan ini momentum luar biasa untuk menjaga kebangkitan sepak bola Indonesia.
Ia juga rencananya akan merutinkan pertandingan melawan tim-tim top dunia setiap tahunnya. Dengan begitu pengalamam serta mental pemain Indonesia akan semakin baik.
Selain itu, harus ada usaha yang lebih agar bisa meraih mimpi sepak bola Indonesia lainnya, seperti yang dikatakan oleh Erick Thohir. “Kita punya mimpi 100 besar atau masuk Piala Dunia, tentu itu bagian dari kita membangun mental, dan membiasakan bertemu pemain besar,” ungkapnya.
Pertandingan melawan tim top dunia sendiri sebetulnya bukan yang pertama untuk Indonesia. Sebelumnya ada beberapa negara lain yang sudah menjajal Indonesia di SUGBK.
TOP DUNIA YANG PERNAH DIHADAPI INDONESIA
– Indonesia 1 vs 7 Uruguay (ranking 16, 2010)
– Indonesia 0 vs 3 Belanda (ranking 16, 2013)
– Indonesia 0 vs 1 Kamerun (ranking 42 2015)