Pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll mengaku kesal dengan cara bermain PSM Makassar yang banyak mengulur-ulur waktu. Pertemuan keduanya terjadi di pekan pertama Liga 1 2023/24 yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senyan, Jakarta PUsat, Senin (3/7).
Pada laga tersebut baik Persija Jakarta atau PSM Makassar harus berbagi poin karena pertandingan berakhir imbang 1-1. PSM Makassar unggul terlebih dahulu melalui gol Kenzo Nambu pada menit ke-12.
Akan tetapi, keunggulan PSM Makassar berakhir pada menit ke-81 usai Ryo Matsumura mencetak gol penyeimbang. Kekesalan Thomas Doll pun ditujukan kepada pemain PSM Makassar, Yuran Fernandez.
Menurutnya pemain asal Cape Verde tersebut beruntung tidak bermain di Eropa. Pasalnya jika ia bermain seperti yang dilakukannya saat melawan Persija Jakarta, sang pemain bisa diusir wasit.
“Intinya saya tidak suka jalannya pertandingan pada hari ini karena banyak pemain yang mengulur waktu. Jadi, kami kehilangan ritme permainan,” ucap Thomas Doll.
“Jakmania datang untuk menonton pertandingan, bukan setiap tiga menit semua pemain jatuh dan membuang waktu. Terutama pemain nomor 4 yang terhitung enam kali jatuh, namun tetap bisa bermain 90 menit. Di Eropa tidak bisa seperti itu, bisa kartu merah,” jelas Thomas Doll.
EGOIS
Thomas Doll juga mengakui jika permainan timnya kurang baik. Terlebih saat memasuki babak kedua, para pemain terlihat begitu egois baginya.
Padahal saat itu timnya banyak mendapatkan kesempatan dalam mencetak gol. Alhasil pada pertandingan tersebut Persija Jakarta hanya bisa bermain imbang dengan PSM Makassar.
“Saya tidak menyukai jalannya pertandingan pada babak pertama. Kami tidak bermain bagus. Beberapa pemain mendapat tekanan. Tidak bagus dalam mengontrol bola. Kami kalah duel bola,” kata Thomas Doll setelah pertandingan.
“Pada babak kedua, semua pemain meminta bola. Permainan sayap lebih cepat, semuanya ingin mencetak gol dan tidak mau kalah. Kami punya beberapa kesempatan mencetak gol, akan tetapi hasil akhir 1-1 dan tidak masalah,” jelas pelatih asal Jerman itu.
BUKAN HASIL YANG DIINGINKAN
Selain itu, penjaga gawang Persija Jakarta, Andritany Ardhiyasa menyayangkan timnya tidak dapat meraih poin penuh. Meski begitu, ia bersyukur timnya tidak kalah melawan PSM Makassar.
Ia menilai jika pertandingan berjalan ketat dan kedua tim sama-sama bermain ngotot. “Pertandingan pertama selalu tidak mudah. Hasil malam ini bukan hasil diinginkan, bermain imbang di kandang.
“Itu tidak bagus, akan tetapi tidak jelek juga dengan kondisi Persija sekarang. Dengan atmosfer luar biasa, bisa imbang dengan kondisi sekarang menurut saya sudah bagus.
“Laga perdana berat, apalagi lawan tim juara. Pada akhirnya 90 menit kami dapat 1 poin bukan hasil yang buruk,” tegasnya.
PROTES WASIT
Di lain pihak, pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares justru mengaku kecewa kepada sang pengadil di lapangan. Menurutnya sang pengadil saat itu tidak memerankan perannya dengan baik.
“Wasit utama punya peran penting untuk menegakkan fairplay dan wasit utama bukan dokter. Kalau pemain sudah jatuh di bawah selama satu menit, ya wasit utama harus menghentikan pertandingan,” kata Bernardo Tavares dalam konferensi pers setelah laga.
Pelatih asal Portugal itu berujar jika seharusnya wasit menghentikan permainan ketika ada pemain yang terkapar karena bisa saja keadaannya membahayakan. Namun sebaliknya, saat itu wasit bersikukuh untuk tetap meneruskan pertandingan.
“Itu bisa saja hal yang serius, menyebabkan kematian. Namun, wasit tidak menghentikan pertandingannya saat pemain kita terjatuh di lapangan, lalu Persija bisa mencetak gol di momen itu,” ucapnya.
PENALTI
Tidak sampai situ, Bernardo Tavares menyayangkan keputusan wasit yang tidak memberikan penalti kepada timnya. Menurutnya, pelanggaran yang melibatkan Yuran Fernandes saat itu seharusnya berbuah penalti.
“Saya rasa PSM Makassar memulai lebih baik dibanding Persija. Kami punya banyak peluang di awal laga,” ucap Bernardo Tavares.
“Namun, harusnya kami mendapat penalti karena salah satu pemain bertahan Persija menarik jersey Yuran Fernandes. Ini jelas sebuah pelanggaran, penalti, clear. Saya tidak tahu aturan mana yang mereka jalankan,” ungkapnya.
View this post on Instagram