Tidak banyak pemain yang memiliki karier dengan penuh warna. Zlatan Ibrahimovic adalah salah satu dari yang sedikit itu. Ibra mencetak total 511 gol di level klub dan hampir selalu mempersembahkan gelar buat klub yang ia perkuat.
Karier profesionalnya diawali dari Malmo FF. Setelah dua tahun di klub kota kelahirannya itu, Ibra pindah ke Ajax pada 2001. Namanya mulai diperhitungkan setelah mengemas 35 gol dari 74 laga bersama klub Amsterdam itu dengan hasil dua gelar Eredvisie dan satu KNVB Beker.
Pada 2004, Juventus merekrut striker bertinggi badan 195cm itu. Ibra merasakan dua scudetto Serie A bersama La Vecchia Signora, kendati dicoret gara-gara kasus skandal Calciopoli.
Ia meraih tiga scudetto bersama klub berikutnya pada 2006-2009, Inter Milan. Semusim di Barcelona, Ibrahimovic mengangkat trofi La Liga 2009/10 dan Club World Cup.
Kedatangan pertamanya ke AC Milan segera berbuah scudetto 2010/11 untuk mengakhiri paceklik Rossoneri selama tujuh tahun. Ibra kemudian menjadi raja di PSG dengan koleksi empat Ligue 1, dua Coupe de France, dan tiga Coupe de la Ligue.
Dua musim di Manchester United, Ibra mendapatkan Piala Liga dan Liga Europa, yang menjadi satu-satunya trofi antarklub Eropa yang ia raih. Ia lalu memperkuat klub MLS, LA Galaxy, selama dua tahun sebelum kembali ke Milan.
Pencapaian pribadinya berderet. Yang menonjol antara lain Golden Foot 2012, Puskas Award 2013 untuk gol tendangan balik bandung saat uji coba Swedia menghadapi Inggris, pencetak gol terbanyak di timnas Swedia dengan torehan 62 gol, dan pemain tertua yang mencetak gol di Serie A (41 tahun 166 hari).
Ibra tercatat pula sebagai top-scorer Serie A (2008/09 bersama Inter dan 2011/12 bersama Milan, keduanya lebih dari 50 gol) dan Ligue 1 (2012/13, 2013/14, dan 2015/16).
Ia juga merupakan satu-satunya pemain yang mencetak gol di De Klassieker, Derby della Madonnina, Derby d’Italia, El Clasico, Derbi barceloni, Le Classique, Manchester Derby, North-West Derby, El Trafico, dan California Clasico. Torehan lainnnya adalah satu-satunya pemain yang mengukir gol Liga Champion untuk enam tim berbeda, dan satu-satunya pemain yang bisa membuat gol di debut Premier League, Serie A, La Liga, Ligue 1, dan Liga Champion.
Milan tak ayal mendapat tempat khusus dalam hati Ibra. Pemain yang mencatat 62 gol dari 122 kap di timnas Swedia ini juga istimewa bagi tifosi Rossoneri. Curva Sud menampilkan susunan kertas bertuliskan “Goodbye”.
“Ada terlalu banyak emosi bagi saya saat ini. Forza Milan dan selamat tinggal,” ucapnya di depan publik San Siro, dengan terlihat berusaha keras tidak menitikkan air mata.
“Kali pertama saya datang ke sini, kalian memberikan saya kegembiraan. Kali kedua, kalian memberikan cinta. Kalian menyambut saya dengan tangan terbuka. Kalian membuat saya merasa seperti di rumah. Saya akan menjadi Milanista sampai akhir hayat. Saya mengucapkan selama tinggal kepada sepak bola, bukan kepada kalian,” ucapnya lagi.
View this post on Instagram
Setelah membantu Milan memupus paceklik gelar liga selama 11 tahun, Ibra musim ini hanya tampil empat kali akibat serangkaian cedera. Kontraknya akan habis bulan ini.
Raksasa Swedia itu akhirnya memutuskan untuk gantung sepatu alias pensiun sebagai pemain sepak bola. Usianya 41 tahun.
“Saya biasanya takut saat jurnalis menanyakan masa depan. Namun, kini saya bisa menerimanya. Saya siap. Saya telah melakukannya sepanjang hidup. Sepak bola menjadikan saya pria dewasa. Sepak bola memungkinkan saya mengenal banyak orang. Saya telah berkeliling dunia berkat sepak bola. Semua berkat sepak bola,” ucap Ibrahimovic saat jumpa pers setelah pengumuman pensiunnya seperti dikutip BBC.
Sebuah karakter tangguh telah undur diri dari lapangan hijau. Sebuah era telah berakhir.