Para peserta Liga 1 2023/24 akan dipastikan bisa lebih makmur dari sebelumnya. Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Ferry Paulus memastikan klub akan lebih banyak menerima pendapatan dari sebelumnya.
Setiap klub akan tetap menerima kontribusi dana dari PT LIB hampir sama dengan musim sebelumnya. Pada Liga 1 2022/23 setiap klub mendapatkan kontribusi dana sebesar Rp500 juta lebih, begitu juga dengan musim ini.
Yang semakin membuat tim akan berlomba-lomba menjadi juara, adalah hadiah yang cukup besar. Untuk Liga 1 2023/24 sang juara akan mendapatkan dana sebesar Rp5 miliar.
Berbeda dengan musim sebelumnya, tidak ada hadiah untuk sang juara. Bahkan karena itu, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir harus merogoh kocek pribadinya sebesar Rp2 miliar untuk PSM Makassar yang keluar sebagai juara.
“Hadiah untuk Championship Series Rp5 miliar. Kalau Reguler Series saya rasa sudah sangat bombastis karena ada fixed contribution yang lebih besar dibandingkan musim lalu dan membuat aspek positif hadiah bagi klub,” kata Ferry Paulus kepada awak media di Hotel Mulia, Senayan, Selasa (20/6).
Fixed Contribution atau subsidi terhadap klub akan diberikan kepada tim yang berada di urutan pertama hingga ke-15 dan dicairkan setiap bulan. Sedangkan posisi ke-16 sampai ke-18 tidak akan mendapatkannya.
Meski demikian, para peserta Liga 1 akan tetap mendapatkan pendanaan dari tiga variabel lainnya yakni pembagian hak siar, lisensi klub, dan sporting merit atau penentuan klasemen akhir.
“Ke depan saya rasa klub-klub akan mendapat manfaat luar biasa. Dari rating dan share akan kami berikan apresiasi ke klub yang nilainya sangat fantastis lah. Jadi [hadiah Liga 1] Rp5 miliar itu tidak ada apa-apanya,” ucap Ferry.
TIGA KALI LIPAT
Dengan semua skema yang telah dibuat, Ferry Paulus mengklaim jika para klub akan mendapatkan peningkatan pendapatan. Peningkatannya pun cukup luar biasa.
Para klub bisa mendapatkan peningkatan pendapatan hingga tiga kali lipat dari sebelumnya. Dengan begitu maka para klub akan lebih makmur dan diharapkan tidak ada yang terhalang oleh kekurangan dana.
“Nomor satu dari ranking terbaik akan dapat nilai lebih besar sampai peringkat paling bawah. Sehingga pundi-pundi finansial benar-benar bisa dibilang tiga kali dari kontribusi tetap yang didapat,” ujar Ferry.
VALUE LIGA MENINGKAT
Selain itu, Ferry Paulus juga memastikan jika dibuatnya jadwal pasti Liga 1 2023/24 akan berdampak kepada nilai komersialisasi. Nilai komersialisasi akan bisa diukur lebih tepat jika jadwal tidak berubah-ubah.
Atas dasar itu, pihaknya membuat jadwal untuk Liga 1 2023/24 sejak jauh hari. Bahkan, sejak satu bulan sebelum kick-off Liga 1 2023/24, jadwal sudah rampung.
“Dalam beberapa minggu terakhir sesuaikan dengan agenda kearifan lokal. Termasuk jam tayang. Juga tentang kepastian TV broadcast. Sehingga nilai komersialisasi ada kepastian. Bisa dapat satu bentuk promosi yang baik. Sehingga value liga meningkat,” jelasnya.
PERSIAPAN KICK-OFF LIGA 2
PT LIB juga saat ini tengah memantapkan rencana kick off untuk Liga 2 2023/24. Untuk kick-off Liga 2 akan terpaut dua bulan dengan Liga 1 2023/24.
Dengan demikian, Ferry Paulus berencana mengadakan pertemuan dengan kepolisian. Pertemuan tersebut diadakan terkait dengan koordinasi Liga 2 2023/24.
“Sebelum bertemu format yang tepat, tentunya Liga 2 harus bersiap diri dengan rencana kick off-nya bulan September. Mudah-mudahan ini juga lancar karena pihak perizinan dalam hal ini kepolisian sudah membuat komitmen dengan kami, bukan hanya mengawal Liga 1 tapi juga Liga 2,” tutupnya