Ada yang unik pada gelaran Liga 1 2023/24 kali ini. Pada Liga 1 2023/24 terdapat eksodus pemain dari Liga Malta ke Liga Indonesia.
Ada sekitar tujuh pemain jebolan Liga Malta yang memilih hijrah ke Liga Indonesia pada musim ini. Sebelumnya ada beberapa nama beken yang sudah lebih dulu hijrah dari Liga Malta.
Sebut saja Taisei Marukawa yang sempat bermain untuk Valleta FC, lalu Lucao bermain untuk Nadur Youngster FC. Selain itu ada juga sang pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah sepak bola Indonesia dalam satu musim, Sylvano Comvalius.
Pemain berkebangsaan Belanda itu sempat bermain di Liga Malta bersama Sliema Wanderers. Ada juga Marcelo Barbosa, pemain asal Brasil yang baru saja didepak oleh Persikabo 1973.
Menurut pelatih PSIS Semarang yang juga berkebangsaan Malta, Gilbert Agius banyaknya pemain jebolan Liga Malta ke Indonesia tak lain karena kualitas Liga Indonesia lebih baik dari Liga Malta.
“Jauh sebelum saya datang, saya sudah mencari tahu bagaimana sepak bola Indonesia. Banyak pemain Malta yang datang ke sini, saya pikir ada enam atau tujuh pemain (musim ini).
“Saya tidak tahu siapa agen yang membawanya, namun yang para pemain yang pindah memiliki kualitas yang bagus.
“Dengan pindah ke Indonesia, pemain telah mengambil langkah besar, langkah yang lebih baik” jelasnya kepada Jebreeetmedia.com saat prematch press conference di Stadion Indomilk Arena, Jumat (7/7).
LIGA INDONESIA LEBIH ATRAKTIF
Gilbert Agius yang juga mantan pemain timnas Malta itu menyatakan jika sebetulnya Liga Indonesia cukup populer. Karena itu pula banyak pemain dari Liga Malta yang memilih hijrah ke Liga Indonesia.
Dengan adanya para pemain dari LIga Malta, Gilbert Agius berharap para pemain dapat membantu Liga Indonesia lebih baik lagi. Pasalnya dengan meningkatnya kualitas LIga Indonesia maka akan ada lebih banyak pemain lagi yang ingin datang.
“Liga Indonesa lebih besar, lebih poluler, dan lebih atraktif dari Liga Malta. Saya harap pemain yang datang dari Liga Malta seluruhnya bermain baik. Dengan begitu Liga Indonesia dapat lebih berkembang,” ungkapnya.
TUJUH PEMAIN DEBUTAN
Sejauh ini ada tujuh pemain asing debutan di Liga Indonesia. Tiga diantaranya bermain untuk Persikabo 1973, berikut ketujuh pemian tersebut:
7. Rafael Conrado (Brasil, Persikabo 1973)
Rafael Conrado merupakan penyerang asal Brasil yang sebelumnya bermain untuk Qala Saints FC, tim dari Liga Malta. Ia merupakan rekrutan anyar Persikabo 1973 di Liga 1 2023/24.
Kariernya di Qala Saints FC terbilang cukup luar biasa. Rafael Conrado mencatatkan 16 gol dari 20 pertandingan bersama tim berjulukan The Saints itu.
Uniknya, meski merupakan pemain Brasil, Rafael Conrado justru mengawali karier sepak bolanya bersama klub dari divisi enam Liga Jerman, MSV 1919 Neuruppin.
Usai berkelana di divisi enam Jerman sejak 2015, akhirnta pada 2021 ia pindah ke Liga Malta bersama Fgura United. Bermain dua musim di Liga Malta akhirnya 2023 ia memutuskan pindah ke Indonesia.
6. Pedrinho (Brasil, Persikabo 1973)
Sama seperti Rafael Conrado, Pedrinho juga merupakan pesepakbola asal Brasil yang sebelumnya bermain di Liga Malta. Ghanjsielem, menjadi tim asal Liga Malta yang ia perkuat sebelum bergabung ke Persikabo 1073.
Sebelum itu, ia juga malang melintang di Liga Malta dengan memperkuat empat tim lainnya. Sebagai pemain berposisi sebagai gelandang tengah, Pedrinho terbilang pemain yang cukup membantu dalam mencetak gol.
Bersama Ghanjsielem ia mencatatkan sembilan gol dari 21 kali bertanding. Catatan terbaik selama berkarier adalah bersama Pembroke Athleta FC, di Liga Malta. Ia bermain sebanyak 56 pertandingan dan mencatatkan 16 gol.
5. Kaishu Yamazaki (Jepang, Persikabo 1973)
Pemain yang bisa bermain di lima posisi ini merupan jebolan Liga Singapura. Ya, Kaishu Yamazaki sempat menghabiskan kariernya di Singapura selama enam tahun.
Bahkan di Singapura ia terbilang lumayan sukses, pasalnya pemain berusia 25 tahun itu berhasil meraih tiga piala di Liga Singapura.
Meskipun banyak menghabiskan karier di Liga Singapura, Kaishu Yamazaki juga sempat bermain di Liga Malta selama setengah musim. Saat itu ia bermain untuk Mosta FC. Di sana ia bermain sebanyak sembilan kali di semua kompetisi.
4. Kei Sano (Jepang, PSS Sleman)
Kei Sano merupakan kembaran dari Gaku Sano, pemeran dari Kouta Kazuraba di seri Kamen Rider Gaim. Kei Sano sempat berhenti berkarier di sepak bola karena menggeluti dunia di luar sepak bola.
Pada 2020 ia kembali ke dunia sepak bola dan bermain untuk St.Andrews FC, tim kasta kedua Liga Malta. Bermain apik di sana dengan mencatatkan delapan gol dan dua asissts dari 24 penampilannya membuat ia dilirik tim kasta tertinggi Liga Malta, Sirens FC.
Setelah bergabung dengan Sirens FC, penampilannya cukup konsisten dan berhasil bermain di 25 pertandingan bersama tim berjulukan “White Sirens”. Di sana ia juga mencatatkan enam gol dan empat assist.
Berkat penampilannya yang apik sebagai seorang winger, membuat Kei Sano dilirik PSS Sleman musim ini.
3. Charles Lokolingoy (Australia, Arema FC)
Pemain asal Australia ini merupakan pemain yang malang melintang di Liga Australia. Ia juga sempat bermain di Liga Champions Asia bersama Sydney FC.
Karier sepak bolanya di Malta dimulai pada musim lalu, saat ia bergabung dengan Zebbug Rangers FC. Bersama tim tersebut juga ia menemukan karier terbaiknya selama berkarier di sepak bola.
Jika sebelumnya ia jarang sekali bermain penuh hampir di satu musim kompetisi, bersama Zebbug Rangers ia banyak bermain sejak menit awal selama hampir satu musim penuh.
Di sana ia tidak pernah absen bermain dan sukses mencatatkan 11 gol dari 27 penampilan. Tidak hanya gol, ia juga membuat dua assists.
2. Boubakary Diarra (Perancis, PSIS Semarang)
Pemain jebolan Torino Primavera di Italia ini banyak menghabiskan kariernya di divisi dua LIga Portugal. Saat itu ia bermain untuk SC Covilha.
Berposisi sebagai gelandang bertahan, Boubakary Diarra sukses mencetak lima gol dari 103 penampilannya di sana. Setelah bergabung dengan PSIS Semarang, pemain berusia 29 tahun itu sukses melakukan debutnya saat PSIS Semarang menghadapi Bhayangkara FC.
Luar biasanya, Boubakary Diarra mencetak satu gol di laga debut tersebut. Berkat bantuan satu gol darinya, PSIS Semarang berhasil mengalahkan Bhayangkara FC dengan skor 3-1.
1. Jefferson Assis (Brasil, Bali United)
Pemain kelahiran Brasil, 28 tahun lalu ini sempat menghabiskan lima tahun kariernya di Liga Malta. Ia pertama kali datang ke Liga Malta pada tahun 2018 lalu .
Saat itu Jefferson Assis bergabung dengan Sliema Wanderers. Beberapa kali berganti klub di Malta, akhirnya pada Juli lalu ia resmi berbaju Bali United dari Gzira United.
Bersama Gzira United, Jefferson Assis bermain sebanyak 106 pertandingan di semua kompetisi serta mencatatkan 59 gol dan 22 assists. Sebagai pemain versatile, Jefferson Asssis termasuk pemain yang cukup lengkap.
Ia bisa bermain menjadi pemain belakang, gelandang, sampai penyerang. Untuk posisi aslinya, ia merupakan penyerang yang cukup handal. Musim lalu saja ia didaulat sebagai pencetak gol terbanyak di Liga Malta dengan torehan 20 gol dari 25 penampilannya.