Bek legendaris Barcelona, Gerrard Pique, menepis anggapan bahwa gaji besar rekan-rekan seangkatannya yang membuat kondisi keuangan Barcelona jeblok. Apalagi, setelah Lionel Messi batal kembali ke Nou Camp dan lebih memilih berlabuh ke Inter Miami.
Usai memutuskan pensiun pada November 2022, Pique menjalani beberapa bisnis. Salah satunya yang masih berkaitan dengan sepak bola adalah kala ia mendirikan Kings League pada akhir tahun lalu.
Kings League merupakan sebuah liga berformat seven-a-side yang dihelat di kota Barcelona. Berbeda dengan tayangan sepak bola konvensional yang erat kaitannya dengan rating televisi, Kings League memprioritaskan tayangan langsung mereka secara live streaming di berbagai platform seperti Twitch, TikTok dan Youtube.
Menariknya, nama-nama mantan pesepak bola tenar seperti Sergio Aguero dan Iker Casillas, menjabat sebagai chairman di beberapa klub kontestan. Aguero dan beberapa mantan bintang dunia lainnya seperti Ronaldinho, Andrea Pirlo, dan Javier Chicharito, juga pernah merumput di ajang ini.
Namun, tulisan ini bukanlah tentang Kings League. Melainkan, soal pernyataan keras Pique yang menampik soal gajinya dan rekan-rekan seangkatannya sebagai sumber awal dari masalah krisis keuangan Barca. Kebetulan, pernyataan itu ia sampaikan kepada Ibai Llanos, seorang streamer kondang sekaligus pembawa acara E-Sports di Spanyol yang juga ikut menggawangi terbentuknya Kings League.
“Di satu sisi, saya senang keluar dari Barca karena itu meringankan beban gaji tim. Namun sepertinya, tetap saja masih ada masalah finansial di tim,” ujar Pique kepada Llanos seperti dilansir Daily Mail.
“Kini, saya menebak-nebak, siapa lagi pemain yang harus keluar dari Barca. Manajemen mengatakan bahwa gaji-gaji besar kami (Pique, Sergio Busquets, dan Jordi Alba), ikut mempengaruhi kesulitan keuangan. Sekarang, kami sudah pergi dan nyatanya, mereka tetap tak bisa membeli pemain baru berkualitas,” lanjut Pique.
Musim ini, Busquets dan Alba sudah resmi keluar dari Barca. Berbeda dengan Pique yang langsung memutuskan pensiun, baik Busquets dan Alba diyakini masih bakal melanjutkan karier meski tak lagi menyasar panggung besar Eropa.
Awalnya, komentar Pique itu tak terlalu menarik perhatian publik. Namun, seiring munculnya kabar mengejutkan soal batalnya Messi kembali ke Barca dan lebih memilih Inter Miami, pernyataan Pique jadi sorotan.
Dalam beberapa hari belakangan, Messi memang sempat santer dikabarkan bakal balik ke Nou Camp. Apalagi, setelah ia resmi hengkang dari Paris Saint-Germain.
Hal itu diperkuat pernyataan sang ayah, Jorge Messi, yang menyatakan bahwa anaknya masih sangat berhasrat untuk bisa kembali berseragam Barcelona. Hanya saja, proses itu tak mudah lantaran kondisi keuangan Barca masih merah.
Pada Maret silam, La Liga mewajibkan tim Catalan itu untuk memotong pengeluaran beban gaji hingga 178 juta poundsterling (sekitar 3,2 triliun rupiah) jika ingin merekrut pemain bergaji mahal seperti Messi.
Menurut beberapa media Spanyol, para petinggi Barca sudah berupaya melobi La Liga untuk melonggarkan peraturan tersebut demi membawa pulang Messi. Namun, kepastian tak kunjung didapat dan Messi akhirnya memilih berlabuh ke Amerika Serikat. Keputusan melepas Busquets dan Alba pun makin terasa sia-sia.
Xavi, selaku pelatih Barca yang juga mantan rekan setim Pique, Busquets, Alba, dan Messi, turut menuangkan perasaan galaunya dalam menghadapi situasi tersebut.
“Ketika Anda harus membuat keputusan yang kontradiktif dengan keinginan para pemain, segalanya menjadi sangat rumit. Bayangkan, saya harus meminta Pique untuk keluar karena ia bakal jarang bermain. Saya bahkan sampái sulit tidur usai mengatakannya karena kami punya banyak kenangan manis di Barca,” ujar Xavi dilansir Marca.
“Begitu pula dengan Jordi. Anda seperti mengecewakan teman Anda sendiri. Namun, saya harus membuat keputusan yang memang menjadi prioritas tim,” ujar Xavi.
Lebih lanjut, Xavi bahkan menuturkan pernah berada di kondisi seperti rekan-rekannya tersebut. Tepatnya di musim terakhirnya berseragam Blaugrana yang kala itu ditangani Luis Enrique. Kesempatannya tampil berkurang drastis. Padahal secara pribadi, hubungan Xavi dan Enrique cukup dekat.
“Kejadiannya juga pernah saya rasakan di era Enrique. Anda tak akan bisa mengerti keputusan tersebut, apalagi jika sebelumnya Anda selalu menjadi starter selama bertahun-tahun,” ujar Xavi.
Kini, Busquets dan Alba sudah terlanjur pergi. Messi juga batal kembali. Tinggalah publik Catalan yang makin gigit jari.