Ada wacana jika Piala Indonesia akan digulirkan kembali setelah terakhir kali bergulir pada musim 2018/19. Saat itu PSM Makassar keluar sebagai juara usai mengalahkan Persija Jakarta dengan agregat 2-1.
Piala Indonesia tersebut menjadi yang pertama setelah lima tahun tak digelar. Sekarang, setelah lima tahun kemudian, wacana adanya Piala Indonesia kembali mengudara.
Banyak tim yang berharap Piala Indonesia bisa kembali digelar lagi. Selain bisa membuat tim berkembang, Piala Indonesia cukup prestisius.
Pasalnya tim yang berhasil juara mendapatkan jatah untuk mentas ke Asia. Untuk itu banyak klub yang menunggu Piala Indonesia kembali digelar.
Meski demikian, Piala Indonesia diketahui akan sulit untuk digelar. Pasalnya Indonesia memiliki agenda Pesta Rakyat pada 2024 mendatang.
Tentu keamanan di setiap kota akan diperketat, begitu juga dalam menggelar sebuah pertandingan yang akan diperketat juga. Untuk itu, meskipun wacananya mengudara, akan sedikit sulit untuk digelar.
Seperti yang dikatakan oleh Presiden Madura United, Achsanul Qosasi. Ia berharap Piala Indonesia dapat bergulir.
“Betul, sayang banget [kalau hanya ada Liga 1 saja]. Katanya hanya masalah jadwal. Maksudnya begini, ada suatu kegiatan politik yang luar biasa sehingga kemungkinan jadwalnya akan ketat makanya belum ada Piala Indonesia,” kata Achsanul di Jakarta, Rabu (31/5).
Begitu juga yang dikatakan oleh Direktur Persib Bandung, Teddy Tjahjono. Ia yakin Piala Indonesia akan sulit mendapatkan izin dari kepolisian.
“Piala Indonesia saat sarasehan dibahas dan idealnya ada. Tapi di sarasehan diingatkan tahun depan kan tahun politik. Di mana mungkin akan sulit untuk bisa mendapatkan izin,” kata Teddy Tjahjono kepada media.
SEDANG DIRENCANAKAN
Menurut Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali, pihaknya memang sedang membicarakan Piala Indonesia. Namun masih belum tahu apakah akan digelar atau tidak.
Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga itu menjelaskan jika Indonesia saat ini sedang sibuk. Banyak kompetisi yang akan digelar di Indonesia. Untuk itu kepastian Piala Indonesia bergulir tidak bisa dipastikan.
“Sedang dibicarakan, pelan-pelan lah. Pelan-pelan kita kerjakan yang mana yang mamungkinkan. Karena kita ini juga menjadi tuan rumah AFC (kualifikasi Piala Asia U-23 2023), ada banyak kegiatan, dan kita lihat mana yang harus kita ikuti dan mana yang tidak. Tidak semua,” kata Zainudin.
“Ya, nanti tunggu saja karena semua keputusan Pak Erick Thohir, tidak mau memutuskan sendiri, beliau selalu bawa ke rapat Exco,” ucap Zainudin.
KOMPETISI YANG TAK PASTI
Piala Indonesia sendiri saat ini seakan menjadi kompetisi yang tidak pasti. Pasalnya kadang digelar kadang tidak. Bahkan dalam 11 tahun terakhir, Piala Indonesia hanya digelar sebanyak dua kali.
Jauh sebelum itu, Piala Indonesia atau yang dulu disebut Copa Indonesia digelar setiap tahun. Sejak 2005 sampai 2010 teratur berjalan setiap tahun. Namun, saat 2011 urung untuk digelar karena masalah internal di tubuh PSSI. Baru pada 2012 kembali digelar.
“Tahun ini (2011) kita tidak akan menggelar Piala Indonesia atau pada musim sebelumnya dikenal dengan kompetisi Copa Indonesia yang karena persoalan di tubuh organisasi PSSI,” terang sekretaris PT Liga Indonesia, Tigor Syalom Boboy beberapa tahun silam.
Akibatnya membuat sponsor enggan mendonasikan uangnya. “Kami harap para kontestan mengerti situasinya. Karena, kami juga tidak berharap ini terjadi. Semoga pada tahun depan akan lebih baik lagi,” jelasnya.
Barulah setelah gelaran 2012, Piala Indonesia seakan menjadi terhenti. Sejak saat itu Piala Indonesia menghilang dari kalendar kompetisi di Indonesia.
Setiap musimnya tidak pernah ada lagi Piala Indonesia. Bahkan baru ada setelah lima tahun lamanya, pada musim 2018/19. Padahal Piala Indonesia ini cukup penting untuk sepak bola Indonesia.
Selain dapat membuat sepak bola Indonesia lebih baik lagi, Piala Indonesia dapat membuat klub di Indonesia lebih kompetitif.
Banyak pemain yang sebelumnya tidak mendapat menit bermain, diberikan kesempatan. Belum lagi selalu ada pertandingan antara tim kasta bawah melawan tim dari kasta teratas.
Kesempatan tersebut tentunya menjadi exposure untuk tim dari divisi rendah karena berkesempatan untuk tampil di televisi. Teringat saat di Piala Indonesia 2012, saat itu Persibo Bojonegoro berhasil keluar menjadi kampiun dengan mengalahkan Semen Padang.
Padahal saat itu Persibo Bojonegoro merupakan tim yang bermain di kasta kedua Indonesia. Hasilnya, mereka mendulang hadiah hingga Rp500 juta dari PSSI, Rp50 juta dari apparel (sponsor), dan berhak tampil di Piala AFC.
Pemain Persibo Bojonegoro, Dian Irawan pun menyandang pemain terbaik Piala Indonesia 2012. Dia diberi uang pembinaan Rp25 juta dari ajang ini.
Selepas kembali bergulir pada 2018/19, Piala Indonesia sudah tidak pernah bergulir lagi. Mirisnya pada tahun 2020, PSSI mengatakan jika mereka tidak ada sponsor yang mau mengambil Piala Indonesia.
“Kelihatannya kemungkinan besar tidak (Piala Indonesia 2022-2023 tidak diselenggarakan). Karena waktu, padatnya jadwal tapi yang terpenting sponsor. Mungkin tahun depan Insya Allah, kemungkinan besar fix enggak,” kata Mochamad Iriawan.
Pada tahun berikutnya Piala Indonesia tidak digelar karena adanya COVID-19. Sedangkan untuk tahun ini alasan tak digelar karena akan ada pemilihan Presiden di tahun 2024 yang berpotensi untuk sulit mendapatkan izin kepolisian. Untuk itu, tak salah jika Piala Indonesia disebut sebagai kompetisi yang ditunggu, namun tidak menentu kapan akan digelar.