PSSI telah resmi menunjuk Bima Sakti sebagai pelatih timnas U-17 Indonesia. Nantinya Bima Sakti akan didampingi oleh pelatih lain di timnas U-17 Indonesia.
Namun, penunjukkan Bima Sakti ternyata mendatangkan pro dan kontra. Ternyata banyak yang mengkritik Bima Sakti usai ditunjuk oleh PSSI.
Kritik dari warganet yang ditujukan kepada Bima Sakti ramai di media sosial. Kebanyakan dari pada warganet meragukan Bima Sakti untuk memimpin tim di event terbesar.
Oleh karena itu, Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali menyayangkan hal tersebut bisa terjadi. Pasalnya kritikan warganet ditujukan kepada Bima Sakti sebelum sang pelatih melaksanakan tugasnya.
Padahal, Bima Sakti berhasil membawa Timnas U-16 Indonesia menjuarai ajang Piala AFF U-16 2022 lalu. Hanya saja, ia memang gagal membawa skuad Garuda Asia melaju ke putaran final Piala Asia U-17 2023.
Pada babak kualifikasi, tim asuhan Bima Sakti berhasil tampil perkasa di hadapan lawan-lawannya seperti Guam, Uni Emirat Arab, dan Palestina. Sayangnya, di laga terakhir Grup A mereka mengalami kekalahan telak dari Malaysia.
Arkhan Kaka dkk saat itu dibantai oleh skuad muda Malaysia dengan skor 1-5. Kekalahan telak itu membuat Indonesia gagal melaju ke Piala Asia U-17 2023.
Walaupun sempat gagal, PSSI masih menyimpan kepercayaannya kepada Bima sakti. Apalagi Bima Sakti juga merupakan bagian dari tim saat timnas Indonesia juara SEA Games 2023.
“Ya, kita lihat lah, kan belum. Semuanya dirapatkan di Exco. Tapi, apa yang disampaikan oleh ketua umum memang ini (Timnas U-17 Indonesia) timnya dia (Bima Sakti). Jangan langsung begitu lah (menghujat Bima Sakti),” kata Zainudin Amali.
PROFIL BIMA SAKTI
Saat masih bermain, Bima Sakti merupakan pemain jebolan dari PSSI Primavera. Uniknya, Bima Sakti menjadi salah satu pemain yang sempat diminti oleh Sampdoria Primavera.
Saat itu ada tiga pemain yang akhirnya pindah ke Sampdoria Primavera. Selain Kurniawan Dwi Yulianto dan Bima Sakti, penjaga gawang dari Indonesia, Kurnia Sandy juga diambil oleh Sampdoria Primavera.
Namun sayangnya, ketiganya gagal melakukan debut bersama Sampdoria di Serie A karena tidak dimasukkan ke tim utama. Usai dari Sampdoria Primavera, Bima Sakti melanjutkan kariernya di Indonesia.
Dalam kariernya, ia banyak menghabiskan waktu di Persema Malang. Tujuh tahun lamanya ia bermain untuk tim berjulukkan Bledeg Biru.
Untuk kariernya di timnas Indonesia, ia memulainya pada tahun 1995 sampai 2001. Bima Sakti baru mengakhiri karier bermainnya di tahun 2016, saat usianya menginjak 41 tahun.
Setelah mengakhiri karier sebagai pemain, ia melanjutkan kariernya menjadi pelatih. Ia memulai karier kepelatihan menjadi asisten pelatih di Persiba Balikpapan.
Selepas dari Persiba Balikpapan, ia dipercaya menjadi asisten pelatih di timnas Indonesia menemani Luis Milla sebagai pelatih utama. Selepas peninggalan Luis Milla, Bima Sakti pun sempat menjadi caretaker timnas Indonesia.
Sejak saat itulah Bima Sakti selalu menjadi pelatih di timnas Indonesia baik di tim senior maupun kelompok umur. Karier terbaiknya sebagai pelatih adalah saat Bima Sakti membawa timnas U-16 Indonesia menjuarai Piala AFF U-16 2022 lalu.