Ketua Umum PSSI, Erick Thohir mengakui dirinya sempat kaget dengan adanya tagihan-tagihan utang PSSI dari kepengurusan sebelumnya. Tidak tanggung-tanggung utang PSSI berada di kisaran hampir Rp 100 Miliar.
Oleh karena itu, ia meminta Ernst & Young untuk terus melakukan audit. Namun dalam prosesnya, Erick Thohir mengakui jika jasa audit tersebut dibuat pusing soal pembukuan PSSI.
Pihak dari Ernst & Young melaporkan jika pembukuan soal pemasukan PSSI dibuat tidak rapih. Untuk itu, Ernst & Young kesulitan mengetahui jumlah pemasukan PSSI di masa sebelumnya. Padahal Erick Thohir ingin mengetahui pendapatan PSSI dan alasan kenapa banyak utang yang tertinggal.
“Kita mau audit secara investigasi dan transparan supaya kita juga bisa mengetahui pembukuannya seperti apa. Saya sudah meminta EY (Ernst & Young) untuk audit, ini belum ketemu-ketemu, pusing mereka karena bukunya tidak maksimal,” kata Erick Thohir di Hotel Shalva, Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (7/7)
“Memang yang sudah rapih bukunya itu pembiayaan dari pemerintah tuh sudah rapih, tetapi untuk buku PSSI nya soal income dari liga, sponsor dan lain-lain belum. Jadi keuangan dari pemerintah sudah rapih, tapi dari pemasukan lainnya belum rapih.
UTANG
Meskipun dalam masa kepengurusannya saat ini PSSI memiliki utang yang banyak dari warisan kepengurusan sebelumnya, Erick Thohir enggan menyalahkan. Sebagai bagian dari PSSI, Erick Thohir akan berusaha menyelesaikan seluruh utang yang ada.
Oleh karena itu dilakukan audit agar pembukuan atau laporan keuangan PSSI tertata dengan rapih. Dengan begitu maka akan memudahkan kepengurusan PSSI di masa berikutnya.
“Kembali, saya tidak mau menyalahkan kepengurusan lama, yang baru lebih baik. Tidak, tapi saya ingin keuangan tertata rapih supaya kepengurusan berikutnya bisa bikin planning jangka panjang,” kata Erick.
“Ini membuat program harus berkelanjutan, tidak bisa sepotong-sepotong. Saya tidak mau menuduh siapa-siapa dulu, karena sejak awal saya minta diaudit. Tapi tagihan-tagihan sudah mulai terasa,” ucapnya.
KEGIATAN TRAINING CENTER
Adapun utang yang sudah dibayarkan oleh PSSI sebesar Rp 1,9 miliar. Utang tersebut berasal dari kegiatan timnas saat melangsungkan training center (TC) di luar negeri.
“Tagihan-tagihan utang mulai masuk begitu Erick terpilih sebagai ketua umum pada Februari 2023. Untuk sejumlah hal yang mendesak dengan terpaksa dilunasi, tetapi untuk utang lainnya ditunda sambil menunggu audit.
“Kemarin ada tagihan Rp1,9 miliar untuk kegiatan training center di suatu negara. Kita bayar, tapi kan sebenarnya pendanaan kemarin yang kita kumpulkan, sebenarnya untuk program saat ini,” ucap Menteri BUMN ini.
PROGRAM TERGANGGU
Akibat dari pelunasan utang PSSI, Erick Thohir mengakui jika programnya sedikit terganggu. Padahal saat ini PSSI tengah membutuhkan banyak uang untuk program-program yang sudah dibuat.
“Ada AFF U-19 wanita, tuan rumah AFC, TC U-17, mengirim tim ke luar negeri, butuh uang. Kalau dananya harus tersedot ke hal-hal yang tidak sesuai program kita pasti terganggu,” kata Erick Thohir menjelaskan.
Bahkan, Erick Thohir membocorkan, gaji pelatih Timnas Indonesia untuk berbagai kelompok usia sempat tertunggak. Sebagai ketua akhirnya Erick Thohir memutuskan untuk segera melunasi tunggakan tersebut.
Saat ini yang jadi fokus Erick adalah mencari jalan sumber penghasilan sebanyak mungkin. Selain untuk menjalankan program yang akan datang, juga sekaligus membayar tunggakan yang tidak mungkin diabaikan.
“Satu, cari uang lagi. Habis bagaimana? Tetapi kalo ada penyelewengan kita tindak. Saya tidak ragu-ragu kalau hal [yang menyelewengkan utang] itu,” kata Erick Thohir.
SETUJU
Selain itu, Erick Thohir sempat menyinggung perihal rasisme yang terjadi selepas pertandingan antara Persija jakarta melawan PSM Makassar. Rasisme tersbeut dialami oleh tiga pemain PSM Makassar, Yuran Fernandes, Yance Sayuri dan Erwin Gutawa.
Ketiganya mendapatkan banyak komentar rasisme dari para suporter di media sosial. Akibat dari komentar rasisme itu membuat Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) tergerak.
CEO APPI, M. Hardika Aji mengusulkan PSSI untuk menghentikan sementara kompetisi Liga 1 2023/24. Hardika Aji ingin memberikan bantuan hukuman kepada ketiga pemain yang terkena komentar rasisme.
Menanggapi hal tersebut, Erick Thohir setuju jika kompetisi dihentikan untuk sementara waktu. Erick Thohir pun akan membawa rasisme tersebut sampai ke jambore suporter.
Erick Thohir berharap tidak ada lagi kejadian serupa ke depannya. Kalau pun ada, Erick Thohir akan menghukum pelaku rasisme agar ada efek jera.
“Ya, setuju. Kemarin saya sudah bilang, saya sangat kecewa, dan saya meminta nanti setelah ada jambore suporter (sudah ada di Surabaya), suporter punya perspektif yang sama, apa itu rasisme,” Erick Thohir menjelaskan.
“Ke depannya akan kita mulai tindak. Karena ya sangat sedih ketika kita bangga, sebagai negara Pancasila, NKRI, ya kulitnya ada yang putih ada yang hitam, rambutnya ada yang keriting ada yang lurus.
“Ada yang botak enggak nih? Ya ada yang botak. Sukunya macam-macam lalu terjebak hal yang seperti ini, sangat-sangat menyedihkan,” tuturnya.
“Apalagi kalau yang dikecam bangsa kita sendiri. Apakah itu dari barat, timur, tengah, itu tidak ditoleransi. Dan ini harus ada tindakan yang bertahap,” Erick mempertegas.