Ketua Umum PSSI Erick Thohir, Wakil Ketua Umum Zainudin Amali, dan Exco Arya Sinulingga telah tiba Frankfurt, Jerman, pada Rabu (7/6) pagi. Kedatangan mereka ke Jerman untuk menjalin kerja sama dengan operator Liga Jerman, DFL.
Selain menjalin kerja sama, kunjungan PSSI ke Jerman untuk mencari Direktur Teknik. Seperti diketahui, Direktur Teknik PSSI sebelumnya, Indra Sjafri saat ini ditunjuk sebagai pelatih timnas U-22 Indonesia.
Dengan ditunjuknya Indra Sjafri menjadi pelatih, membuat kursi Direktur Teknik PSSI menjadi kosong. Untuk itu, PSSI berencana mencari seorang Direktur Teknik sampai ke Jerman.
Dipilihnya Jerman karena mereka memiliki sistem atau sumber daya yang menjadi salah satu yang terbaik di dunia. Apalagi Jerman juga menjadi salah satu kiblat pengelolaan sepak bola modern.
Dengan begitu, tak salah jika Jerman ditunjuk menjadi negara tujuan PSSI dalam bekerja sama. Terlebih Erick Thohir menginginkan sosok Dirtek asing yang bisa memberi kontribusi pemikirannya dalam kemajuan tata kelola sepak bola Indonesia khususnya Timnas Indonesia.
Namun sebelum bertemu dengan DFL, Erick Thohir berkunjung terlebih dahulu ke salah satu klub besar di Bundesliga, Eintracht Frankfurt. Kedatangan mereka ke Eintracht Frankfurt untuk belajar bagaimana mengembangkan pemain sejak usia dini.
“Alhamdulillah saya sudah tiba di Frankfurt, Jerman. Kegiatan saya di sini dimulai dengan kunjungan ke klub sepak bola Eintracht Frankfurt untuk melihat youth academy milik klub ini.
“Kami berdiskusi banyak dan lebih dalam mengenai kurikulum hingga strategi latihan sepak bola grassroot (anak-anak dan remaja) mereka,” kata Erick Thohir seperti dikutip Jebreeetmedia.com dari laman resmi PSSI, Kamis (8/6).
Dari kunjungannya ke Eintracht Frankfurt, Erick Thohir ternyata mendapat banyak ilmu. Terpenting adalah mengenai kurikulum dalam pembinaan usia muda.
“Dijelaskan oleh mereka, pemain usia muda mereka bermain di lapangan besar mulai dari usia 15 tahun ke atas. Sedangkan dari usia 9 hingga usia 13 di lapangan kecil dan hanya untuk bermain sepakbola tanpa mengenal lebih dalam tentang teknik, analis, dll. Tetapi, lebih untuk menyentuh bola lebih banyak dan menyenangkan,” jelas Erick.
SALAH SATU TERBAIK DI JERMAN
Dipilihnya Eintracht Frankfurt bukan tanpa alasam. Tim berjulukan Die Adler itu mempunyai akademi yang menjadi salah satu terbaik di Jerman.
Bahkan banyak pemainnya yang juga bermain untuk timnas jerman. Sebut saja Mario Goetze, Kevin Trapp (Senior), Christopher Lenz, Marcel Wenig (U-19), dan Faride Alidou (U-21).
“Eintracht Frankfurt sudah punya banyak pengalaman mencetak pemain kelas dunia. Dari mereka pun nanti kita bisa banyak belajar,” lanjutnya.
KERJA SAMA KE DFL
Adapun beberapa kerja sama yang akan dibangun antara PSSI dengan DFL. Poin-poin kerja sama yang akan dibangun PSSI ternyata sama, seperti saat bekerjasama dengan Jepang.
Meski demikian, ada satu poin yang berbeda, yakni kerja sama dalam mencari Direktur Teknik dari Jerman.
“Ada beberapa kerja sama yang kita lakukan seperti dengan Jepang, pelatih perempuan dan perwasitan serta benchmarking membangun sepak bola nasional maupun Liga,” ungkap pria yang juga Menteri BUMN itu.
“Tetapi di situ kami juga kerja sama mencari Dirtek dan U16, U17, U 20 kalau Liga berhenti pemain yang tak terseleksi kita berangkatkan ke Jerman satu bulan untuk bertanding,” jelasnya.
SPORT SCIENCE DAN PENDANAAN SWASTA
Erick Thohir berencana akan membahas pengembangan insfrastruktur pendukung pembinaan sepak bola Indonesia. Selain training center ada juga rencana penggunaan Video Assistant Refree (VAR) pada Liga 1 musim 2023-2024.
“Sport science tidak boleh tidak ada sekarang, infrastruktur termasuk training center yang ada di nusantara dan tentu yang dibangun pemerintah dan direnovasi, VAR segala macam, dan program berkelanjutan ini contoh yang sudah dilakukan,” bebernya.
Tidak sampai situ, Erick Thohir juga berencana akan mencari sumber pendanaan dari pihak swasta untuk PSSI. Hal itu turut menjadi misinya dalam kunjungan ke Jerman.
“Terakhir pendanaan yang disampaikan PSSI juga mencari dana sekarang tetapi dukungan pemerintah juga diperlukan dan juga sektor swasta yang mau membangun merah putih,” tutupnya.