Dalam transformasi yang tengah dijalankan di sepak bola Indonesia, banyak faktor yang tengah diperbaiki. Salah satu yang menjadi perhatian adalah wasit yang akan menjadi pengadil jalannya pertandingan di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
PSSI bersama PT Liga Indonesia Baru (LIB) saat ini tengah melaksanakan seleksi wasit untuk Liga 1 2023/24. Tujuannya tentu saja untuk meningkatkan kualitas wasit di Indonesia.
Namun, dari hasil seleksi yang melibatkan pihak FIFA, ternyata ada satu yang membuat mereka kaget. Pihak FIFA kaget karena dari banyaknya wasit yang mengikuti seleksi, tidak lebih dari 10% wasit yang memenuhi kualifikasi.
Alhasil FIFA pun menegaskan akan turut fokus dalam pengembangan kualitas sepak bola Indonesia. Mereka menyebut akan terus mengawal Indonesia agar menjadi lebih baik lagi.
Selain FIFA, federasi sepak bola Jepang (JFA) turut memantau verifikasi wasit di Indonesia. Keterlibatan JFA dalam rangka kerja sama antar federasi.
“Tadi sudah kita bicarakan [soal persiapan penggunaan VAR di Liga 1], hari ini orang FIFA datang verifikasi [lapangan]. Ada tiga sequence, yaitu persiapan sudah masuk dalam fase babak baru implementasi.
“Implementasi yang baru itu peningkatan SDM, training wasit, dan lain-lain. Memang yang menjadi concern FIFA itu terus mengawal kita.”
“Seleksi wasit juga sudah berjalan. FIFA juga sempat terkejut karena dari 160-an wasit tengah itu hanya 18 yang lolos. Ini yang jadi concern FIFA apakah 18 ini betul-betul sesuai dengan kualifikasi,” ucap Ferry selepas RUPS PT LIB, Selasa (20/6).
Meski demikian, Ferry Paulus belum memastikan apakah pihaknya akan menggunakan wasit dari luar negeri atau tidak. Menurutnya ia masih harus menunggu hasil final dari seleksi yang dilakukan.
“Belum bisa dibicarakan karena memang masih tahap awal. Jadi baru di pembahasan detail kualifikasi yang diharapkan karena belum ada feedback dari departemen kompetisi hasil dari seleksi tadi. Mungkin dalam 1-2 minggu ke depan akan terang benderang,” terangnya.
FERRY PAULUS TETAP MENJADI DIRUT PT LIB
Sementara itu Wakil ketua Umum PSSI, Zainudin Amali menyebutkan jika Ferry Paulus telah ditetapkan akan kembali menjabat menjadi Direktur PT LIB ke depannya. Hal tersebut dikatakan jika penunjukkan kembali Ferry Paulus atas dasar permintaan serta desakkan dari para pemegang saham klub Liga 1 2023/24.
Para pemegang saham ingin jika Ferry Paulus tetap menjabat sebagai Direktur Utama PT LIB. Alasannya karena Ferry Paulus dinilai berhasil melakukan perubahan kepada PT LIB meski dalam waktu yang singkat.
Sebelumnya Ferry Paulus ditunjuk menjadi Dirut PT LIB untuk sementara waktu, tepatnya pada November lalu. Ditunjuknya Ferry Paulus dengan maksud untuk menggantikan Akhmad Hadian Lukita yang mengundurkan diri jadi Dirut PT LIB.
Alhasil atas permintaan dan dessakkan tersebut, Ferry Paulus tidak bisa menjawab tidak. Ia pun kembali bersedia menjadi Dirut PT LIB.
“Pada intinya, pertama ada pergantian kepengurusan. Saya di Komisaris Utama, mewakili PSSI, Sadikin Aksa mewakili klub, dan Muhammad Lutfi Komisaris Independen. Di Direksi, Dirut Ferry paulus. Meski tadi tidak mau lagi, tapi bersedia,” jelas Zainudin Amali.
“Peserta rapat menilai apa yang dilakukan Pak Ferry [Paulus] dalam beberapa waktu terakhir sangat bagus. Membawa perubahan-perubahan signifikan terhadap LIB. Karena itu, kami akan memaksa beliau supaya mau lagi untuk menjadi direktur utama,” tambahnya
KOMENTAR PERSIB BANDUNG
Usai ditetapkannya Ferry Paulus kembali menjadi Direktur Utama PT LIB, Deputi CEO Persib Bandung, Teddy Tjahjono turut berkomentar. Ia mengaku tak masalah Ferry Paulus kembali menjadi Direktur Utama PT LIB.
Apalagi penunjukkan Ferry Paulus kembali menjadi Dirut PT LIB atas permintaan pihak klub. Teddy Tjahjono turut menilai jika PT LIB mengalami perubahan yang baik saat ditangani oleh Ferry Paulus.
“Hasil RUPS kemarin berjalan dengan baik, PT LIB sangat memuaskan dalam 6 bulan terakhir, sehingga banyak sekali perbaikan-perbaikan yang sangat signifikan yang dilakukan oleh Direksi kemarin,” ucap Teddy Tjahjono.
“Makanya atas dasar perbaikan dan kemajuan yang ditunjukan Direksi yang baru selama enam bulan terakhir maka pemegang saham yang kemarin mengangkat kembali Direksi yang kemarin,” jelasnya.
Meski Ferry Paulus merupakan mantan petinggi tim Persija, yang notabene rival dari Persib Bandung, Teddy Tjahjono tidak mendapatkan kesulitan. Teddy Tjahjono menilai jika Ferry Paulus tetap mampu berkomunikasi baik dengan semua klub termasuk pihaknya.
“Ya kita melihat selama enam bulan terakhir yang bersangkutan bisa berkomunikasi dengan baik dengan semua, 18 klub dan kita sering sekali bertemu dan diskusi untuk membahas liga. Jadi saya sih tidak melihat konflik itu karena selama ini berjalan dengan netral dan tidak ada konflik kepentingan,” imbuhnya.